Ilmuwan Temukan Lapisan Es Tersembunyi di Mars, Ini yang Terjadi Jika Mencair

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Temukan Lapisan Es Tersembunyi di Mars, Ini yang Terjadi Jika Mencair

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 25 Jan 2024 20:00 WIB
Lapisan es di Planet Mars
Foto: ESA
Jakarta -

Para ilmuwan telah menemukan gumpalan misterius yang tersembunyi di bawah ekuator Planet Mars. Berdasarkan data baru dari pesawat luar angkasa Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA), ternyata gumpalan tersebut adalah lapisan es.

Peneliti dari Smithsonian Institution, Thomas Watters, mengatakan bahwa endapan tersebut lebih tebal dari perkiraan awal para ilmuwan.

"Tebalnya mencapai 3,7 km. Menariknya, sinyal radar cocok dengan apa yang kita harapkan dari lapisan es dan mirip dengan sinyal yang kita lihat dari lapisan kutub Mars, yang kita tahu sangat kaya akan es," ucapnya dalam situs ESA, dikutip Selasa (23/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bila Mencair, Airnya Bisa Meluap ke Seluruh Planet

Temuan yang terbit di jurnal Geophysical Research Letters, mengungkapkan bahwa penemuan lapisan air ini menjadi yang terbanyak, yang pernah ditemukan di bagian Planet Merah.

"Meskipun berita tentang penemuan lapisan es air di bawah permukaan Mars yang berdebu tidak memberikan optimisme baru untuk menemukan kehidupan alien di Mars, hal ini dapat membantu manusia menjadi alien di Mars di masa depan," ujar Dr Darren Baskill, dosen astronomi di Mars Universitas Sussex, dikutip dari BBC Science Focus.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Mars dulunya merupakan planet basah, tetapi air dalam bentuk cair sudah tidak ada lagi di sana.

"Jadi, meskipun sumber besar endapan air-es ini berada ratusan meter di bawah tanah, lokasinya yang dekat dengan khatulistiwa merupakan lokasi yang strategis, dan meningkatkan prospek keberadaan air-es ini untuk eksplorasi manusia di Mars," tambahnya.

Menariknya, temuan lapisan es terbesar ini memang menakjubkan menurut peneliti. Sebab, jika es mencair, maka airnya akan menutupi seluruh planet Mars sedalam 1,5 hingga 2,7 meter. Bahkan, air itu cukup untuk memenuhi Laut Merah di Bumi.

Tertutup oleh Debu Mars

Meski begitu, pengamatan awal dari Mars Express menunjukkan MFF relatif transparan terhadap radar dan kepadatannya rendah, keduanya merupakan karakteristik yang kita lihat dari endapan es.

Para ilmuwan tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa temuan tersebut sebenarnya merupakan akumulasi raksasa dari debu, abu vulkanik, atau sedimen yang tertiup angin.

"Di sinilah data radar baru masuk! Mengingat kedalamannya, jika MFF hanyalah tumpukan debu raksasa, kami memperkirakan ia akan memadat karena beratnya sendiri," kata rekan penulis Andrea Cicchetti dari Institut Nasional Astrofisika, Italia.

Sejauh ini, hasil baru menunjukkan adanya lapisan debu dan es, semuanya ditutupi oleh lapisan pelindung debu kering atau abu setebal beberapa ratus meter.

Ilmuwan proyek ESA untuk Mars Express dan ESA ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO), Colin Wilson, menyayangkan kondisi ini karena endapan MFF yang tertutup debu setinggi ratusan meter, berarti tidak dapat diakses setidaknya selama beberapa dekade mendatang.

"Namun, setiap bongkahan es yang kami temukan membantu kami membangun gambaran yang lebih baik tentang di mana air di Mars pernah mengalir sebelumnya, dan di mana air tersebut dapat ditemukan saat ini," ujarnya.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads