Manusia adalah makhluk hidup yang tumbuh dan berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia tentu perlu memakan makanan.
Saat memenuhi kebutuhan tersebut, maka terjadilah proses seperti masuknya makanan hingga proses akhir membuang sisa-sisa makanan. Nah, ini adalah proses dari kinerja sistem pencernaan makanan. Apa itu sistem pencernaan?
Pengertian Sistem Pencernaan
Dalam Modul Ajar Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Fase C oleh Astri Ratna Dewi dijelaskan bahwa sistem pencernaan adalah cara tubuh mengolah makanan untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Sistem pencernaan inilah yang akan memecah molekul makanan menjadi bagian-bagian kecil dengan bantuan zat bernama enzim agar tubuh bisa menyerapnya dengan lebih mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Organ-organ Pencernaan
Berikut adalah organ-organ sistem pencernaan manusia yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas XI oleh Icih Tresnaasih.
1. Mulut
Mulut adalah tempat awal proses pencernaan makanan dimulai. Di rongga mulut sendiri, makanan mengalami pencernaan mekanik dan kimiawi. Mulut juga memiliki alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan ini, yakni:
a) Gigi
Gigi berperan penting dalam mengunyah makanan agar menjadi lebih halus. Ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan untuk bekerja lebih efisien. Ada beberapa jenis gigi, seperti gigi seri yang berfungsi untuk memotong dan menggigit makanan, gigi taring untuk merobek makanan, geraham depan dan geraham belakang untuk mengunyah makanan.
b) Lidah
Lidah memiliki beberapa peran penting dalam mulut. Pertama, lidah berfungsi untuk mengaduk makanan untuk proses penelanan. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan berbagai rasa, seperti manis, asin, asam, dan pahit. Lidah memiliki daerah khusus yang merespons masing-masing rasa.
- Rasa asin dirasakan di bagian tepi depan lidah.
- Rasa manis dirasakan di ujung lidah.
- Rasa asam dirasakan di bagian samping lidah.
- Rasa pahit dirasakan di bagian belakang atau pangkal lidah.
Selain itu, lidah memiliki reseptor khusus yang merespons zat kimia dan ia terdiri dari otot, dilapisi dengan epitelium yang mengandung banyak kelenjar lendir, serta memiliki tunas pengecap yang terdiri dari sel sensori dengan tonjolan seperti rambut yang disebut papilla.
2. Kerongkongan
Kerongkongan adalah saluran penghubung antara mulut dan lambung yang berfungsi sebagai jalan untuk makanan yang sudah dikunyah menuju lambung tanpa mengalami pencernaan. Otot kerongkongan berkontraksi bergelombang untuk mendorong makanan ke lambung dalam gerakan yang disebut peristalsis.
Peristalsis adalah gerakan berulang otot yang membantu makanan masuk ke lambung. Makanan hanya berada di kerongkongan selama sekitar enam detik. Bagian awal kerongkongan (faring) memiliki otot lurik yang bekerja sesuai kehendak saat menelan. Namun, setelah menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, otot-otot dalam sistem pencernaan bekerja tanpa disadari.
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) adalah bagian yang terletak di rongga perut sebelah kiri yang menjadi tempat penting dalam pencernaan. Ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni bagian atas (kardiak), bagian tengah (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak dekat dengan kerongkongan, sementara pilorus menghubungkan langsung dengan usus dua belas jari. Klep di ujung kardiak dan pilorus mengatur aliran makanan.
Lambung sendiri memiliki dinding dengan otot-otot yang melingkar, memanjang, dan menyerong, sehingga membuatnya berkontraksi untuk mencampur makanan dan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir, asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Asam lambung membantu membunuh kuman dan mengaktifkan pepsin. Yang kemudian pepsin memecah protein menjadi pepton dan proteosa, sementara renin menggumpalkan protein susu.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga melepaskan hormon gastrin yang mengatur produksi getah lambung. Gerakan mengaduk terjadi dari kardiak hingga pilorus, baik ketika lambung kosong maupun berisi makanan. Perut yang kosong mungkin terasa sakit dan berbunyi karena gerakan mengaduk.
Makanan biasanya bertahan 3-4 jam di lambung, tetapi makanan berserat bisa lebih lama. Dari sana, makanan keluar perlahan ke usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4. Usus Halus
Usus halus adalah tempat di dalam tubuh manusia di mana makanan yang dimakan akan diserap dan dicerna. Ini terdiri dari tiga bagian, seperti:
- Usus 12 Jari (duodenum)
- Usus kosong (jejenum)
- Usus Penyerap (ileum).
Di dalam usus halus sendiri terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim pencernaan. Di mana dinding usus halus memiliki struktur yang disebut vili, yang membantu dalam penyerapan sari makanan. Vili ini memiliki banyak kapiler darah dan kapiler limfe.
Selain itu, sari-sari makanan yang telah diserap masuk ke dalam aliran darah melalui kapiler darah ini. Beberapa zat seperti glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral dibawa oleh darah ke hati, lalu disalurkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama-sama membentuk suatu larutan yang disebut misel. Ketika larutan ini bersentuhan dengan sel vili di usus halus, gliserol dan asam lemak diserap. Kemudian, mereka dibawa oleh pembuluh limfe usus ke dalam peredaran darah.
Garam empedu yang telah masuk ke dalam darah kembali ke hati untuk digunakan kembali. Vitamin A, D, E, dan K, yang larut dalam lemak, juga diserap oleh usus halus dan masuk ke dalam aliran darah melalui pembuluh limfe.
5. Usus Besar
Usus besar berfungsi sebagai tempat kelanjutan dari proses makanan yang tidak bisa dicerna oleh usus halus, seperti serat makanan, bersama dengan lendir. Sehingga ini akan bergerak ke usus besar dan menjadi feses.
Di usus besar, ada bakteri Escherichia coli yang membantu dalam mengurai sisa makanan menjadi feses dan juga menghasilkan vitamin K yang penting untuk pembekuan darah. Saat makanan mencapai usus besar, sebagian besar air dalam sisa makanan diserap kembali karena tubuh memerlukannya.
Usus besar memiliki beberapa bagian, termasuk yang naik, datar, menurun, dan berakhir pada anus. Fungsi penting usus besar adalah menyerap kembali air.
Makanan yang dicerna biasanya memerlukan empat hingga lima jam untuk mencapai usus besar, tetapi dapat disimpan di sana selama 24 jam. Feses didorong menuju rektum atau penampungan oleh gerakan peristalsis, yang dikendalikan oleh otot polos tanpa kesadaran.
6. Anus
Terakhir, lubang tempat pembuangan feses dari tubuh disebut anus. Sebelum dikeluarkan, feses disimpan sementara di rektum. Ketika feses siap untuk dikeluarkan, otot sphincter di sekitar anus membuka dan menutup pintu keluar.
Ada dua jenis otot di sekitar rektum, yakni otot polos dan otot lurik. Proses buang air besar (defekasi) adalah tindakan yang disengaja. Fase inilah yang melibatkan kontraksi otot perut, pengenduran otot sphincter di sekitar anus, serta kontraksi kolon dan rektum. Akhirnya, feses dikeluarkan melalui anus.
Demikian ulasan terkait sistem pencernaan serta fungsinya pada manusia. Semoga membantu!
(nah/nah)