- Pengertian Pencemaran Udara
- Penyebab Pencemaran Udara 1. Pertumbuhan sektor industri 2. Emisi kendaraan bermotor 3. Asap pembakaran hutan
- Dampak Pencemaran Udara 1. Efek terhadap ekosistem 2. Efek terhadap kesehatan 3. Efek terhadap tumbuhan dan hewan 4. Efek terhadap cuaca dan iklim 5. Efek terhadap sosial ekonomi
- Contoh Pencemaran Udara
Udara merupakan aspek paling penting di kehidupan setelah air. Selain memberikan oksigen, udara juga menjadi penghantar suara dan bunyi-bunyian sehingga dapat terdengar ke tempat lainnya.
Tapi detikers tahu kan, kalau udara yang kita hirup sehari-hari terdiri dari beberapa kandungan zat dan gas udara. Udara di lingkungan kita terdiri dari beberapa kandungan zat yang membentuk campuran udara. Normalnya, komposisi udara yang kering mengandung 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air dengan sisa karbondioksida.
Namun, komposisi tersebut dapat berubah akibat dari pencemaran udara. Pencemaran udara terjadi ketika kondisi udara mulai rusak akibat polutan berbahan kimia, fisik, ataupun biologi di area atmosfer dalam bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa saja penyebab dan dampak dari pencemaran udara? Yuk simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Pencemaran Udara
Secara umum, pengertian pencemaran udara merujuk pada suatu keadaan dimana terdapat substansi fisik, biologi, atau kimia di lapisan udara Bumi (atau di atmosfer) yang jumlahnya membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia serta makhluk hidup lainnya.
Menurut Wisnu Arya, pengertian pencemaran udara adalah campuran berbagai macam gas yang tidak tetap sehingga gas-gas tersebut mengganggu kehidupan. Suatu zat atau gas dalam hal ini disebut sebagai polutan jika jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan berada di tempat yang tidak tepat.
Dikutip dari buku Pencemaran Udara dan Emisi Gas Rumah Kaca oleh Saidal Siburian, MM, MMar, pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu pencemaran primer dan pencemaran sekunder.
Pencemaran primer adalah zat polutan yang timbul secara langsung dari sumber pencemaran udara, sedangkan pencemaran sekunder adalah substansi polutan yang terbentuk atas reaksi polutan primer.
Pengertian lainnya dikemukakan Chambers, pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke udara lingkungan normal dalam jumlah tertentu. Dalam hal ini, jumlah polutan dapat dideteksi, diukur, dan dihitung manusia serta mampu memberikan efek tidak hanya pada manusia, tetapi juga binatang dan vegetasi.
Penyebab Pencemaran Udara
Pembangunan yang berkembang pesat saat ini, khususnya dalam industri dan teknologi, telah menyebabkan pencemaran udara. Dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam arsip artikelnya, telah merangkum beberapa penyebab utama pencemaran udara tertinggi yaitu:
1. Pertumbuhan sektor industri
Salah satu penyebab meningkatnya pencemaran udara di negara berkembang adalah urbanisasi dan industrialisasi yang tumbuh cepat tanpa diiringi pengendalian pencemaran yang memadai. Kegiatan industrialisasi dikategorikan mencemari udara karena sebagian besar kegiatan masih menggunakan bahan bakar fosil, contohnya pembangkit listrik atau peralatan pabrik.
2. Emisi kendaraan bermotor
Kegiatan transportasi memberikan kontribusi polutan tertinggi di kota-kota besar. Emisi kendaraan bermotor keluar melalui knalpot yang mengandung senyawa kimia bahaya hasil dari proses pembakaran bahan bakar. Adapun senyawa bahaya itu di antaranya karbondioksida, karbonmonoksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan partikel mikro timbal.
3. Asap pembakaran hutan
Di Indonesia sendiri, kebakaran hutan telah menjadi penyumbang tahunan atas pencemaran udara di beberapa provinsi seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Jambi, Riau, hingga Lampung. Dari berbagai laporan, asap pekat yang dihasilkan dari pembakaran hutan dapat menyebabkan beberapa penyakit saluran pernafasan seperti asma, bronkitis, hingga pneumonia.
Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara sangat erat dengan kondisi di kota-kota besar. Pencemaran udara telah berdampak bagi kehidupan manusia, tidak hanya dalam aspek kesehatan, tetapi juga aspek keamanan lingkungan karena menurunnya kemampuan penglihatan jarak jauh.
Menurut Dr. Budiman Chandra dalam buku Pengantar Kesehatan Lingkungan, terdapat beberapa dampak atau efek yang terasa di berbagai bidang kehidupan. Dampak tersebut di antaranya:
1. Efek terhadap ekosistem
Salah satu zat yang dilepaskan akibat dari pembakaran bahan bakar fosil adalah oksida sulfat. Ketika zat tersebut bereaksi dengan air hujan, maka akan membentuk asam sulfat yang membuat hujan asam. Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, maka ekosistem pH perairan akan menjadi asam dan menyebabkan produktivitas ikan menurun.
2. Efek terhadap kesehatan
Dampak pada kesehatan manusia dapat terasa secara cepat atau lambat. Beberapa penyakit atau infeksi saluran pernafasan muncul karena kekurangan zat oksigen dalam tubuh. Adapun penyakit yang bisa terjadi akibat pencemaran udara di antaranya bronkitis kronis, kanker paru-paru, silikosis, asma, dan eksema.
3. Efek terhadap tumbuhan dan hewan
Tumbuh-tumbuhan sangat sensitif dengan gas sulfur dioksida, florin, ozon hidrokarbon, dan karbondioksida. Ketika pencemaran terjadi, konsentrasi zat tersebut meningkat dan menyebabkan tumbuhan layu. Hal tersebut dapat menurunkan sumber makanan hewan-hewan herbivora.
4. Efek terhadap cuaca dan iklim
Gas karbon dioksida memiliki kecenderungan untuk menahan panas tetap berada di lapisan bawah atmosfer sehingga terjadi efek rumah kaca. Hal tersebut membuat suhu udara menjadi panas dan gerah.
5. Efek terhadap sosial ekonomi
Pencemaran udara dapat meningkatkan biaya perawatan dan pemeliharan bangunan. Hal ini mendorong pengeluaran ekstra untuk mengendalikan pencemaran yang terjadi.
Contoh Pencemaran Udara
Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa contoh pencemaran udara adalah:
- Asap industri dan pembakaran bahan bakar dari pabrik
- Proses pengolahan dan pemanasan menghasilkan asap, debu, dan bau
- Pembuangan limbah cair mengeluarkan gas bau seperti H2S
- Proses kimia seperti pemurnian minyak
- Proses pembangunan gedung dan jalan menghasilkan debu
- Asap transportasi
- Bahan radioaktif dan percobaan menghasilkan partikel debu radioaktif
- Emisi dari pertambangan dan penggalian
- Pembakaran sampah
(pal/pal)