Begini Kondisi Tubuh Saat Puasa Selama 7 Hari, Studi Ungkap Manfaatnya

ADVERTISEMENT

Begini Kondisi Tubuh Saat Puasa Selama 7 Hari, Studi Ungkap Manfaatnya

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Sabtu, 09 Mar 2024 18:00 WIB
Hitung Kalori Makanan Ternyata Lebih Ampuh Turunkan BB Dibandingkan Puasa
Foto: Ilustrasi iStock/Ilustrasi puasa
Jakarta -

Manusia menjalani puasa atau berhenti makan pada waktu tertentu untuk tujuan yang berbeda-beda. Mulai dari bagian dalam kepercayaan suatu agama, gaya hidup, hingga diet sehat. Namun, tahukah kamu bagaimana kondisi tubuh selama puasa?

Diketahui bahwa puasa telah dilakukan oleh jutaan orang di seluruh dunia sejak zaman kuno. Bahkan puasa juga dilakukan untuk mengobati penyakit seperti epilepsi dan artritis reumatoid.

Baru-baru ini, studi yang dipublikasi di Nature Metabolism menunjukkan bahwa manfaat kesehatan dari puasa lebih lambat dari perkiraan para peneliti. Diketahui bahwa selain menurunkan badan, manfaat puasa baru terlihat setelah tiga hari pembatasan kalori total.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan Penelitian

Para peneliti dari Precision Healthcare University Research Institute (PHURI) Queen Mary University of London dan Norwegia School of sports Sciences, sengaja mendalami tentang seperti apa manfaat puasa bagi tubuh.

Tujuannya adalah untuk memberikan jalan bagi penelitian masa depan terkait dengan penangan terapi yang tepat untuk pasien dengan puasa.

ADVERTISEMENT

Menurut peneliti, saat ini hanya sedikit yang diketahui tentang bagaimana tubuh merespons tanpa makanan dalam waktu lama dan bagaimana dampak kesehatan yang menguntungkan serta yang merugikan.

"Teknik baru yang memungkinkan para peneliti mengukur ribuan protein yang beredar dalam darah kita memberikan kesempatan untuk mempelajari secara sistematis adaptasi molekuler terhadap puasa pada manusia dengan sangat rinci," ucap para peneliti dalam EurekAlert, dikutip Sabtu (9/3/2024).

Efek Puasa Jangka Panjang bagi Tubuh

Peneliti menjelaskan bahwa selama puasa, tubuh mengubah sumber dan jenis energinya, dengan beralih dari kalori yang dikonsumsi ke penggunaan simpanan lemaknya sendiri.

Untuk mengetahui lebih lanjut, sebanyak 12 sukarelawan sehat telah mengambil bagian dalam penelitian untuk puasa tujuh hari hanya dengan air.

Para relawan dipantau secara ketat setiap hari untuk mencatat perubahan kadar sekitar 3.000 protein dalam darah mereka pada sebelum, selama, dan setelah puasa.

"Dengan mengidentifikasi protein mana yang terlibat dalam respons tubuh, para peneliti kemudian dapat memprediksi potensi dampak kesehatan dari puasa berkepanjangan dengan mengintegrasikan informasi genetik dari penelitian skala besar," papar peneliti.

Hasilnya, peneliti mampu memprediksi potensi hasil kesehatan dari puasa yang berkepanjangan dengan mengintegrasikan informasi genetik dari penelitian berskala besar.

Para peneliti mengamati sumber energi, yang berawal dari glukosa ke lemak yang tersimpan dalam jaringan tubuh, ketika dua atau tiga hari pertama puasa. Ternyata, para relawan kehilangan rata-rata 5,7 kg massa lemak dan massa tanpa lemak.

Manfaat Puasa Lebih dari 3 Hari

Temuan lain menunjukkan bahwa setelah tiga hari makan setelah berpuasa, berat badan tetap turun. Para peneliti juga melihat adanya perubahan yang berbeda pada protein setelah sekitar tiga hari berpuasa.

Untuk pertama kalinya, para peneliti mengamati tubuh mengalami perubahan nyata dalam kadar protein setelah sekitar tiga hari berpuasa.

Secara keseluruhan, satu dari tiga protein yang diukur berubah secara signifikan selama puasa di seluruh organ utama. Selain itu, terdapat perubahan pada protein yang membentuk struktur pendukung neuron otak.

"Untuk pertama kalinya, kita dapat melihat apa yang terjadi pada tingkat molekuler di seluruh tubuh ketika kita berpuasa. Puasa, jika dilakukan dengan aman, adalah intervensi penurunan berat badan yang efektif," ucap Claudia Langenberg, Direktur Institut Penelitian Universitas Kesehatan Presisi Queen Mary (PHURI).

Menurutnya, diet populer yang menggabungkan puasa, seperti puasa intermiten diklaim memiliki manfaat kesehatan selain penurunan berat badan.

"Hasil penelitian kami memberikan bukti manfaat kesehatan dari puasa selain penurunan berat badan, tetapi ini hanya terlihat setelah tiga hari pembatasan kalori total, lebih lama dari yang kami duga sebelumnya," imbuhnya.

Ketua Data Kesehatan PHURI dan salah satu pemimpin Kelompok Kedokteran Komputasi di Institut Kesehatan Berlin di Charite, Maik Pietzner, mengatakan bahwa temuan ini telah memberikan dasar untuk beberapa pengetahuan kuno tentang mengapa puasa digunakan untuk kondisi tertentu.

Meskipun puasa mungkin bermanfaat untuk mengobati beberapa kondisi, seringkali puasa tidak menjadi pilihan bagi pasien yang menderita sakit.

"Kami berharap temuan ini dapat memberikan informasi tentang mengapa puasa bermanfaat dalam kasus-kasus tertentu, yang kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan pengobatan yang dapat dilakukan oleh pasien," pungkasnya.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads