Mengenal Hujan Asam: Penyebab, Proses Terjadi, Hingga Cara Mencegahnya

ADVERTISEMENT

Mengenal Hujan Asam: Penyebab, Proses Terjadi, Hingga Cara Mencegahnya

Azkia Nurfajrina - detikEdu
Minggu, 08 Okt 2023 05:30 WIB
Ilustrasi cuaca hujan
Foto: Rengga Sancaya/detikcom
Jakarta -

Detikers, apakah kamu pernah mendengar fenomena hujan asam? Hujan ini tidaklah sama dengan hujan biasanya. Hujan asam adalah peristiwa yang terjadi akibat pencemaran lingkungan.

Kalau hujan pada dasarnya memiliki tingkat keasaman sekitar pH 5, hujan asam punya tingkat keasaman yang lebih rendah dari itu. Ini lantaran hujan terkontaminasi dengan karbon dioksida (CO2) dan gas klorin (CI2) yang bereaksi serta bercampur di atmosfer. Karenanya, turunlah hujan asam.

Bisa dibilang hujan asam merupakan tanda dan akibat dari lingkungan yang telah tercemar. Lantas, apa penyebab hujan ini? Bagaimana bisa terjadi? Kalau kamu penasaran, cari tahu sebab, ciri-ciri, dampak, hingga cara mencegah hujan asam pada uraian di bawah ini, ya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Hujan Asam

Mengutip buku Seri IPA: Kimia 1 oleh Crys Fajar Partana, hujan asam umumnya disebabkan oleh dua bahan kimia yang mengakibatkan polusi udara, yakni sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx). Kedua senyawa dapat dihasilkan dari alami maupun akibat ulah manusia.

Letusan gunung berapi, kebakaran hutan yang terjadi dengan sendirinya di alam, hingga pembusukan bangkai dapat membentuk SO2 secara alamiah. Sementara NOx dan gas SO2 lainnya juga berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sampai aktivitas pembangkit listrik.

ADVERTISEMENT

Proses Terjadinya Hujan Asam

Terjadinya hujan asam bermula dari kegiatan manusia yang menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak bumi, aktivitas pabrik, hingga penggerak pembangkit listrik yang memakai batu bara.

Pembakaran bahan bakar fosil ini menghasilkan gas-gas SO2 dan NOx yang kemudian lepas ke udara dan menimbulkan pencemaran udara.

Tak hanya itu, aktivitas alam seperti letusan gunung berapi yang menyembur, kebakaran hutan secara alami, sampai pembusukan bangkai binatang-binatang juga menyumbang gas SO2.

Setelah lepas ke udara, senyawa kimia ini menuju atmosfer dan menyebar di sana. SO2 akan mengikat oksigen lalu berubah menjadi sulfur trioksida (SO3), dan NOx juga akan membentuk nitrogen dioksida (NO2).

SO3 dan NO2 ini akan bereaksi dengan partikel air di udara. Kemudian larut dan berubah menjadi partikel air hujan asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Ketika hujan, partikel air asam ini akan bercampur dan turun bersama sehingga terjadilah hujan asam.

Dampak Hujan Asam

Hujan asam yang turun ke bumi dengan menyerap ke tanah, masuk ke air, hingga mengenai benda-benda menimbulkan berbagai dampak yang perlu diwaspadai. Di antara dampak dari hujan asam, yakni:

  1. Memperburuk kualitas air di ekosistemnya
  2. Menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit pernapasan
  3. Mengancam keberlangsungan hidup hewan dan tumbuhan
  4. Mempercepat proses pengkaratan pada material, seperti batu kapur, marmer, hingga logam.

Contoh Kasus Hujan Asam

Dalam beberapa dekade terakhir, hujan asam kerap mengguyur beberapa wilayah di dunia. Dinukil dari buku Polusi dan Lingkungan susunan Hijriah, dkk, berikut contoh hujan asam yang pernah terjadi:

  1. Penelitian pada tahun 1991 di Korea Selatan menemukan bahwa air hujan dan salju berpolusi tinggi terjadi selama musim gugur ketika mayoritas rumah menggunakan pemanas yang berkontribusi pada peningkatan emisi sulfur.
  2. Data pantauan yang dilaporkan peneliti pada tahun 1992 di Vietnam menunjukkan bahwa konsentrasi sulfur dioksida berada di atas 500 mikrogram per mΒ³ di kawasan kota dan perindustrian.

Cara Mencegah Hujan Asam

Hujan asam sebenarnya dapat dicegah agar tidak membawa dampak lebih serius bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup, yaitu dengan:

  1. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi (bensin)
  2. Menggunakan sumber energi terbarukan seperti pemanfaatan energi surya hingga tenaga angin
  3. Pemakaian kendaraan dengan bahan bakar yang ramah lingkungan
  4. Membatasi penggunaan listrik
  5. Membuka ruang hijau yang lebih banyak.

Itulah penjelasan penyebab, proses terjadi, dampak, hingga cara pencegahan hujan asam. Sekarang, tinggal kita yang berusaha agar hujan asam tidak terjadi dimulai dengan melakukan cara pencegahan sederhana semampunya.




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads