Studi baru mengungkapkan bahwa keanekaragaman spesies pohon di hutan Eropa berkaitan dengan ketahanannya terhadap badai. Ini artinya, semakin banyak jenis-jenis pohon di hutan, maka semakin tahan terhadap cuaca ekstrem.
Studi yang dilakukan oleh Institut Penelitian Pertanian, Pangan dan Lingkungan Nasional Prancis (INRAE) ini, telah memberi pemahaman penting tentang bagaimana keanekaragaman hayati berdampak pada kelestarian hutan.
Penulis utama studi dari INRAE, Dr Julien Barrere, mengatakan bahwa penelitian baru ini bisa dilibatkan dalam praktik pengelolaan hutan.
"Dalam konteks meningkatnya kerugian akibat badai di seluruh benua, penelitian kami mendukung praktik pengelolaan hutan yang mendorong keanekaragaman dan spesies pohon yang tumbuh lambat seperti pohon oak," ucapnya dalam earth.com.
Menggunakan Data 91 Ribu Petak Hutan di Eropa
Penelitian yang terbit di jurnal Functional Ecology, menggunakan pendekatan dengan melibatkan simulasi dinamika ratusan hutan pasca badai. Data yang digunakan berasal lebih dari 91.000 petak hutan nyata di seluruh Eropa.
Model ini mencakup variasi kondisi iklim, serta tingkat keanekaragaman pohon di hutan.
"Hal ini memungkinkan kami mengukur hubungan antara komposisi hutan dan ketahanan terhadap gangguan badai dan bagaimana hubungan ini berubah seiring dengan gradien iklim Eropa," ujar Dr. Barrere.
Selain itu, peneliti juga memodelkan respons hutan dengan berbagai karakteristik terhadap kerusakan akibat badai.
Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk menciptakan gambaran komprehensif tentang bagaimana komposisi hutan yang berbeda, dari yang kaya spesies hingga yang monokultural, merespons, dan pulih dari badai angin yang parah.
Pengetahuan yang didapatkan menjadi penting, mengingat sejarah badai angin yang sering terjadi di Eropa baru-baru ini menimbulkan ancaman yang semakin besar terhadap hutan.
Keberagaman sebagai Perisai Badai
Setelah diteliti, tim dari INRAE menemukan bahwa hutan dengan beragam spesies pohon menunjukkan ketahanan yang lebih besar terhadap kerusakan akibat badai.
Hal ini terutama yang didominasi oleh spesies kayu dengan kepadatan tinggi dan tumbuh lambat seperti pohon ek.
Peneliti mengatakan bahwa ketahanan ini sangat penting terutama dalam kondisi cuaca ekstrem, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.
Hal ini telah dibuktikan pada iklim panas-kering di kawasan Mediterania dan iklim dingin-basah di Skandinavia utara. Di wilayah tersebut, hutan dengan keanekaragaman pohon yang lebih tinggi menunjukkan ketahanan yang luar biasa.
Meskipun begitu, Dr Barrere memperingatkan bahwa kerja lapangan diperlukan untuk memvalidasi temuan sepenuhnya.
Ia mengakui keterbatasan studi pemodelan, yang meskipun penting untuk memahami dinamika hutan jangka panjang, masih harus dilengkapi dengan studi lapangan empiris.
Singkatnya, penelitian INRAE ini menawarkan perspektif baru mengenai pengelolaan hutan di Eropa, menyoroti pentingnya keanekaragaman dan pemilihan spesies tertentu dalam meningkatkan ketahanan hutan.
"Ketika dunia bersiap menghadapi kejadian cuaca buruk yang lebih sering terjadi, temuan-temuan ini dapat menjadi sangat penting dalam membentuk strategi pengelolaan hutan di masa depan, memastikan umur panjang, dan kesehatan ekosistem penting ini," tulis para peneliti.
(faz/nwy)