Desa Kuno Ini Ditemukan di Dalam Danau, Sempat Dilindungi Benteng Berpaku

ADVERTISEMENT

Desa Kuno Ini Ditemukan di Dalam Danau, Sempat Dilindungi Benteng Berpaku

Trisna Wulandari - detikEdu
Minggu, 13 Agu 2023 17:00 WIB
Ohrid
Desa kuno ini ditemukan di dasar danau di Eropa. Uniknya kehidupan mereka berada di balik benteng berpaku. Foto: Albert Hafner et al
Jakarta -

Desa kuno ditemukan di dasar Danau Ohrid, Albania, Eropa. Uniknya, desa tertua di Eropa untuk jenis kehidupan menetap ini terlindungi ribuan benteng berpaku.

Berdasarkan penanggalan radiokarbon, situs arkeologi ini diperkirakan berusia 8.000 tahun. Warganya diperkirakan hidup di tepi danau kehijauan yang berjulukan Mutiara Balkan.

Albert Hafner, ahli zaman Neolitikum Eropa dari Universitas Bern, Swiss mengatakan, desa kuno yang berasal dari tahun 6000-5800 SM ini beberapa ratus tahun lebih tua dari 'desa tertua Eropa' sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arkeolog tersebut menambahkan, pemegang predikat desa tertua Eropa sebelumnya berlokasi di daerah Mediterania dan Alpen, Italia. Peradabannya diperkirakan berasal dari 5000 SM.

"Sepengetahuan kami, ini (desa di Ohrid) adalah yang tertua di Eropa," katanya kepada AFP, dikutip dari laman Phys.org, Minggu (13/8/2023).

ADVERTISEMENT

Desa dengan Benteng Paku

Sejumlah temuan di dasar danau menunjukkan bahwa desa tersebut dihuni 200-500 orang. Rumah-rumah mereka berbentuk rumah panggung, dibangun di atas permukaan danau maupun daerah yang dibanjiri air ketika permukaannya naik.

Uniknya, desa tersebut dibentengi ribuan papan berpaku. Fungsinya sebagai barikade pertahanan.

Hafner mengatakan, demi merasa aman, mereka pun membuat benteng itu dengan menebang hutan. Namun, pihaknya belum mengetahui pasti alasan warga desa kuno itu sangat ingin berlindung di balik benteng berpaku.

Sekitar 100.000 paku benteng itu terkubur di dasar danau di lepas Lin. Menurut Hafner, temuan paku kuno tersebut adalah harta karun nyata untuk penelitian.

Artefak Desa Kuno di Bawah Danau

Danau Ohrid adalah salah satu danau tertua di dunia. Usianya lebih dari 1 juta tahun. Untuk menemukan jejak desa kuno di bawah danau ini, Hafner beserta tim arkeolog Swiss dan Albania dan menggali kawasan setempat selama 4 tahun.

Para tim peneliti dibantu penyelam profesional. Kerja sama mereka untuk menelusuri danau kerap menemukan potongan-potongan kayu yang membatu dan potongan kayu oak yang berharga.

Berdasarkan analisis lingkaran pohon pada tunggul kayu kuno di dalam Danau Ohrid, peneliti kemudian menelusuri kondisi iklim dan lingkungan dari lingkungan desa kuno itu.

Menurut arkeolog Albania Adrian Anastasi, hal ini mungkin dapat membantu memahami kenapa warga desa tersebut mau bersusah payah membuat pemukiman di atas air danau.

"Membangun desa mereka di atas panggung adalah tugas yang rumit, sangat rumit, sangat sulit. Penting untuk memahami mengapa orang-orang ini membuat pilihan ini," kata Anastasi.

Ilis Gjepali, dosen arkeologi Albania di proyek ini, menuturkan bahwa desa tersebut bergantung pada pertanian dan ternak peliharaan sebagai makanan. Simpulan tersebut ditarik berdasarkan temuan di alang-alang lebat Danau Ohrid, yang kadang bikin penelusuran lambat.

"Kami menemukan berbagai benih, tumbuhan, dan tulang hewan liar dan peliharaan," kata Ilir Gjepali.

Menurut Anastasi, desa kuno di danau ini merupakan situs prasejarah utama yang menarik di kawasan Eropa barat daya. Namun, peneliti memperkirakan, butuh 20 tahun untuk rampung menyelesaikan eksplorasi situs dan menyimpulkan hasil temuan ini.




(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads