Pendidikan Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 1928, Lulusan STOVIA-Leiden Belanda

ADVERTISEMENT

Pendidikan Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 1928, Lulusan STOVIA-Leiden Belanda

Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 28 Okt 2023 08:00 WIB
soenario sastrowardoyo
Foto: Istimewa/Tokoh Sumpah Pemuda 1928
Jakarta -

Tokoh Sumpah Pemuda menjadi pilar penting bagi generasi muda kala itu dalam berjuang memperoleh kemerdekaan. Salah satu gerakan perjuangan mereka terwujud dalam ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Ikrar tersebut membakar api semangat generasi muda dan masyarakat Indonesia untuk mempertahankan nasionalisme, patriotisme, dan cinta Tanah Air untuk melawan kolonialisme.

Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda tersebut antara lain Wage Rudolf Supratman, Muhammad Yamin, Johanes Leimena, Amir Syarifuddin Harahap, hingga Soenario Sastrowardoyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tokoh pemuda tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam menyuarakan dan berjuang pada era kemerdekaan. Berikut ini profil pendidikan para tokoh Sumpah Pemuda yang dikutip dari arsip detikcom dan situs Kemendikbudristek:.

Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda & Pendidikannya:


1. Wage Rudolf Supratman

Tokoh pemuda satu ini lahir di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada 19 Maret 1903. Sebelum dikenal sebagai komponis, WR Supratman telah melalui pendidikan yang panjang hingga menyelesaikan pendidikannya di sekolah guru.

ADVERTISEMENT

Jenjang pendidikan yang dijalani oleh WR Supratman antara lain:


- Frobel School (Taman Kanak-kanak) di Jakarta

- Tweede Inlandscheschool (Sekolah Angka Dua)

- Lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE, ujian untuk calon pegawai)

- Setelah KAE, berlanjut ke Normaalschool (Sekolah Pendidikan Guru)


Setelah menyelesaikan studi, WR Soepratman memulai kariernya sebagai jurnalis saat pindah dari Makassar ke Bandung. Sementara karier musik WR Supratman diawali bersama kakak Iparnya W.M. Van Eldick, dengan mendirikan Grup Jazz Band bernama Black And White.

WR Supratman kemudian menciptakan lagu-lagu perjuangan, salah satunya lagu kebangsaan Republik Indonesia, yakni Indonesia Raya.

2. Muhammad Yamin

Muh. Yamin dikenal sebagai penyair pemula bentuk soneta dalam kesusastraan Indonesia modern. Tokoh pemuda satu ini, lahir pada 23 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Pendidikan yang sempat diterima Yamin, antara lain:


- Hollands inlandse School (HIS) di Palembang

- Tercatat sebagai peserta kursus pada Lembaga Pendidikan Peternakan dan Pertanian di Cisarua, Bogor

- Algemene Middelbare School (AMS) 'Sekolah Menengah Umum' di Yogya

- HIS di Jakarta.

- Mempelajari kesusastraan Timur di Leiden

- Kuliah di Recht Hogeschool (RHS) di Jakarta dan berhasil mendapatkan gelar Meester in de Rechten 'Sarjana Hukum' pada tahun 1932.


3. Johanes Leimena

Johanes Leimena merupakan perwakilan Jong Ambon dan berperan penting dalam Sumpah Pemuda tahun 1928. Ia juga merupakan pahlawan nasional yang menjadi menteri selama 20 tahun pada masa pemerintahan Soekarno.

Karier pendidikannya dimulai dari pendidikan dasar yang diperoleh di Christelijke Europeesche Lagere School.

Kemudian Leimena melanjut sekolah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Jakarta dan lulus pada 1922.

Setelah itu, ia bersekolah di School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA). Tak henti di STOVIA, ia kemudian melanjutkan pendidikan di De Geneeskundige Hogeschool (Sekolah Tinggi Kedokteran) Batavia.

Ia lalu diangkat menjadi Menteri Kesehatan pada 12 Maret 1946.

4. Amir Syarifuddin Harahap

Amir Syarifuddin Harahap lahir pada tanggal 27 Mei 1907 di Medan. Ia merupakan tokoh pemuda perwakilan dari Jong Bataks Bond pada agenda Sumpah Pemuda 1928.

Amir diketahui telah menempuh pendidikan di sekolah dasar ELS (Europeesche Lagere School) di Medan yakni sekolah yang diperuntukan bagi anak-anak Belanda dan bangsawan Indonesia.

Setelah lulus, Amir melanjutkan sekolah SLTA di Belanda dengan menempuh pendidikan di Gymnasium pada tahun 1921.

Tidak butuh waktu lama bagi Amir untuk lulus dari sekolahnya di Belanda. Kemudian Ia melanjutkan masuk perguruan tinggi di Indonesia bernama Rechtshogeschool yang dibuka oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1924.

Di sinilah Amir Syarifudin mulai terlibat secara langsung dalam pergerakan kebangsaan Indonesia dan lulus pada tahun 1933.

5. Soenario Sastrowardoyo

Prof Mr Soenario Sastrowardoyo merupakan satu dari 13 tokoh Sumpah Pemuda yang berasal dari Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Berikut ini riwayat pendidikannya:

- Masuk Sekolah Taman Kanak-Kanak atau Froebel School pada 1908

- Masuk sekolah setingkat SD bernama Europeesche Lagere School (ELS) pada 1909

- Melanjutkan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau setingkat SMP

- Melanjutkan sekolahnya di Rechtschool atau sekolah kejuruan hukum dan lulus pada 1923

- Melanjutkan sekolahnya di jurusan Hukum Universitas Leiden Belanda dan lulus pada tahun 1925, serta mendapat gelar Mr atau Meester in de Rechten yang berarti ahli ilmu hukum.

Sejak muda hingga selesai studi, Soenario telah mengikuti berbagai organisasi. Seperti pengurus Perhimpunan Indonesia, pendiri Nationale Padvinders Organisatie (NPO), pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI), Indonesische Nationale Padvinders Organisatie (INPO), Persatuan Antar Pandu Pandu Indonesia (PAPI).

Pada 1928, Soenario menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads