Menurut Warren, kecerdasan emosional merupakan kemampuan di mana seseorang dapat memahami dan mengevaluasi perasaannya secara akurat, baik dalam diri sendiri atau terhadap orang lain.
"Orang yang dikatakan cerdas ini adalah orang yang dapat memahami emosi dan mengatur perasaannya untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain," ujar Warren dalam artikelnya untuk CNBC.
Seseorang memiliki kecerdasan emosional yang baik, menurut Warren dapat pula diamati dari pilihan kalimat-kalimat yang dilontarkannya. Nah, Warren menyebut orang yang sering mengucapkan kalimat berikut memiliki kecerdasan emosional yang rendah.
1. "Saya tidak berubah. Inilah saya."
Orang dengan kecerdasan emosional rendah seringkali bersikap kaku dan sulit untuk berubah atau berkembang. Akan lebih baik jika seseorang itu dapat bersikap terbuka dengan hal-hal baru, di samping tetap memiliki pendirian yang teguh.
Maka, penggunaan frasa yang lebih baik seharusnya adalah "Saya perlu berpikir lebih banyak tentang apa yang anda katakan. Saya ingin terbuka tentang diri saya, bahkan ketika sulit untuk didengar."
2. "Saya tidak peduli bagaimana perasaan anda."
Mengabaikan perasaan orang lain adalah tanda kecerdasan emosional yang rendah. Ketika bersikap kurang empati kepada orang yang sedang kesulitan, maka akan membuat hubungan terganggu.
Maka, sebaiknya mengatakan frasa berikut "Aku menyesal mendengar kondisimu yang sedang buruk itu. Apa yang bisa saya bantu untuk anda?"
3. "Ini salahmu, aku merasa seperti ini."
Orang yang menyalahkan orang atau hal lain atas perasaannya, maka tandanya memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Sebab, emosi ini berasal dari dalam diri dan tidak seharusnya menyalahkan pihak luar.
Sebagai gantinya adalah dengan mengatakan "Saya merasa sangat emosional sekarang. Menurut saya situasinya adalah..."
4. "Kamu salah"
Orang yang cerdas emosionalnya akan dapat memberikan umpan balik yang baik. Begitu pula ketika menerima pendapat atau perspektif orang lain harus dapat diterima.
Maka ucapan yang lebih baik adalah, "Saya ingin mendengar perspektif anda mengenai hal-hal yang anda lakukan. Bisakah anda membantu saya memahami mengapa anda merasa seperti ini?"
5. "Berhenti menjadi gila!"
Kunci kecerdasan emosional selanjutnya adalah mampu mendengarkan pengalaman orang lain tanpa bereaksi berlebihan. Hal ini menandakan diri memiliki rasa kesadaran dan harga diri yang tinggi.
Sebaiknya yang dikatakan adalah, "Saya mengerti anda benar-benar berjuang sekarang. Meskipun saya mendengar bahwa anda kesal dengan saya, saya pikir reaksi anda mungkin lebih berkaitan dengan masa lalu anda daripada dengan apa yang saya lakukan sekarang. Apakah menurutmu itu benar?"
6. "Aku tidak bisa memaafkanmu."
Orang yang cerdas secara emosional dapat menempatkan diri pada posisi orang lain. Hal ini membuat diri lebih terbuka dan mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Sebaiknya mengganti ucapan itu dengan "Aku kesulitan memaafkanmu sekarang. Tapi saya berusaha melepaskan amarah ini, karena saya ingin kita dapat memperbaiki semuanya."
7. "Perasaanmu tidak rasional."
Orang yang cerdas emosional dapat menginterogasi perasaan mereka, melangkah keluar dari diri sendiri, dan menganalisis aspek rasional serta irasional dari pikiran. Kemudian juga pandai mengakui perasaan orang lain.
Maka sebaiknya mengucapkan, "Saya mendengar bahwa anda memiliki emosi yang kuat sekarang dan itu valid. Saya tidak sepenuhnya mengerti mengapa anda merasa seperti ini atau setuju dengan perspektif anda tentang situasi ini. Bisakah anda ceritakan lebih banyak?"
(pal/pal)