Bibit Siklon Tropis Terpantau di RI, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak

ADVERTISEMENT

Bibit Siklon Tropis Terpantau di RI, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 09 Des 2024 11:00 WIB
Warga berjalan menggunakan payung saat hujan mengguyur kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Bibit Siklon Tropis 91S dan 93S terpantau di wilayah RI. Ini daftar wilayah yang terdampak. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S dan Bibit Siklon Tropis 93S di perairan Indonesia. BMKG juga mendapati Suspect Area, yaitu gangguan tropis yang berpotensi tumbuh menjadi bibit siklon tropis.

Sampai 9 Desember 2024 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tropis dan Suspect Area antara lain berkontribusi pada terjadinya hujan sedang sampai lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah RI, seperti dikutip dari akun Instagram @infobmkg, Senin (9/12/2024).

Siklon Tropis

Siklon tropis adalah badai dengan kekuatan besar. Radius rata-rata siklon tropis yakni mencapai 150-200 km. Sedangkan angin kencang yang berputar di dekat pusat siklon memiliki kecepatan angin lebih dari 63 km/jam, seperti dijelaskan Pusat Meteorologi Maritim BMKG dalam laman resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan secara teknis, siklon tropis adalah sistem tekanan rendah nonfrontal berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum minimal 34 knot di lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya dan bertahan lebih dari enam jam.

Pembentukan Bibit Siklon Tropis

Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas dengan permukaan laut yang hangat. Lazimnya yaitu di atas 26,5 derajat C.

ADVERTISEMENT

Sederhananya, siklon berbentuk titik pusat di bawah dan lapisan cincin yang membesar ke atas. Istilah siklon sendiri bermacam-macam tergantung lokasinya, seperti badai tropis atau topan (typhoon) jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, siklon (cyclone) jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan hurricane jika terbentuk di Samudra Atlantik.

Titik pusat siklon tropis yang memiliki wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan disebut mata siklon. Diameter mata siklon bisa terbentuk sebesar 10-100 km.

Mata siklon tersebut lalu dikelilingi cincin dinding mata, yaitu bagian siklon dengan kecepatan angin tertinggi dengan curah hujan terbesar. Ketebalan dinding mata siklon bisa mencapai 16 km.

Siklon tropis bisa hidup 3-18 hari. Siklon ini baru akan melemah atau punah jika bergrak dan masuk ke wilayah perairan dengan suhu yang lebih dingin dan ke daratan.

Wilayah Terdampak Bibit Siklon Tropis 91S

Per 8 Desember 2024, Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung, sekitar 10,0 LS dan 99,1 BT. Kecepatan angin bibit siklon ini maksimal 25 knots (46 km/jam) dan tekanan udara minimum 1.003 hPa.

BMKG menyatakan Bibit Siklon Tropis 91S hanya berpotensi rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24, 48, dan 72 jam ke depan. Namun, sejumlah dampaknya pada cuaca terasa di daerah berikut:

  • Sumatra Barat: Hujan sedang-lebat, dapat disertai angin kencang
  • Bengkulu: Hujan sedang-lebat, angin kencang
  • Lampung: Hujan sedang-lebat, angin kencang
  • Banten: Hujan sedang-lebat, dapat disertai angin kencang
  • Jawa Barat: Hujan sedang-lebat, dapat disertai angin kencang
  • Selat Karimata: Gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter
  • Laut Jawa: Gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter
  • Samudra Hindia barat Aceh sampai Bengkulu: Gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter
  • Perairan barat Aceh sampai Bengkulu:Gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter
  • Perairan barat Bengkulu dan Lampung: Gelombang laut tinggi 2,5-4 meter
  • Selat Sunda bagian barat dan selatan: Gelombang laut tinggi 2,5-4 meter
  • Perairan selatan Pulau Jawa: Gelombang laut tinggi 2,5-4 meter
  • Samudra Hindia selatan Pulau Jawa: Gelombang laut tinggi 2,5-4 meter

Wilayah Terdampak Bibit Siklon Tropis 93S

Bibit Siklon Tropis 93S terpantau berada di sekitar Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, sekitar 15,7 LS dan 119,1 BT. Kecepatan angin maksimum 20 knots atau 37 km/jam.

Potensi Bibit Siklon Tropis 93S untuk menjadi siklon tropis juga rendah. Namun, berikut dampak yang dirasakan di sejumlah wilayah RI:

  • Hujan sedang-lebat, dapat disertai angin kencang:
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • Bali
    • NTB
    • DI Yogyakarta
    • NTT
  • Gelombang laut tinggi:
    • Selat Makassar bagian selatan (1,25-2,5 meter)
    • Selat Bali, Badung, Lombok, Alas bagian selatan (1,25-2,5 meter)
    • Laut Sawu (1,25-2,5 meter)
    • Laut Bali (1,25-2,5 meter)
    • Laut Flores (1,25-2,5 meter)
    • Perairan selatan Bali, NTB, NTT (2,5-4 meter)
    • Samudra Hindia selatan Bali, NTB, NTT (2,5-4 meter)

Wilayah Terdampak Suspect Area

Suspect Area terpantau di Laut Arafuru selatan Kepulauan Tanimbar. Kecepatan angin maksimum 5-10 knot (9-19 km/jam) dan tekanan minimum 1.007 hPa.

Suspect Area berpotensi rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan. Namun, dampaknya antara lain terasa di wilayah ini:

  • Hujan sedang-lebat, dapat disertai angin kencang:
    • Sulawesi Selatan
    • Maluku bagian selatan
    • Papua Selatan
  • Gelombang laut tinggi:
    • Perairan Kepualauan Sermata-Kepulauan Tanimbar (1,25-2,5 meter)
    • Perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru (2,5-4 meter)
    • Laut Arafuru bagian barat dan tengah.

Informasi cuaca lebih lanjut bisa dicek di https://www.bmkg.go.id dan aplikasi BMKG. Pantau cuaca dan tetap jaga keselamatan, detikers.




(twu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads