Sementara pada zaman ini setiap negara mempunyai pendekatan yang berbeda-beda dalam hal memberikan bantuan keuangan kepada siswa yang terdaftar di pendidikan tinggi. Sebagai contoh di Australia, Denmark, Inggris, Selandia Baru, Swedia, dan Amerika Serikat, setidaknya 80% pelajar nasional menerima dukungan keuangan publik pada tahun 2019/2020 dalam bentuk pinjaman pelajar, beasiswa, atau hibah.
Contoh Jenis-jenis Pinjaman Mahasiswa
Berdasarkan Education at a Glance 2022: OECD Indicators, ada dua jenis utama pinjaman mahasiswa yaitu pinjaman dengan pembayaran tetap dan pinjaman tergantung pendapatan, yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Pinjaman Pembayaran Tetap
Dalam sistem pinjaman dengan pembayaran tetap, siswa diwajibkan untuk membayar kembali pinjaman tersebut dalam jangka waktu tertentu, terlepas dari situasi keuangan mereka setelah masa studi. Hal ini dapat menimbulkan beban keuangan yang berat bagi lulusan yang berpenghasilan rendah atau mereka yang tidak lulus.
2. Pinjaman Tergantung Pendapatan
Dalam sistem pinjaman tergantung pendapatan, pembayaran kembali bergantung pada pendapatan peminjam berdasarkan ambang batas tertentu dan mencakup pengampunan utang setelah jangka waktu tertentu. Pembayaran seperti ini dianggap lebih adil karena mempertimbangkan kemampuan lulusan untuk membayar kembali pinjamannya.
Negara-negara yang Terapkan Pinjaman Tergantung Pendapatan
Kedua sistem tersebut menimbulkan sejumlah biaya bagi pemerintah yang menjamin pembayaran kembali pinjaman. Namun, potensi beban keuangan bagi pemerintah yang bersangkutan menjadi lebih tidak pasti pada pinjaman yang tergantung pendapatan. Ini dikarenakan bergantung pada kemampuan lulusan untuk mendapatkan pekerjaan dan memperoleh pendapatan di atas ambang batas minimum untuk penggantian biaya.
Beberapa negara telah memperkenalkan pinjaman tergantung pendapatan dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, Inggris mengganti sistem pembayaran tetap dengan sistem pinjaman tergantung pendapatan pada 1999. Saat ini 53% pinjaman mahasiswa tidak dilunasi.
Dengan meningkatnya utang pelajar, beberapa sistem pinjaman tergantung pendapatan juga diperkenalkan di Amerika Serikat misalnya program pembayaran berbasis pendapatan pada 2009 dan rencana Pay-As-You-Earn (PAYE) pada 2012.
Sementara, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat mempunyai sistem hibrida yang mencakup pinjaman tergantung pendapatan dan pembayaran tetap. Hampir semua negara-negara ini memiliki biaya kuliah tahunan untuk program master yang melebihi USD 5.000, yang turut menjelaskan mengapa mereka telah menyiapkan sistem bantuan kepada siswa yang memungkinkan untuk melanjutkan studi sambil membatasi risiko yang timbul dari kepemilikan utang di akhir studi, yang tidak akan pernah bisa dibayar kembali.
(nah/nwy)