Para astronom berhasil menemukan planet di zona layak huni dengan menggunakan data dari Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA. Planet ini mengorbit bintang katai merah terdekat TOI-715 dan kemudian diberi nama Super-Earth TOI-715b.
Penemuan ini terungkap berkat penelitian yang dipimpin oleh Georgina Dransfield di Universitas Birmingham. Tim peneliti kemudian melangkah maju untuk lebih memahami adanya kondisi di mana kehidupan mungkin muncul.
Menurut para ilmuwan, planet TOI-715b berpotensi cocok untuk adanya kehidupan, karena hanya berjarak 137 tahun cahaya dari Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah jarak dari bintang yang bisa memberi planet ini suhu yang tepat untuk terbentuknya air cair di permukaannya," ucap Georgina Dransfield dan rekannya dalam penelitian, sebagaimana dikutip dari Sci.news, Rabu (7/2/2024).
Planet TOI-715b Memiliki Ukuran 1,5 dari Bumi
Secara ukuran, planet TOI-715b diketahui mirip dengan Bumi, hanya saja lebih besar satu setengah kalinya.
"TOI-715b berukuran sekitar 1,5 kali lebar Bumi, dan mengorbit dalam zona layak huni di sekitar bintang induknya," kata peneliti.
Meski berada di zona layak huni, astronom mengatakan bahwa perlu diteliti lebih dalam lagi karena banyak hal akan bergantung pada sifat-sifat lain yang dimiliki planet baru ini.
"Termasuk seberapa masifnya dan apakah ia dapat digolongkan sebagai dunia air (menjadikan atmosfernya). Jika ada, lebih menonjol dan jauh lebih sulit untuk dideteksi dibandingkan atmosfer yang lebih masif, lebih padat, dan lebih padat. Dunia yang lebih kering, kemungkinan besar akan menjadikan atmosfer yang lebih rendah posisinya lebih dekat ke permukaan," papar peneliti dalam studi yang terbit di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Apa Maksud Zona Layak Huni?
Dikutip dari earth.com, para ilmuwan mengatakan bahwa planet TOI-715b berada di zona layak huni "konservatif" dari bintang induknya.
Maksudnya adalah zona ini ditentukan oleh kemampuannya dalam mempertahankan suhu yang memungkinkan adanya air dalam bentuk cair di permukaan planet. Itu adalah persyaratan penting agar sebuah planet dapat dihuni.
Namun, keberadaan air cair juga bergantung pada beberapa faktor lain, termasuk kondisi atmosfer yang tepat.
Zona layak huni yang konservatif mewakili wilayah yang didefinisikan lebih sempit dibandingkan dengan zona layak huni yang lebih luas, sehingga memberikan tolok ukur yang lebih ketat mengenai potensi layak huni.
Kemudian, berada di zona layak huni tidak menjamin suatu planet layak huni. Atmosfer planet memainkan peran penting dalam menjaga kondisi yang tepat untuk air dalam bentuk cair.
Planet dengan atmosfer tebal mungkin memerangkap terlalu banyak panas, sedangkan planet dengan atmosfer tipis atau tanpa atmosfer mungkin tidak mampu menahan cukup panas.
Oleh karena itu, para ilmuwan juga fokus pada komposisi atmosfer dan faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kemampuan planet dalam mendukung kehidupan.
Jadi, singkatnya, zona layak huni mewakili konsep dasar dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
Dengan mengidentifikasi planet-planet di zona-zona ini, para ilmuwan mengambil langkah signifikan untuk menjawab pertanyaan kuno tentang apakah kita sendirian di alam semesta atau ada yang lain.
Pencapaiaan TESS
Meski begitu, penemuan ini tetap penting. Hal ini karena tidak hanya menambah daftar TOI-715 b ke dalam daftar exoplanet yang terletak di dalam zona layak huni, tetapi juga mencetak rekor baru bagi TESS dengan mengidentifikasi planet terkecil yang ditemukan oleh misi tersebut hingga saat ini.
Pencapaian ini melampaui ekspektasi awal TESS, dan menyoroti peran penting misi tersebut dalam memperluas pengetahuan kita tentang dunia yang berpotensi layak huni di luar tata surya kita.
(faz/nwk)