Emosi yang sangat kuat dapat membuat tubuh mengeluarkan respons tertentu. Misalnya saat akan menangis, seperti ada yang mengganjal pada tenggorokan.
Hal semacam itu disebut sebagai "sensasi globus" atau "globus pharyngeus" dalam istilah medis. Rasa tercekat itu pada umumnya disebabkan menegangnya otot-otot di tenggorokan dan leher, termasuk otot faring dan otot di sekitar laring (kotak suara).
Saat seseorang merasakan emosi yang sangat kuat seperti sedih, tubuh akan mengalami berbagai perubahan fisiologis dan otot-otot di tenggorokan dapat menegang. Salah satu alasan utama rasa mengganjal dalam tenggorokan adalah aktivasi sistem respons tubuh terhadap stres. Seperti dikutip dari BBC Science Focus, hal ini disebut sebagai fight or flight response (respons melawan atau melarikan diri).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika berada dalam keadaan emosional, sistem saraf simpatik akan terpicu yang menyebabkan pelepasan hormon stres seperti adrenalin. Hormon-hormon tersebut dapat menimbulkan berbagai respons fisik termasuk pengencangan otot di seluruh tubuh, tak terkecuali di tenggorokan.
Saat sistem respons stres aktif, sistem tersebut perlu menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh untuk memudahkan respons fight or flight. Untuk menyebarkan oksigen ke seluruh otot, tubuh harus menghirupnya terlebih dahulu.
Untuk mengambil lebih banyak oksigen, sistem saraf mengirimkan sinyal ke glotis yaitu bukaan di tenggorokan yang membantu membawa udara ke paru-paru, agar tetap terbuka selama mungkin. Dengan kata lain, tenggorokan terbuka lebih lebar dari biasanya karena bukaan yang lebih besar berarti lebih banyak oksigen yang bisa masuk.
Tips Ketika Merasa Tenggorokan Tercekat
Sensasi mengganjal di tenggorokan memang tidak merugikan, tetapi jika tak nyaman, ada beberapa strategi yang mungkin bisa membantu:
Tarik napas dalam-dalam untuk mengendurkan otot dan mengurangi ketegangan di area tenggorokan.
Melakukan teknik relaksasi seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, atau latihan kesadaran.
Mencari dukungan emosional dengan berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang tepercaya. Terapis juga dapat membantu mengatasi emosi yang mungkin berkontribusi terhadap sensasi ini.
Gunakan teknik manajemen stres seperti berolahraga secara teratur dan tidur yang cukup. Selain itu, lakukan aktivitas relaksasi karena hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan kecemasan secara keseluruhan.
(nah/pal)