Seorang anggota organisasi yang bergerak dalam bidang perburuan fosil, Fossil Junkies Dig and Dive Charters, berhasil menemukan fosil hewan kuno di Sungai Peace dekat kota Arcadia di Florida.
John Kreatsoulas, awalnya mengira bahwa fosil tersebut adalah sebatang kayu gelondongan biasa. Namun, ketika diperiksa kembali, dia menyadari bahwa benda tersebut adalah rahang hewan yang besar.
"Saya memegangnya hanya untuk menahannya sebentar dan saya menyadari itu bukan kayu melainkan rahang raksasa," kata Kreatsoulas kepada NBC2, dikutip dari Live Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mumi Bayi Mamut Utuh Ditemukan di Kanada! |
Fosil Berusia 10.000 Tahun
Setelah ditemukan, fosil dibersihkan kemudian dianalisis. Hasilnya mengungkapkan bahwa fosil rahang tersebut kemungkinan berusia sekitar 10.000 tahun.
Para ahli menganalisis fosil dengan radiokarbon untuk menentukan kadar unsur radioaktif tertentu. Analisis tersebut berguna untuk mengetahui usia dan kapan fosil terbentuk.
Fosil rahang ini nantinya akan didaftarkan dan disimpan di museum milik Negara Bagian Florida.
Rahang Mamut Kolombia
Hasil analisis juga dijelaskan oleh peneliti, bahwa fosil tersebut ternyata merupakan rahang hewan purba mamut. Namun, para ahli belum mengetahui secara pasti jenis rahang mamut apakah fosil tersebut.
Sejauh ini, mereka hanya memperkirakan bahwa itu merupakan fosil dari mamut Kolombia (Mammuthus columbi).
Mamut Kolombia merupakan penghuni zaman Pleistosen, yaitu sekitar 2,6 juta hingga 11.700 tahun yang lalu di wilayah Amerika Utara.
Kemungkinan mamut Kolombia merupakan jenis mamut hasil persilangan antara mamut berbulu (Mammuthus primigenius) dengan jenis mamut lain yang tidak diketahui.
Menurut penelitian DNA, mamut ini hidup di Amerika Utara dari Siberia sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Hewan raksasa ini diketahui mengalami kepunahan sekitar 13000 dan 10000 tahun yang lalu, tepatnya pada zaman es yang terakhir.
Kepunahannya menurut para ahli, disebabkan oleh suhu yang meningkat dan menjadi hangat yang membuat mamut kehilangan habitat.
Selain itu dalam hal ini manusia juga turut ikut andil sebagai penyebab kepunahan mamut. Manusia melakukan perburuan secara besar-besaran yang menghabiskan jumlah populasi mamut.
Bukan Penemuan Pertama
Sebagai informasi, penemuan fosil mamut ini ternyata bukan pertama kalinya terjadi di Sungai Peace. Penemuan lain pernah terjadi pada tahun 2021, di mana seorang penyelam menemukan fosil kaki mamut sepanjang 1,2 meter di dalam air.
Sementara itu di Florida Utara, para peneliti menemukan kuburan gomphotheres yang berusia sekitar 5,5 juta tahun. Gomphotheres adalah kerabat gajah bergading empat dan kemungkinan juga tenggelam di Sungai Peace.
(faz/faz)