Benarkah Tubuh Membutuhkan Air 2 Liter Setiap Harinya?

ADVERTISEMENT

Benarkah Tubuh Membutuhkan Air 2 Liter Setiap Harinya?

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 13 Sep 2023 10:00 WIB
Sejumlah pelajar mengambil air yang dapat langsung diminum dari Filter air bersih di kawasan Bidaracina, Jakarta, Kamis (17/9/2015). Kodam Jaya memberikan alat penyulingan air sungai menjadi air minum untuk dimanfaatkan oleh warga disekitar Bantaran Sungai Ciliwung. Alat filter air tersebut dapat memasok 315 liter air per jam dan dapat langsung di minum oleh warga masyarakat. Rachman Haryanto/detikcom.
Ilustrasi minum air Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Manusia bisa bertahan hidup lebih lama tanpa air atau tanpa makanan? Menurut teori, manusia hanya bisa bertahan hidup beberapa hari saja tanpa minum. Sementara, dengan mengonsumsi air saja tanpa makanan bisa sampai beberapa bulan.

Hal tersebut bisa terjadi karena air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia. Dikutip dari USGS Water Science School, sekitar 60 persen berat badan orang dewasa terdiri dari cairan.

Tetapi jumlahnya berbeda-beda tergantung umur, berat badan, jenis kelamin, dan derajat obesitas atau jumlah lemak dalam tubuh seseorang. Adapun menurut Healthline pakar kesehatan biasanya merekomendasikan konsumsi air harian seseorang adalah 2 liter setiap harinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa ahli bahkan percaya bila seseorang perlu minum air terus-menerus sepanjang hari bahkan ketika mereka tidak haus. Tapi benarkah hanya 2 liter yang dibutuhkan oleh tubuh? Ini penjelasannya.

Kebutuhan Air di Tubuh Manusia

The US National Academies of Science, Engineering, and Medicine menjelaskan kebutuhan air seseorang berbeda-beda. Tetapi berdasarkan jenis kelaminnya, wanita membutuhkan 2,7 liter sehari dan pria 3,7 liter setiap harinya.

ADVERTISEMENT

Beberapa orang juga mungkin membutuhkan banyak air dibanding dengan orang lainnya. Hal ini bergantung pada beberapa faktor seperti diet, aktivitas dan suhu atau musim di tempat tinggal seseorang.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan kebutuhan cairan seseorang dapat dihitung. Caranya adalah mengalikan berat badan dengan 30 ml dan hasilnya bisa dijadikan acuan takaran minum air putih.

Acuan ini juga dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan dengan daftar takaran minum air putih sesuai berat badan, yaitu:

  • 45 kg memerlukan cairan sebanyak 1,9 liter
  • 50 kg memerlukan cairan sebanyak 2,1 liter
  • 55 kg memerlukan cairan sebanyak 2,3 liter
  • 60 kg memerlukan cairan sebanyak 2,5 liter
  • 65 kg memerlukan cairan sebanyak 2,7 liter
  • 70 kg memerlukan cairan sebanyak 2,9 liter
  • 75 kg memerlukan cairan sebanyak 3,2 liter
  • 80 kg memerlukan cairan sebanyak 3,5 liter
  • 85 kg memerlukan cairan sebanyak 3,7 liter
  • 90 kg memerlukan cairan sebanyak 3,9 liter
  • 95 kg memerlukan cairan sebanyak 4,1 liter
  • 100 kg memerlukan cairan sebanyak 4,3 liter

Apa yang Terjadi Kalau Kurang Minum?

Diketahui jika kita kekurangan minum tingkat energi dan fungsi otak mulai menurun, benarkah? Sebuah penelitian yang dilakukan pada wanita menjelaskan bila kehilangan cairan sebesar 1,36 % setelah berolahraga bisa mengganggu suasana hati dan konsentrasi hingga meningkatkan frekuensi sakit kepala.

Sebuah penelitian lain di China menemukan hal serupa. Studi ini dilakukan kepada 12 mahasiswa laki-laki yang tidak minum air selama 36 jam.

Efeknya mereka merasakan kelelahan, lebih kurang fokus, kehilangan kecepatan reaksi, dan memiliki memori jangka pendek. Hal ini disebut dengan dehidrasi atau kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang dikonsumsi, sehingga menyebabkan kelelahan hingga sakit kepala.

Sebuah studi klinis pada pria lanjut usia dan sehat melaporkan bila kehilangan satu persen air di dalam tubuh bisa mengurangi kekuatan, tenaga, dan daya tahan otot mereka. Memang, kehilangan 1 % berat tidak memiliki dampak yang banyak.

Namun, kehilangan 1 % air adalah jumlah yang sangat signifikan. Jadi, jangan lupa minum air ya detikers terlebih ketika musim kemarau seperti saat ini!




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads