Para peneliti dari Guangxi University of Chinese Medicine berhasil menemukan spesies kadal baru di Asia. Kadal tersebut termasuk dalam genus Calotes yang berasal dari Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
Genus Calotes berisi sedikitnya 29 spesies di seluruh dunia, tetapi penyebarannya terutama ada di Asia selatan dan tenggara.
Sebagian besar spesies dari genus ini memiliki sebaran geografis yang sempit kecuali Calotes versicolor, yang utamanya ditemukan di seluruh benua Asia dari tenggara Iran hingga Tiongkok selatan dan Indonesia bagian timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari tahun 2009 hingga 2022, kami melakukan serangkaian survei lapangan di Tiongkok selatan dan mengumpulkan sejumlah spesimen kompleks spesies Calotes versicolor, dan menemukan bahwa populasi yang kami duga sebagai Calotes versicolor di Tiongkok selatan dan Vietnam utara adalah populasi baru. spesies yang belum terdeskripsikan dan dua subspesies," kata Dr Yong Huang, peneliti di Guangxi University of Chinese Medicine.
Dinamai Kadal Taman Wang
Spesies yang baru ditemukan ini dinamai kadal taman Wang (Calotes wangi). Spesies baru ini memiliki panjang kurang dari 9 cm dan salah satu ciri yang membedakannya adalah lidahnya yang berwarna jingga.
Calotes wangi ini ditemukan di hutan berdaun lebar subtropis yang selalu hijau dan hutan monsun tropis di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
"Sebagian besar di daerah pegunungan, perbukitan dan dataran di tepi hutan, lahan subur, lahan semak belukar, dan bahkan jalur hijau perkotaan. Ia aktif di tepi hutan dan bila dalam bahaya, bergegas ke semak-semak atau memanjat batang pohon untuk bersembunyi," kata Dr Huang, dikutip dari Sci.News.
"Analisis menemukan bahwa kadal tersebut berbaring di dahan semak yang miring pada malam hari, tidur dekat dengan dahan tersebut," imbuhnya.
Tubuhnya Bisa Dimakan dan Digunakan sebagai Obat
Calotes wangi aktif dari bulan April sampai Oktober setiap tahun, sedangkan di daerah tropis aktif dari bulan Maret sampai November atau bahkan lebih lama. Hewan ini memakan berbagai serangga, laba-laba, dan arthropoda lainnya.
Para peneliti memperkirakan bahwa spesies baru ini tidak terancam. Namun, mereka mencatat bahwa di beberapa daerah habitatnya terfragmentasi.
"Selain itu, tubuhnya digunakan sebagai obat dan juga dimakan," ungkap mereka.
"Inilah sebabnya mereka menyarankan agar pemerintah daerah memperkuat perlindungan lingkungan ekologis mereka dan memperhatikan dinamika populasi," pesan peneliti.
Para penulis mencatat penemuan mereka dalam sebuah makalah di jurnal ZooKeys.dx dengan tajuk "Taxonomic review of the Calotes versicolor complex (Agamidae, Sauria, Squamata) in China, with description of a new species and subspecies".
(nah/faz)