Playing Victim, Sikap Si Paling Merasa Menjadi Korban

ADVERTISEMENT

Playing Victim, Sikap Si Paling Merasa Menjadi Korban

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Sabtu, 16 Des 2023 07:00 WIB
A sad elementary-age girl sits by her locker with her face in her hands. She is crying and classmates in the background are talking and playing with each other.
Foto: Getty Images/FatCamera
Jakarta -

Pernahkah kamu mendengar playing victim? Atau kamu pernah bertemu dengan orang yang playing victim? Playing victim merupakan bentuk tindakan di mana seseorang bertindak seolah-olah menjadi korban atas suatu hal.

Playing victim pada dasarnya merupakan bentuk kelainan atau berkaitan dengan kondisi psikis seseorang. Playing victim dilakukan atas dasar dan tujuan tertentu. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai playing victim, simak pembahasan berikut sampai akhir.

Apa Itu Playing Victim?

Dilansir dari situs Universitas Muhammadiyah Gresik, playing victim adalah kondisi di mana seseorang merasa disalahkan dan merasa dirugikan seolah-olah menjadi korban atas sebuah kejadian. Seseorang yang melakukan playing victim merasa senang ketika mendapatkan perhatian dari kemalangan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang yang playing victim akan melemparkan kesalahannya ke orang lain padahal kesalahan tersebut adalah perbuatannya sendiri. Sehingga ia biasanya akan menghindari tanggung jawabnya, sebagaimana dilansir dari situs Ma'soem University.

Pelaku playing victim ini akan memposisikan dirinya sebagai korban dan merasa tidak mendapatkan keadilan. Dalam posisi tersebut, ia dapat mencari keuntungan untuk mencapai tujuan tertentu.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari buku Victim Blaming in Rape Culture oleh Siti Nurbayani dkk, playing victim ini mirip dengan konsep victim mentality. Namun perbedaannya adalah playing victim lebih mengacu pada tindakan seseorang yang selalu memposisikan diri sebagai korban pada setiap situasi.

Ciri-Ciri Playing Victim

Orang yang melakukan playing victim umumnya memiliki pola perilaku atau tindakan yang sama. Inti tindakan tersebut adalah memposisikan diri sebagai korban atas segala hal. Berikut ini ciri lengkap pelaku playing victim tersebut seperti dilansir dari laman Universitas Medan Area, laman Universitas Muhammadiyah Gresik dan laman Ma'soem University:

  • Lebih fokus kepada masalah ketimbang solusi
  • Bersikap argumentatif untuk melawan rasa frustasi yang dirasakan
  • Menyalahkan orang lain ketika segala sesuatu tidak berjalan dengan baik
  • Berasumsi bahwa orang lain lebih mudah mencapai kesuksesan dibanding dirinya
  • Menganggap kritik yang positif sebagai bentuk penindasan atau pelecehan
  • Bersikap pesimis dalam memecahkan masalah
  • Meyakini diri sebagai target kesalahan ketika hal buruk terjadi, padahal kenyataannya tidak
  • Selalu mengasihani diri dan membandingkan hidupnya dengan orang lain
  • Merasa tidak bersyukur dan tidak bahagia dengan hidupnya
  • Tidak mau mengakui kesalahan dan lepas tanggung jawab dengan berbagai alasan
  • Memainkan perasaan orang lain supaya merasa tidak tega dan meminta pertanggungjawaban
  • Merasa senang ketika mendapat perhatian dan belas kasihan dari orang lain

Penyebab Pelaku Playing Victim

Orang yang melakukan playing victim dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang membuatnya sengaja melakukan hal tersebut. Beberapa faktor tersebut seperti dilansir dari laman Universitas Medan Area adalah:

Mengalami trauma

Orang yang mengalami trauma di masa lalu dapat mendorongnya melakukan playing victim. Meskipun begitu tidak semua yang mengalami trauma akan melakukan playing victim.

Korban pengkhianatan

Korban pengkhianatan dapat mudah melakukan playing victim apabila mengalami secara berulang. Kondisi tersebut dapat membuat diri merasa seperti korban serta kehilangan rasa percaya kepada orang lain.

Ketergantungan

Perilaku playing victim bisa berkembang saat seseorang mengalami ketergantungan dalam suatu hubungan. Orang tersebut umumnya rela mengorbankan tujuan mereka untuk pasangan. Sehingga dapat memicu rasa kesal karena tak bisa memenuhi kebutuhan.

Bentuk manipulasi

Sebagian orang melakukan playing victim untuk memanipulasi orang lain. Tujuan mereka beragam, seperti membuat orang lain merasa bersalah, menarik simpati, dan hal lainnya yang diinginkan.

Mencari keuntungan

Orang yang playing victim merasa nyaman dengan keuntungan yang didapat dengan menjadi korban. Mereka dapat terhindar dari kemarahan, mendorong orang lain memberi bantuan, dan tidak memenuhi tanggung jawab.

Cara Menghadapi Orang Playing Victim

Dalam beberapa kondisi, orang yang playing victim memang menyebalkan atas perilakunya itu. Maka ada beberapa cara untuk menghadapinya seperti dilansir dari sumber yang telah disebutkan dengan cara berikut:

1. Jangan terlalu memikirkan tindakan playing victim.

2. Membuat batasan yang jelas dengan orang yang playing victim.

3. Berusaha mengarahkan untuk mencari solusi.

4. Berusaha menjaga jarak dengan orang yang playing victim.

5. Hindari melakukan labeling kepada pelaku agar tidak memperparah keadaan.

6. Berusaha mengalihkan kesalahannya untuk mencari solusi.

7. Kurangi interaksi dengan orang playing victim dan hanya komunikasi pada saat penting saja.

8. Mencari tahu alasan orang melakukan playing victim, apabila mereka dalam kondisi tidak baik maka kita dapat menawarkan bantuan dan dukungan.

Demikian informasi mengenai apa itu playing victim, ciri-ciri, penyebab, dan cara menghadapinya. Semoga pembahasan ini bermanfaat.




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads