Lingkaran Kayu Kuno Mirip Stonehenge Ditemukan di Negara Ini, Berusia 4.000 Tahun

ADVERTISEMENT

Lingkaran Kayu Kuno Mirip Stonehenge Ditemukan di Negara Ini, Berusia 4.000 Tahun

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 19 Mar 2025 03:00 WIB
Struktur arkeolog serupa Stonehenge di Denmark
Foto: (Museum Vesthimmerlands)/Struktur arkeolog serupa Stonehenge di Denmark
Jakarta -

Stonehenge dikenal sebagai situs Neolitikum yang berada di Inggris selatan. Namun, belum lama ini tim peneliti menemukan adanya bukti situs mirip Stonehenge berusia 4.000 tahun di Eropa utara.

Penemuan tersebut, tepatnya berada di kota Aars, Denmark. Tim peneliti mengungkap bukti adanya lingkaran tiang kayu misterius dari zaman kuno.

Menurut Agence France-Presse (AFP), tiang-tiang tersebut ditempatkan dengan jarak sekitar 2 meter dan membentuk lingkaran berukuran hampir 30 meter. Para arkeolog menemukan bukti adanya 45 tiang, tetapi mereka menduga lingkaran tersebut mungkin memiliki lebih dari 80 tiang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah penemuan yang luar biasa," kata Sidsel WΓ₯hlin, kurator di Museum Vesthimmerland di Aars, dikutip dari Smithsonian Magazine.

Ada Apa di Balik Situs Lingkaran Kayu Kuno?

Sebagai informasi, bahwa lingkaran batu Stonehenge di Inggris selatan diyakini didirikan antara 3100 SM dan 1600 SM. Para peneliti kemudian menganalisis usia lingkaran kayu di Aars.

ADVERTISEMENT

Hasilnya, lingkaran tersebut diduga didirikan antara tahun 2600 dan 1600 SM, pada akhir periode Neolitikum atau awal Zaman Perunggu. Usianya masih lebih muda dibandingkan Stonehenge di Inggris.

Meski begitu, ada kemiripan fungsi di balik kedua situs. Selama ini, hipotesis mengatakan bahwa Stonehenge di Inggris digunakan sebagai observatorium kuno yang selaras dengan siklus Matahari dan Bulan. Di sisi lain, terdapat teori yang mengaitkan dengan situs pemujaan leluhur.

Menurut WΓ₯hlin, lingkaran kayu di Aars juga diduga bisa menambah wawasan terkait praktik ritual kuno yang berada di wilayah Denmark.

"Lingkaran kayu memberikan wawasan berharga mengenai praktik ritual dan struktur sosial masyarakat prasejarah yang terhubung secara internasional ini merupakan bukti kekayaan warisan arkeologi Denmark," ungkapnya.

"Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa [warga Inggris prasejarah dan Denmark] memiliki pandangan dunia yang sama, tentang bagaimana menjadi petani, bagaimana masyarakat terhubung dengan hal-hal gaib," lanjut WΓ₯hlin.

Situs Terkuak oleh Pekerja Bangunan

Sebelumnya, situs ini ditemukan dalam sebuah penggalian proyek perumahan atau bangunan rumah. Kemudian, pekerja bangunan menemukan pola-pola tiang seperti bekas sebuah tempat sakral.

"Ketika saya dan rekan saya membuka bagian baru dari penggalian, rumah yang diharapkan dan beberapa pagar dengan cepat berubah menjadi area pintu masuk dari sebuah struktur agak oval yang terencana dengan sangat baik," ucap Wahlin, dikutip dari Science Alert.

Kini, penggalian di situs tersebut akan dilanjutkan untuk diteliti. Para peneliti berharap dapat menemukan artefak, seperti peralatan yang digunakan untuk membangun monumen, atau bukti bahwa tiang-tiang tersebut telah diukir secara dekoratif.

Mereka juga berharap untuk menentukan tanggal lingkaran tersebut dengan lebih tepat.

"Lingkaran kayu bukan hanya merupakan penemuan arkeologi yang signifikan tetapi juga merupakan jendela ke masa lalu, yang memberi kita gambaran sekilas tentang aktivitas seremonial dan ritual nenek moyang kita," tutur manajer penggalian, Andreas Bo Nielsen.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads