Perbedaan Paradigma Lama dan Baru dalam Artikel Ilmiah, Calon Peneliti Wajib Tahu!

ADVERTISEMENT

Perbedaan Paradigma Lama dan Baru dalam Artikel Ilmiah, Calon Peneliti Wajib Tahu!

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 06 Des 2023 05:30 WIB
Daftar pustaka adalah kumpulan sumber yang digunakan sebagai referensi penulisan suatu naskah atau karya ilmiah. Simak cara menulis daftar pustaka dari jurnal.
Ilustrasi menulis artikel ilmiah. Foto: unsplash
Jakarta -

Menulis artikel ilmiah tidak semudah menulis artikel atau tulisan biasa. Untuk membuatnya, seseorang perlu melakukan riset, mengumpulkan data, dan mengetahui kaidah-kaidah penulisannya.

Melansir laman UNY, Dekan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Prof Dr Dadan Rosana M Si menyebut bahwa dalam membuat artikel ilmiah diperlukan waktu dan tenaga lebih dalam membuatnya, membaca, mengedit dan lain-lain.

Selain memahami kaidah dan cara melakukan riset, peneliti perlu mengetahui cara publikasi artikel ilmiah ke jurnal. Terdapat dua paradigma dalam penerbitan artikel ilmiah yang banyak dipakai peneliti atau dosen saat ini yakni paradigma lama dan paradigma baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan Paradigma Lama dan Baru

Menurut narasumber dalam workshop tersebut, Prof Venty Suryanti PhD, ada dua paradigma dalam menulis artikel ilmiah yakni paradigma lama dan paradigma baru. Dua paradigma tersebut berlaku untuk mempublikasikan jurnal nasional maupun internasional.

ADVERTISEMENT

Dalam paradigma lama, penulis akan mendapatkan honor dari jurnal karena diundang oleh jurnal. Artikel yang ditulis pun mirip dengan laporan penelitian atau skripsi/tesis/disertasi.

Begitupun dengan strukturnya yakni pendahuluan (dibagi latar belakang, perumusan masalah, tujuan), metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka. Referensi dalam pembuatan artikel dengan paradigma ini dapat menggunakan buku-buku.

Sementara paradigma baru mengharuskan penulis membayar Article Processing Charge (APC) ke jurnal sehingga pembaca yang bisa mengakses dan membaca artikel adalah mereka yang membayar.

Hal lainnya adalah menulis karena membutuhkan publikasi hasil riset. Untuk struktur artikel terbaru yaitu pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan daftar Pustaka. Sedangkan untuk referensinya kebanyakan berupa artikel-artikel jurnal ilmiah terbaru," jelas Venty dikutip dari laman UNY, Kamis (30/11/2023).

Cara Membuat Artikel Berkualitas

Venty kemudian menuturkan cara membuat publikasi riset yang berkualitas. Penulis harus mulai memperhatikan overview literatures yang komprehensif dan dapat menunjang novelty atau kontribusi kebaruan.

Jika artikel sudah menunjang novelty, maka diperlukan mesin pencari yang lengkap, berkualitas, dan handal seperti Scopus. Hal yang perlu dalam mempublikasikan artikel yang berisikan kebaruan ini adalah akses Fulltext Articles References.

Selanjutnya, untuk membuat artikel ilmiah yang berkualitas juga diperlukan metode dan analisis hasil riset yang berkualitas. Artinya, peneliti perlu waktu dan peralatan penelitian laboratorium yang lengkap juga mutakhir serta metode penelitian yang tepat.

(cyu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads