Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan RI yang kini merupakan bakal capres dari Koalisi Perubahan, terlahir dari pasangan akademisi. Ayahnya, Rasyid Baswedan adalah mantan Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta. Demikian juga ibunya, Aliyah, merupakan Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Sementara, Anies sendiri tercatat sebagai alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM). Sejak dini, Anies banyak menghabiskan waktunya mengenyam pendidikan di Yogyakarta.
Pendidikan Anies Baswedan
Jadi Ketua OSIS se-Indonesia 1985
Dikatakan dalam laman Kepustakaan Presiden Perpusnas, Anies masuk SD Laboratori Yogyakarta saat berusia 6 tahun setelah sebelumnya sekolah di TK Masjid Syuhada. Dia kemudian melanjutkan ke SMPN 5 Yogyakarta tempatnya belajar berorganisasi.
Saat SMP, Anies pernah menjabat sebagai seksi kematian, sebutan untuk pengurus bidang humas OSIS penyampai kabar terkait kematian. Dia juga sempat menjadi Ketua Panitia Tutup Tahun yang kemudian menjadi kesempatan melatih keterampilan kepemimpinannya.
Selanjutnya, Anies masuk ke SMAN 2 Yogyakarta. Di sekolah menengah tingkat akhir ini dia terpilih menjadi wakil ketua OSIS.
Anies pernah terpilih sebagai Ketua OSIS se-Indonesia pada 1985 setelah menjalani pelatihan kepemimpinan dengan 300 ketua OSIS se-Indonesia.
Pertukaran Pelajar Saat SMA
Saat masih SMA pada 1987, Anies sempat terpilih jadi peserta pertukaran pelajar American Field Service (AFS). Dia pun berkesempatan untuk belajar dan memahami budaya lintas negara di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat selama setahun.
Anies menjalani pertukaran pelajar selama satu tahun. Dia menyelesaikan masa SMA-nya pada 1989, sehingga masa studi Anies total empat tahun.
Masuk Fakultas Ekonomi UGM
Anies mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi UGM mulai 1989. Mantan rektor Universitas Paramadina itu pernah tergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang salah satunya sebagai anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.
Anies sempat mencoba kesempatan sebagai pewawancara tetap para tokoh nasional melalui program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia (TVRI) cabang Yogyakarta.
Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa UGM pada kongres 1992. Saat berada di posisi tersebut, Anies membentuk badan eksekutif mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif dan menempatkan senat sebagai lembaga legislatif. Dia juga tercatat menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah (SDSB) pada November 1993 di Yogyakarta.
Saat masih menjadi mahasiswa, Anies juga pernah menjuarai lomba tulis tentang lingkungan. Prestasi tersebut membawanya memperoleh Japan Airlines Scholarship (JAL) Foundation pada 1993. Melalui beasiswa tersebut, Anies menjalani perkuliahan musim panas di Sophia University di Tokyo, bidang kajian Asia.
Anies menikah dengan Fery Farhati Ganis pada 1996. Tahun berikutnya, dia melanjutkan pendidikan magister bidang International Security and Economic Policy di University of Maryland, College Park, Amerika Serikat.
Anies kemudian melanjutkan gelar PhD dengan beasiswa pada 1999 di Northern Illinois University, Amerika Serikat. Disertasi Anies membahas tentang otonomi daerah dan pola demokrasi di Indonesia.
Saat masih menempuh gelar doktoral, Anies juga meraih Beasiswa Gerald S Maryanov Fellow pada 2004. Hibah pendidikan ini diberikan untuk mahasiswa yang berprestasi dan berintegritas dalam pengembangan ilmu politik.
Jadi Rektor Universitas Paramadina
Anies menjadi Rektor Universitas Paramadina saat masih berusia 38 tahun pada 2007, setelah sebelumnya menjadi Direktur Riset The Indonesian Institute yang membidangi kebijakan publik pada 2005. Semasa menjadi rektor, dia pernah membuat mata kuliah wajib antikorupsi.
Anies juga pernah mendirikan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar pada 2010 yang mengirim pengajar muda untuk mengajar di SD terpencil. Gerakan ini fokus pada pemenuhan kebutuhan guru berkualitas dan pembelajaran kepemimpinan.
Simak Video "Video: Selamat! Anies Baswedan Sambut Kelahiran Cucu Pertamanya"
(nah/nwk)