Badan Bahasa Beri Dukungan ke Komunitas Sastra, Ini Bentuknya

ADVERTISEMENT

Badan Bahasa Beri Dukungan ke Komunitas Sastra, Ini Bentuknya

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 20 Nov 2023 17:30 WIB
Pekan Raya Cipta Karya Mahima
Foto: Dok Badan Bahasa / Pekan Raya Cipta Karya Mahima
Jakarta -

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek memberikan dana pengembangan komunitas sastra di daerah. Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, mengatakan, di 2023, Kemendikbudristek memberikan 79 paket dana bantuan, baik dalam bentuk fasilitasi bagi komunitas sastra maupun penghargaan perseorangan.

"Bantuan berupa fasilitasi dan penghargaan sebagai program perdana bantuan pemerintah ini diberikan setelah melalui rangkaian seleksi administrasi dan substansi yang ketat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel," kata Imam.

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan, pihaknya memastikan akan memberikan pendampingan kepada komunitas sastra dalam penyusunan pelaporan penggunan dana bantuan pemerintah 2023. Pemerintah daerah, sastrawan, dan masyarakat diharapkan turut berkontribusi dalam pengembangan kesusatraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami di Badan Bahasa peduli dengan keberadaan komunitas sastra ini. Mereka perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk mengoptimalkan perannya sebagai tempat dan media kreatif bagi sastrawan dan pegiat sastra dalam memproduksi karya sastra atau menyelenggarakan kegiatan kesastraan," kata Aminudin dalam keterangannya, dikutip Senin (20/11/2023).

"Kami berharap bantuan ini dapat digunakan secara maksimal, dengan sebaik-baiknya, dan menyebarkan manfaat bagi masyarakat luas khususnya dalam hal pelindungan dan pengembangan sastra. Komunitas Sastra harus kita rangkul bersama, tentunya seluruh elemen juga terlibat dalam menjaga sastra Indonesia yang merupakan warisan dan kekayaan budaya Indonesia. Program ini akan terus berlanjut," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

79 Paket Fasilitasi dan Penghargaan Badan Bahasa

Komunitas Mahima merupakan salah satu komunitas sastra yang mendapatkan dana pengembangan komunitas sastra Badan Bahasa Kemendikbudristek. Ketua Komunitas Mahima, Kadek Sonya Piscayanti, menuturkan bahwa pihaknya menerima dana sebesar Rp105 juta dari pemerintah.

Sonya menjelaskan, komunitasnya yang berdiri sejak 2008 itu menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan dan menyelenggarakan Pekan Raya Cipta Karya Mahima secara besar-besaran. Kegiatan tahunan ini terdiri dari pelatihan dan pertunjukan.

Pekan Raya Cipta Karya Mahima tahun ini dilaksanakan untuk lebih dari 100 siswa dan umum mulai 17-30 November 2023. Pekan sastra ini terdiri dari alih wahana karya sastra ke pertunjukan wayang dan teater, alih wahana karya sastra ke musikalisasi puisi, pelatihan alih wahana karya sastra ke film, hingga bedah buku karya sastra Singaraja dan diskusi.
"Pekan Raya Cipta Karya merupakan upaya kami dalam memelihara bahasa dan sastra. Karena kami percaya, dengan demikian kita bisa memelihara identitas dan dapat membangun dunia di atas bahasa dan sastra. Semoga bantuan bagi komunitas tidak hanya sampai di sini dan terus berkelanjutan," tutur Sonya.

"Selama ini kami hanya mengandalkan dana iuran saja, belum pernah mengajukan bantuan kepada pemerintah. Ketika kami tahu informasi bantuan komunitas sastra ini, kami mencoba mendaftar dan lulus. Kami bersyukur mendapatkan bantuan ini, semoga terus berlanjut," imbuhnya.

Dina, salah satu peserta yang mengikuti pelatihan Kesastraan mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut.

"Saya harap, Komunitas Mahima terus tumbuh dan melahirkan banyak karya serta merangkul generasi muda untuk lebih mencintai Sastra Indonesia," tuturnya.

Asisten Deputi Literasi, Inovasi dan Kreativitas, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Molly Prabawaty mengatakan, pemberian dana ini bertujuan untuk meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pihak pemroduksi karya.

Dana tersebut diharapkan Molly juga dapat menjadi penggerak sekaligus penguat dalam pembangunan kesusastraan di tengah masyarakat.

"Komunitas sastra juga diharapkan dapat mengembangkan kesusastraan dan meluaskan produk karyanya," kata Molly.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika berharap, kolaborasi pemerintah, komunitas, dan pegiat seni diharapkan memajukan ekonomi kreatif di Kabupaten Buleleng dan mengenalkan pegiat seni lokal ke masyarakat.

"Kolaborasi saat ini sangat diperlukan untuk mencapai tujuan kita bersama, yaitu memajukan Buleleng dengan kolaborasi di bidang apapun. Tentunya, hal ini pasti bisa kita laksanakan secara bersama dalam menciptakan para pegiat-pegiat kreatif baru agar nantinya nama Buleleng menjadi lebih baik dan maju," kata Nyoman.

Komunitas penerima dana komunitas sastra Badan Bahasa Kemendikbudristek lainnya yakni Komunitas Forum Lingkar Pena di Jawa Barat, Klub Baca Petra di Nusa Tenggara Timur, Jangkah Nusantara di Yogyakarta, Komunitas Mahima di Bali, serta Ruma Kata Sorong di Papua Barat Daya.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads