Bibit Siklon Penyebab Banjir Besar Jakarta 2002 Dekati Jabodetabek, Ini Kata Peneliti BRIN

ADVERTISEMENT

Bibit Siklon Penyebab Banjir Besar Jakarta 2002 Dekati Jabodetabek, Ini Kata Peneliti BRIN

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 13 Mar 2024 15:00 WIB
Penampakan bibit siklon 91S yang jadi penyebab banjir besar Jakarta tahun 2002.
Penampakan bibit siklon 91S yang jadi penyebab banjir besar Jakarta tahun 2002. Foto: dok. X.com/Dr Erma Yulihastin
Jakarta -

Ahli Klimatologi Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Erma Yulihastin baru-baru ini mengungkap kehadiran bibit siklon 91S yang semakin dekat dengan kawasan Jabodetabek. Menurutnya, bibit siklon ini adalah kejadian langka yang jadi penyebab banjir besar Jakarta pada 2002 silam.

"Bibit siklon 91S semakin mendekat Jabodetabek. Ini adalah event langka yang mengulang penyebab banjir besar Jakarta 2002," ujarnya dalam cuitannya di platform X, Senin (11/3/2024) dikutip Rabu (13/3/2024).

Fenomena Langka

Erma menjelaskan bibit siklon 91S menyebabkan hujan dini hari yang persisten (terus-menerus) selama beberapa hari. Fenomena ini seharusnya menjadi langka karena terjadi setiap 10-50 tahun sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun beberapa tahun kebelakang, Indonesia semakin sering mengalami siklon tropis lainnya. Menurut Erma hal ini adalah sinyal nyata dari hadirnya perubahan iklim.

"Langka karena mestinya 10-50 tahun sekali tapi kini menjadi 3-5 tahun sekali," ungkap Erma.

ADVERTISEMENT

Terkait hubungan kehadiran siklon 91S dengan kemungkinan banjir Jakarta, Erma menyatakan posisi siklon sangat mirip dengan yang terjadi pada tahun 2002. Selain itu siklonik vorteks telah menciptakan propagasi sistem konveksi yang kuat, sehingga Pulau Jawa kemungkinan akan mengalami pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan.

Selaras dengan pernyataan Erma, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan bila bibit siklon tropis 91S hadir di Samudra Hindia bagian tenggara dan barat daya Banten. Mereka juga memprediksikan ada kemungkinan tumbuhnya bibit siklon 91S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada pada kategori sedang-tinggi.

Hal ini tentu perlu diwaspadai karena berbagai wilayah yang siklon tropis 91S akan mengalami hujan dini hari yang terjadi secara terus-menerus. Kabar baiknya, kini siklon tersebut mulai bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

"Dengan kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 996 hPa, bibit siklon ini telah bergerak ke arah tenggara dan menjauhi wilayah Indonesia," tulis keterangan BMKG dalam postingan di Instagram resminya.

Berdasarkan pergerakan tersebut berbagai wilayah yang berada di pesisir selatan Pulau Jawa akan mengalami potensi hujan sedang hingga lebat dan gelombang laut tinggi seiring dengan bergesernya siklon.

Bibit Siklon Lain Muncul di Papua

Tidak hanya bibit siklon 91S, BMKG menjelaskan ada bibit siklon lain yang ikut muncul bernama 93P. Bibit siklon tropis 93P terpantau muncul di Teluk Carpentaria selatan Papua.

Meski begitu, potensi bibit siklon 93P menjadi siklon tropis masih dalam kategori rendah. Namun, beberapa daerah di Papua bagian selatan dan Maluku bagian Tenggara diharapkan waspada karena berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.

Masyarakat bisa memantau perkembangan sistem siklonik vorteks yang tenagh bergerak di Indonesia melalui tautan https://t.co/hbeA61J2JW. Tetap waspada dan jangan lupa untuk membawa payung ya detikers!




(det/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads