Mengenal Mohammad Tabrani, Pahlawan Nasional Penggagas Bahasa Indonesia

ADVERTISEMENT

Mengenal Mohammad Tabrani, Pahlawan Nasional Penggagas Bahasa Indonesia

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 09 Nov 2023 12:30 WIB
M Tabrani, penggagas bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
M Tabrani, penggagas bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Foto: Museum Sumpah Pemuda
Jakarta -

Nama Mohammad Tabrani menjadi salah satu tokoh yang tahun ini dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Anugerah pahlawan nasional tersebut akan diberikan oleh Jokowi pada Hari Pahlawan, 10 November 2023.

Pria dengan nama lengkap Mohammad Tabrani Soerjowitjitro ini merupakan sosok yang penting dalam penggunaan bahasa Indonesia yang saat ini kita gunakan. Melansir laman Badan Bahasa Kemdikbud, Tabrani merupakan penggagas bahasa Indonesia.

Ia lahir di Pamekasan (Madura) pada tanggal 10 Oktober 1904. Bagaimana kisah perjalanan Tabrani dalam memperjuangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan? Ini penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencetus Bahasa Indonesia

Sosok Tabrani memiliki andil yang besar dalam penggunaan bahasa Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan dalam Kongres Pemuda yang kemudian melahirkan gagasan Sumpah Pemuda.

Gagasannya untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tidak langsung diterima oleh para pemuda dalam kongres. Salah satu tokoh terkenal yakni Mohammad Yamin sempat berselisih paham dengannya.

ADVERTISEMENT

Tabrani menyetujui pendapat Yamin dalam pidatonya di Kongres Pemuda Pertama tahun 1926. Namun, ia menolak salah usulan Yamin soal penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Sebagai Ketua Kongres dan juga jurnalis yang mempunyai kecakapan dalam berbahasa, Tabrani berpendapat bahwa istilah 'bahasa Indonesia' lebih pantas dijadikan sebagai bahasa Indonesia.

"Alasanmu, Yamin, betul dan kuat. Maklum lebih paham tentang bahasa daripada saya. Namun, saya tetap pada pendirian. Nama bahasa persatuan hendaknya bukan bahasa Melayu, tetapi bahasa Indonesia. Kalau belum ada harus dilahirkan melalui Kongres Pemuda Indonesia Pertama ini," kata Tabrani.

Pertentangan dari Yamin terbukti dalam sebuah kutipan dalam buku Sebuah Otobiografi M Tabrani: Anak Nakal Banyak Akal. Yamin sempat mengatakan, "Bahasa Indonesia tidak ada; Tabrani tukang ngelamun."

Meski demikian, Tabrani tetap yakin dengan penggunaan bahasa Indonesia lebih tepat dibandingkan bahasa Melayu. Ia juga melihat bahwa bahasa Indonesia saat itu dipakai sebagai bahasa pergaulan anak muda dan lebih banyak dipakai.

Usulan Tabrani Tak Sia-sia

Pendapat dari Yamin dan Tabrani ditampung hingga Kongres Pemuda yang berlangsung pada 28 Oktober 2023. Gagasan dari Tabrani pada Kongres Kedua kemudian dibulatkan sebagai salah satu poin dalam ikrar Sumpah Pemuda.

"Bangsa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bangsa Indonesia itu! Bahasa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bahasa Indonesia itu!" kata Tabrani dalam kolom koran Hindia Baru saat itu.

Secara tegas ia menyebut bahasa Indonesia dapat mendorong pergerakkan yang cepat bagi kaum pemuda bangsa. Menurutnya, penggunaan bahasa Melayu akan menimbulkan imperialisme yang dapat berpengaruh pada bangsa.

"Karena menurut keyakinan kita, kemerdekaan bangsa dan tanah air-kita Indonesia ini terutama akan tercapai dengan jalan persatuan anak-Indonesia yang antara lain-lain terikat oleh bahasa Indonesia," tutur Tabrani dalam kolom yang sama.

Sebelum mendapat anugerah pahlawan nasional pada tahun ini, Tabrani telah meraih tanda jasa Perintis Kemerdekaan dari Kementerian Sosial RI. Dari sana, Badan Bahasa Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud kemudian mengusulkan sosok Tabrani sebagai pahlawan nasional tahun ini hingga akhirnya disetujui oleh Presiden Jokowi.

(cyu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads