Pandemi pun Sebabkan Hewan Bertingkah Berbeda, Begini Studinya

ADVERTISEMENT

Pandemi pun Sebabkan Hewan Bertingkah Berbeda, Begini Studinya

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 19 Nov 2023 14:00 WIB
Simpanse dan Bonobo Berbicara Dengan Bahasa Yang Sama
Foto: Australia Plus ABC
Jakarta -

Pada saat pandemi, tak hanya manusia yang harus menyesuaikan diri. Hewan-hewan pun dapat mengubah perilakunya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu, para peneliti menemukan reaksi primata terhadap perubahan yang diakibatkan oleh kondisi pandemi. Mereka mengamati perilaku bonobo, simpanse, gorila dataran rendah barat, dan babun zaitun.

Ahli menemukan bahwa hewan-hewan tersebut mengubah kebiasaan mereka dalam berbagai hal, termasuk waktu yang mereka habiskan untuk istirahat dan makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Interaksi pengunjung dinilai penting bagi kesejahteraan hewan kebun binatang. Namun interaksi ini berpotensi menjadi positif atau negatif. Jadi, para peneliti tertarik untuk melihat perbedaannya ketika tidak ada orang banyak.

"Primata adalah salah satu spesies yang paling maju secara kognitif di kebun binatang dan interaksi mereka dengan pengunjung sangatlah kompleks," jelas ilmuwan kesejahteraan hewan kebun binatang Samantha Ward dari Nottingham Trent University di Inggris, dikutip dari Science Alert.

ADVERTISEMENT

Perubahan Perilaku Tergantung Hewannya

Pengamatan dicatat di Kebun Binatang Twycross dan Taman Safari Knowsley di Inggris, sebelum pengunjung datang dan sesudah pengunjung kembali. Selama beberapa bulan dan beberapa periode buka dan tutup, terjadi perubahan nyata pada perilaku primata dan bervariasi tergantung hewannya.

Ketika pengunjung mulai kembali ke kebun binatang, bonobo dan gorila menghabiskan lebih sedikit waktu sendirian. Gorila pun menghabiskan lebih sedikit waktu untuk beristirahat. Sementara itu, simpanse makan dan berinteraksi dengan kandangnya lebih banyak ketika kebun binatang dibuka kembali.

Babun zaitun di taman safari terlihat kurang melakukan perilaku seksual dan perilaku dominasi ketika pengunjung kembali. Mereka juga cenderung lebih sering mendekati mobil pengunjung, dibandingkan dengan kendaraan penjaga hutan yang mereka lihat saat taman ditutup.

Sulit untuk mengatakan apakah perubahan ini positif atau tidak. Para peneliti berpendapat bahwa pengunjung yang kembali tampaknya mempengaruhi simpanse dan babun. Sementara gorila dan bonobo yang menghabiskan lebih sedikit waktu sendirian juga dapat dianggap hal positif.

Pada saat yang sama, dapat dikatakan bahwa gorila yang pada dasarnya adalah hewan yang tidak banyak bergerak, menjadi terganggu oleh kerumunan orang karena mereka menghabiskan lebih sedikit waktu untuk beristirahat. Fakta bahwa gorila mengubah bagian kandang yang paling sering mereka kunjungi saat pengunjung datang kembali, menunjukkan bahwa hewan tersebut mampu mengatasi gangguan ini sampai batas tertentu.

"Perubahan perilaku dan perubahan interaksi dengan kandang di hadapan pengunjung, menyorot kemampuan adaptasi spesies kebun binatang terhadap lingkungannya," kata peneliti kesejahteraan hewan kebun binatang Ellen Williams dari Harper Adams University di Inggris.

"Penyediaan lingkungan yang memungkinkan hewan untuk secara aktif beradaptasi dengan cara tersebut, menjadi sangat penting bagi kesejahteraan mereka," ungkapnya lagi.

Tim juga mengamati bahwa ada ambang batas jumlah pengunjung untuk babun zaitun, setelah itu hewan-hewan tersebut tidak lagi menjadi semakin aktif dan terstimulasi oleh mobil-mobil yang lewat di taman safari.

Ini semua adalah data berharga bagi para peneliti kesejahteraan hewan, yang mengetahui bahwa pengunjung dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap satwa liar mulai dari menambah rasa kebersamaan dan rasa aman, hingga menjadi sumber gangguan atau bahkan ancaman. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan dan perancangan kebun binatang dan taman safari.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Animals dengan judul "The Impact of COVID-19 Zoo Closures on Behavioural and Physiological Parameters of Welfare in Primates".




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads