Benarkah Ada Monster Black Hole yang Bisa Menelan Setara Satu Matahari? Ini Faktanya

ADVERTISEMENT

Benarkah Ada Monster Black Hole yang Bisa Menelan Setara Satu Matahari? Ini Faktanya

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Jumat, 01 Mar 2024 20:30 WIB
NASA Visualization Shows a Black Hole Warped World
Foto: NASA's Goddard Space Flight Center/Jeremy Schnittman
Jakarta -

Black hole atau lubang hitam masih menjadi topik studi yang menarik bagi para ilmuwan. Tarikan gravitasinya yang begitu besar diketahui mampu melahap bintang, planet, bahkan lubang hitam lain. Lantas, benarkah kekuatan lubang hitam bisa melahap seluruh alam semesta?

Dikutip dari laman Australian National University (ANU), belum lama ini para peneliti di ANU berhasil menemukan black hole dengan pertumbuhan tercepat yang pernah tercatat, yang bisa melahap setara dengan satu Matahari setiap harinya.

"Tingkat pertumbuhan yang luar biasa juga berarti pelepasan cahaya dan panas dalam jumlah besar," kata penulis utama Associate Professor Christian Wolf, dikutip dari situs resmi ANU.

"Jadi, ini juga merupakan objek paling terang yang diketahui di alam semesta. Ini 500 triliun kali lebih terang dari Matahari kita," imbuhnya.

Rekan penulis, Dr Christopher Onken menambahkan bahwa lubang hitam semacam itu masih belum terdeteksi sampai sekarang.

"Mengingat apa yang kita ketahui tentang banyak lubang hitam lain yang kurang mengesankan. Ia bersembunyi di depan mata. Lubang hitam memiliki massa sekitar 17 miliar kali massa Matahari di tata surya kita," ucapnya.

Temuan Lubang Hitam Monster

Lubang hitam ini pertama kali terdeteksi menggunakan teleskop 2,3 meter di ANU Siding Spring Observatory dekat Coonabarabran di NSW.

Tim peneliti kemudian beralih ke salah satu teleskop terbesar di dunia yakni "Very Large Telescope" milik European Southern Observatory, untuk memastikan sifat lubang hitam secara keseluruhan dan mengukur massanya.

Prof. Rachel Webster dari Melbourne University, mengatakan bahwa lubang hitam yang baru ditemukan ini memerlukan waktu 12 miliar tahun cahaya untuk sampai ke titik deteksi yang bisa dicapai peneliti di Bumi.

"Di alam semesta remaja, materi bergerak secara kacau dan memberi makan lubang hitam yang kelaparan. Saat ini, bintang-bintang bergerak dengan teratur pada jarak yang aman dan jarang terjun ke dalam lubang hitam," ucapnya.

Radiasi intens berasal dari piringan akresi di sekitar lubang hitam, yang merupakan pola penahan semua materi yang menunggu untuk dilahap.

"Ini terlihat seperti sel badai raksasa dan magnetis dengan suhu 10.000 derajat Celsius, kilat di mana-mana, dan angin bertiup begitu kencang sehingga bisa mengelilingi Bumi dalam hitungan detik," papar Associate Professor Wolf.

"Sel badai ini berukuran tujuh tahun cahaya, 50 persen lebih jauh dari jarak tata surya kita ke bintang berikutnya di Galaksi, alpha Centauri," tambahnya.

Keterangan NASA Tentang Lubang Hitam

Meski telah ditemukan lubang hitam monster, NASA menjelaskan bahwa lubang hitam tidak dapat memakan alam semesta hingga seluruh galaksi.

Dikutip dari Live Science, seorang fisikawan lubang hitam di University of Rhode Island, Gaurav Khanna menyatakan, "Adanya isu ini hanya berdasar pada konsep bahwa lubang hitam bekerja seperti ruang hampa, menyedot ruang ke arah mereka sendiri."

Lubang hitam hanya menelan benda-benda yang berjarak sangat dekat dan masuk ke dalam horizon peristiwanya. Jika lubang hitam ingin melahap seluruh alam semesta, diperlukan perubahan besar ke arah pergerakan kosmos.

"Misalnya, horizon peristiwa lubang hitam bermassa Matahari hanya akan memanjang sejauh 2 mil (3 kilometer). Untuk lubang hitam bermassa Bumi, cakrawala peristiwa hanya beberapa inci, seperti "seukuran ibu jari Anda," papar Khanna.

Jadi, gravitasi lubang hitam masih berdampak pada bintang-bintang dan planet-planet di sekitarnya. Bahkan mungkin menyebabkan mereka mengorbit, seperti yang terjadi pada lubang hitam di pusat Bima Sakti, tetapi lubang hitam tidak menelannya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads