Di Markas PBB, BMKG Ingatkan Peringatan Dini Bencana Bukan Hanya Sirine

ADVERTISEMENT

Di Markas PBB, BMKG Ingatkan Peringatan Dini Bencana Bukan Hanya Sirine

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 25 Sep 2023 14:00 WIB
Ketua BMKG Ingatkan Peringatan Dini Bencana Bukan Hanya Sirine
Ketua BMKG Ingatkan Peringatan Dini Bencana Bukan Hanya Sirine. (Foto: BMKG)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut meramaikan Diskusi Panel Early Warning, Early Action di Markas Besar PBB di Kota New York, Amerika Serikat. Di hadapan pemimpin dunia, BMKG ingatkan peringatan dini bencana bukan sekedar sirine.

Disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bahwa sistem peringatan dini harus ditanamkan dengan cara yang mudah dimengerti. Menurutnya, keberhasilan sebuah sistem peringatan dini bencana dapat terwujud jika kesenjangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam merespon peringatan tersebut semakin kecil.

"Indonesia memiliki banyak sekali ancaman bencana alam, dengan jumlah populasi yang mencapai 275 juta orang, kami (BMKG-red) berupaya membangun sistem peringatan dini yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan mempersempit kesenjangan dalam mendapatkan akses untuk keselamatan mereka," ungkapnya dalam situs BMKG dikutip Jumat (22/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwikorita mengatakan, sistem peringatan dini bukan sebatas penyebaran informasi atau sirine. Namun sebuah sistem peringatan dini yang efektif dan handal harus didukung oleh pemahaman masyarakat akan risiko bencana yang dihadapi serta cara penyelamatan diri secara mandiri, cepat dan tepat, dilengkapi dengan sistem deteksi dini.

"Pekerjaan rumah terbesar Indonesia dan banyak negara adalah memastikan masyarakat dan seluruh pihak paham dan mengerti bahaya apa yang mengancam mereka, dan selanjutnya mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk penyelamatan diri, jika sewaktu-waktu terjadi bencana," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Hal ini, kata Dwikorita, memperlihatkan bahwa literasi, edukasi dan advokasi kebencanaan harus diberikan terus menerus secara berkelanjutan kepada masyarakat dan seluruh pihak terkait.

Soroti Sulitnya Komunikasi Saat Bencana

Lebih lanjut, dari sisi komunikasi, peringatan dini tersebut harus disebarluaskan secara merata dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang terancam bencana. Ia menyoroti putusnya jaringan komunikasi saat bencana perlu perhatian khusus.

"Tantangan terkait komunikasi adalah putusnya jaringan komunikasi di daerah bencana, hal ini perlu perhatian khusus, yakni dengan menyediakan saluran komunikasi berbasis satelit. Dengan begitu alur komunikasi tetap berjalan dengan lancar meskipun terjadi kerusakan infrastruktur karena bencana," tuturnya.

Dwikorita menekankan, keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci utama membangun sistem peringatan dini yang handal. Pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dapat semakin memperkuat keberhasilan sistem peringatan dini yang dibangun pemerintah.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads