Kelelawar adalah hewan yang aktif pada malam hari. Kelelawar dikenal memiliki kemampuan ekolokasi yang mengandalkan gema suara yang memantul. Lantas apakah ini berarti kelelawar tak bisa melihat atau buta?
Banyak anggapan bahwa kelelawar buta, tetapi sangat unggul dengan telinga mereka. Bahkan kelelawar bisa memakan buruan mereka pada malam hari, diduga tanpa mengandalkan penglihatan dan hanya menggunakan ekolokasi.
Lantas bagaimanakah faktanya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelelawar Tidak Buta
Faktanya, kelelawar pada umumnya tidak buta sama sekali dan bahkan diyakini memiliki penglihatan yang lebih tajam dibandingkan kebanyakan manusia. Meski penglihatan mereka tidak penuh warna seperti yang dimiliki manusia. Hal ini karena penglihatan mereka telah beradaptasi dengan kegelapan.
Oleh karena itu, anggapan tentang kelelawar buta adalah salah paham. Hal ini mungkin karena kelelawar dikenal memburu pada malam hari dan mengandalkan kemampuan pendengarannya. Terkait penglihatan, karena mereka berburu pada malam hari yang minim cahaya, jadinya mereka mengandalkan ekolokasi untuk menentukan lokasi mangsa dengan tepat.
Namun kemampuan ekolokasi ini, tidak memerlukan atau ada hubungannya dengan kebutaan. Sebaliknya, mutasi genetik yang mengembangkan kekuatan ekolokasi pada kelelawar kemungkinan besar muncul saat membantu hewan tersebut berada dalam kegelapan, sebagaimana dilansir dari Ensiklopedia Britannica.
Meski begitu, bukan berarti mata kelelawar tidak berguna. Faktanya, kelelawar telah menyesuaikan matanya dengan kondisi cahaya redup untuk membantu menemukan mangsa dengan lebih baik. Hal ini kemudian diperkuat oleh kekuatan pendengarannya yang super.
Terbang Bersama saat Gelap, Kenapa Kelelawar Tak Bertabrakan?
Ahli saraf dari Universitas Brown, Amerika Serikat, James Simmons telah mendokumentasikan perburuan mangsa yang dilakukan oleh kelelawar yang terbang sendirian maupun berkelompok.
Berdasarkan dokumentasi tersebut, terbukti bahwa kelelawar tidak saling menabrak satu sama lain meski terbang bersamaan, bahkan saat dalam keadaan gelap.
Simmons dan rekan penelitiannya menemukan bahwa kelelawar memancarkan frekuensi suara pendeteksi gerakan dan hambatan sekitar.
Mereka membuat template mental untuk membedakan satu dengan lainnya sehingga disebut sebagai kemampuan menggunakan gema sebagai pengidentifikasi objek yang tak terlihat.
(faz/nwk)