Ngeri! Pencemaran Mikroplastik Ternyata Sudah Sampai Awan

ADVERTISEMENT

Ngeri! Pencemaran Mikroplastik Ternyata Sudah Sampai Awan

Nimas Ayu - detikEdu
Rabu, 04 Okt 2023 08:30 WIB
mikroplastik
Foto: IFL Science/Ilustrasi mikroplastik
Jakarta -

Sebuah penelitian menemukan bahwa limbah mikroplastik benar-benar sudah menjadi ancaman kerusakan lingkungan yang serius bagi kehidupan. Kali ini, peneliti mengungkapkan, limbah mikroplastik sudah mencemari atmosfer yang terkandung di awan.

Penemuan ini dilakukan para ilmuwan dari Jepang dan telah diunggah ke jurnal Environmental Chemistry Letters pada 14 Agustus 2023 lalu. Para ilmuwan mengkonfirmasi telah menemukan mikroplastik di awan dan menyatakan bahwa kemungkinan kondisi tersebut mempengaruhi iklim.

Mikroplastik ini ditemukan saat peneliti mendaki Gunung Fuji dan Gunung Oyama untuk mengumpulkan air dari kabut di daerah puncaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mengumpulkan air kabut tersebut, mereka melakukan analisis dengan teknik pencitraan yang canggih dan spektroskopi inframerah transformasi mikro Fourier. Pencitraan ini berguna untuk menentukan sifat fisik dan kimia air kabut.

Jumlah Kandungan Mikroplastik yang Tinggi

Berdasarkan hasil analisis, tim ilmuwan menemukan bahwa terkandung 9 jenis polimer dan 1 jenis karet dalam mikroplastik di udara dengan ukuran mulai dari 7,1 hingga 94,6 mikrometer. Sedangkan pada tiap liter air awan mengandung antara 6,7 hingga 13,9 plastik.

ADVERTISEMENT

Proses tersebut kemungkinan berasal dari sepuluh juta ton potongan plastik yang berakhir di lautan, dilepaskan bersama semprotan air laut dan terbawa ke atmosfer, sebagaimana dilansir dari laman resmi Waseda University.

Selain itu, dalam penemuan ini terkandung banyak polimer "hidrofilik", yaitu partikel plastik yang menyukai air. Adanya partikel tersebut menunjukkan bahwa awan dapat terbentuk lebih cepat, demikian pula pengaruhnya dalam sistem iklim.

"Apabila isu polusi udara karena plastik ini tidak ditangani secara proaktif, maka perubahan iklim dan risiko ekologi akan menjadi kenyataan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius dan tidak dapat diubah di masa depan," jelas Hiroshi Okochi dari Universitas Waseda.

Dampak Mikroplastik di Awan

Tak hanya itu, ilmuwan juga menjelaskan bahwa mikroplastik dapat berpengaruh pada gas rumah kaca. Hal itu terjadi ketika mikroplastik mencapai lapisan atas atmosfer dan terkena radiasi ultraviolet dari sinar matahari. Maka mikroplastik tersebut akan terurai dan mempengaruhi rumah kaca.

"Sepengetahuan kami, penemuan ini adalah laporan pertama mengenai penemuan mikroplastik di udara dan air kabut awan," tulis para penulis, dikutip dari Gulf News.

Terlebih lagi proses pengangkutan mikroplastik dalam udara tersebut menurut penelitian masih terbatas. Hal ini juga sama dengan mikroplastik di dasar laut Arktik dan pegunungan Pyrenees yang belum dapat diangkut.

Adanya pencemaran mikroplastik ini akan berdampak pada kesehatan jantung, paru-paru, dan kanker, selain kerusakan lingkungan yang semakin serius.

Peneliti menggarisbawahi, bahwa akumulasi mikroplastik di atmosfer, terutama di wilayah kutub dapat menyebabkan perubahan signifikan pada keseimbangan ekologi Bumi. Sehingga berpengaruh pula pada hilangnya keanekaragaman hayati secara signifikan.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads