Skala Intensitas Tsunami di Dunia: Seret Mobil ke Laut, Hempas Kapal ke Darat

ADVERTISEMENT

Skala Intensitas Tsunami di Dunia: Seret Mobil ke Laut, Hempas Kapal ke Darat

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 02 Jan 2024 19:00 WIB
Mobil-mobil jadi saksi bisu tsunami Palu
Mobil Terseret Akibat Tsunami. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Jepang baru saja diguncang gempa berkekuatan Magnitudo (M) 7,5 pada Senin, 1 Januari 2024 pukul 16.10 waktu setempat. Gempa di Prefektur Ishikawa ini sampai memicu gelombang tsunami. Bagaimana intensitasnya?

Gempa dengan M 7,5 itu berpusat di kedalaman 10 kilometer. Sejumlah gempa susulan kemudian terjadi setelah gempa M 7,5. Salah satunya gempa yang terjadi tercatat berkekuatan M 6,2.

Menurut BBC dan AFP, Badan Meteorologi Jepang menyebut gempa memicu gelombang setinggi 1,2 meter di pelabuhan Wajima, Ishikawa pada pukul 16.21 waktu setempat. Tsunami juga terjadi di Kota Toyama dengan ketinggian 80 cm, Kanazawa dengan ketinggian 70 cm, hingga Niigata dengan ketinggian 30 cm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tsunami sendiri adalah gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunung api, dan jatuhnya meteor. Menurut laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Yogyakarta, gempa yang disebabkan pergerakan dasar laut atau pergeseran lempeng yang paling sering menimbulkan tsunami.

Tsunami memiliki ketinggian dan intensitas yang berbeda-beda. Setiap level intensitas tsunami bisa tidak terasa hingga meratakan bangunan.

ADVERTISEMENT

Menurut laman Magma Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, berikut skala intensitas tsunami.

Skala Intensitas Tsunami

  1. Level I
    Tidak teramati
  2. Level II
    Hampir tidak terasa oleh semua orang di kapal kecil dan tidak ada dampak dan bahaya.
  3. Level III
    Terasa oleh sebagian orang di kapal kecil tanpa ada dampak dan bahaya.
  4. Level IV
    Terasa oleh semua orang di kapal kecil dan sedikit orang di kapal besar. Tidak membahayakan.
  5. Level V (Tinggi 1 Meter)
    Terasa oleh semua orang di kapal besar dan teramati di pantai. Selain itu, akan terjadi banjir pada lahan yang tidak berpenghalang dekat pantai.
  6. Level VI (Tinggi 2 Meter)
    Sebagian besar kapal kecil terhempas ke darat. Sebagian besar bangunan masih bertahan.
  7. Level VII (Tinggi 4 Meter)
    Pada level ini, kapal-kapal kecil akan mengalami kerusakan. Kemudian sebagian kecil kapal besar terhempas ke darat. Benda-benda berbagai ukuran terhempas dan terapung. Banyak bangunan kayu rusak dan sebagian kecil hanyut.
  8. Level VIII (Tinggi 6 Meter)
    Pada level ini, orang-orang akan berlari ke tempat yang lebih tinggi dan sebagian kecil akan hanyut terbawa arus. Kapal kecil dan besar akan terhempas. Sebagian besar bangunan kayu hanyut dan hancur serta banyak bangunan beton rusak.
  9. Level IX (Tinggi 8 Meter)
    Banyak orang akan hanyut dalam level ini. Kapal kecil dan besar akan terhempas dan hancur. Erosi akan mengotori pantai serta terjadi amblesan tanah setempat.
  10. Level X (Tinggi 12 Meter)
    Sebagian besar orang hanyut dalam Level X. Bongkah kecil dasar laut terbawa ke darat. Mobil hanyut, bangunan permanen rusak, dan tembok penahan gelombang di pantai hancur.
  11. Level XI (Tinggi 16 Meter)
    Gelombang balik menyeret mobil dan benda-benda lainnya ke laut. Bongkah-bongkah besar dasar laut terbawa ke darat.
  12. Level XII (Tinggi 32 Meter)
    Semua bangunan permanen rusak pada tsunami dengan intensitas ini. Kendati demikian, beberapa bangunan dengan konstruksi beton bertulang masih dapat bertahan.



(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads