Setiap orang yang meninggal akan dimakamkan sesuai dengan keyakinan yang dianutnya. Lumrahnya, jasad biasanya dikuburkan dalam tanah atau dikremasi.
Seperti halnya di Indonesia, pemakaman banyak dilakukan adalah penguburan, di Bali ada yang namanya Ngaben. Tak hanya Indonesia yang punya beragam cara pemakaman, beberapa negara ternyata memiliki cara pemakamannya sendiri bahkan tidak sedikit ritualnya cukup unik.
Apa saja ritual unik dari berbagai negara tersebut? Mengutip Britannica, berikut beberapa ritual pemakaman unik dari beberapa negara:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tradisi Pemakaman Unik di Berbagai Negara
1. Pemakaman Langit
Pemakaman di langit atau sering disebut sky burial ini merupakan tradisi dari masyarakat Tibet yang beragama Buddha. Cara pemakaman ini dipercayai sebagai cara mengirimkan jasad menuju surga.
Dalam ritual ini, jasad ditinggalkan di ruang terbuka atau alam bebas, dan tak jarang juga dipotong-potong. Hal tersebut akan mengundang burung nasar untuk memakan jasad .
Keluarga dan para pengantar jasad akan membiarkan jiwa orang yang meninggal pergi, sekaligus memberikan tubuhnya kepada burung-burung sebagai kebaikan terakhir orang yang meninggal. Di Tibet sendiri, burung nasar dianggap hewan suci.
2. Famadihana
Famadihana adalah tradisi unik lainnya yang berasal dari Madagaskar. "Menari dengan orang mati" paling tepat menggambarkan tradisi pemakaman di Madagaskar ini.
Warga di Madagaskar akan membuka makam orang yang sudah meninggal beberapa tahun lalu dan membungkusnya kembali dengan pakaian penguburan yang baru. Setiap kali orang mati mendapat bungkusan baru, mereka juga mendapat tarian baru di dekat makam.
Tradisi ini juga dikenal sebagai sebagai "pembalikan tulang" yang bertujuan untuk mempercepat pembusukan dan mendorong arwah orang yang meninggal agar segera menuju alam baka.
3. Pemakaman Air
Pemakaman air atau water burial ini dilakukan oleh masyarakat di negara-negara Nordic. Mereka memiliki keyakinan bahwa jasad harus dikembalikan kepada para dewa.
Masyarakat Nordic menempatkan jasad ke dalam peti mati di atas tebing yang menghadap ke air. Terkadang, mereka juga menempatkan jasad dalam "kapal kematian" di sepanjang sungai atau melarungnya ke laut.
4. Parade
Di Varanasi, India, merayakan kehidupan orang yang meninggal bisa dilakukan dengan mengarak orang mati di jalan-jalan. Pada momen tersebut, jasad didandani dengan warna-warna yang menonjol.
Kemudian tubuh jenazah dipercik dengan air dari Sungai Gangga dan kemudian dikremasi. Hal ini diyakini sebagai upaya mendorong jiwa yang meninggal mencapai keselamatan dan mengakhiri siklus reinkarnasi.
5. Menara Keheningan
Tower of silence atau Menara Keheningan dijadikan tempat bagi orang-orang Zoroastrian untuk menempatkan jasad . Dalam tradisi tersebut, mayat diyakini mengotori segala sesuatu yang disentuhnya termasuk tanah dan api.
Tradisi ini hampir mirip dengan pemakaman langit yang membiarkan jasad dimakan oleh burung nasar. Selain itu, para jasad pun diguyur dengan air seni banteng untuk membersihkan tubuh. Mayat tersebut kemudian ditempatkan di atas Menara Keheningan, agar tidak menghalangi orang hidup yang bisa ternoda olehnya.
6. Manik-manik dari Abu
Sebagian besar tradisi pemakaman di Korea Selatan adalah kremasi, namun tak banyak yang tahu beberapa keluarga menjadikan abu jasad yang sudah dikremasi menjadi manik-manik.
Manik-manik ini memiliki sedikit kilau dan memiliki berbagai warna, mulai dari merah muda hingga hitam. Keluarga biasanya akan menempatkan manik-manik ini di dalam vas kaca atau piring, kemudian dapat menjadi pusat perhatian di dalam rumah.
Di negara yang kebutuhan ruangnya sangat mahal dan kremasi menjadi satu-satunya pilihan realistis untuk menguburkan jasad, mendapatkan sesuatu yang indah dari proses tersebut akan memberikan tradisi baru dan pusaka yang sangat berharga bagi orang-orang terkasih.
7. Tradisi Pemakaman Filipina
Tradisi pemakaman di Filipina sangat banyak ragamnya. Misalnya masyarakat Tinguian mendandani orang yang meninggal dengan pakaian paling mewah dan mendudukkan jasad di kursi dan menaruh rokok yang menyala di bibir jasad.
Tradisi lain dari masyarakat Benguet di Filipina adalah dengan menutup mata orang yang meninggal sebelum menempatkannya di kursi di pintu masuk rumah. Sementara pada masyarakat Cebuano, mereka mendandani anak-anak yang menghadiri pemakaman dengan warna merah untuk mengurangi kemungkinan mereka melihat hantu.
Adapun di wilayah Sagada, masyarakat menampilkan peti mati yang digantung di tebing untuk membawa jiwa orang mati lebih dekat ke surga.
Itulah beberapa ritual pemakaman unik di berbagai belahan dunia. Semoga menambah wawasan detikers ya.
(cyu/nwk)