Hewan Ini Punya Telinga Terbesar, Berukuran Separuh Panjang Tubuh

ADVERTISEMENT

Hewan Ini Punya Telinga Terbesar, Berukuran Separuh Panjang Tubuh

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 05 Jul 2023 15:30 WIB
Jerboa
Foto: wildofanimals.blogspot.com via Boredpanda
Jakarta -

Beberapa hewan dikenal akan telinganya yang cukup besar, seperti gajah dan kelinci. Keunikan dari bentuk telinga itu menyebabkan mereka menjadi pusat perhatian. Pasalnya, tidak semua hewan memiliki ukuran telinga besar.

Jika ditanya hewan mana yang memiliki telinga terbesar, mayoritas pasti akan berpikir gajah. Namun, ternyata gajah tidak sepenuhnya merupakan hewan dengan telinga terbesar.

Ahli zoologi dan mamalogi di American Museum of Natural History, New York, Marry Ellen Holden mengungkap sebagai hewan darat terbesar yang masih hidup, gajah Afrika memiliki telinga terbesar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, jika ditinjau dengan menggunakan perbandingan terhadap ukuran tubuh, predikat hewan bertelinga terbesar justru harus disematkan pada binatang kecil yang hidup di gurun ini.

Namanya jerboa bertelinga panjang (Euchoreutes naso), seekor hewan pengerat nokturnal yang memakan serangga dan hidup di gurun China dan Mongolia.

ADVERTISEMENT

Jerboa bertelinga panjang ini memiliki ukuran tubuh sepanjang 10 cm dari kepala hingga panggul, tidak termasuk ekornya. Hewan ini memiliki telinga dengan panjang 3,8 hingga 5 cm, yang berukuran menyerupai 40% hingga 50% panjang tubuhnya.

"Ia memiliki telinga terpanjang relatif terhadap ukuran tubuhnya di seluruh kerajaan hewan," ungkap Holden.

Sebagai perbandingan, telinga gajah Afrika memiliki rata-rata panjang hampir 1,2 meter. Meskipun memiliki ukuran yang sangat besar, menurut Holden telinga gajah Afrika hanya sekitar 17% dari panjang tubuhnya, yang rata-rata sekitar 6 hingga 7,5 meter.


Manfaat Telinga Besar

Ternyata telinga panjang yang dimiliki oleh beberapa hewan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, telinga besar membantu jerboa bertelinga panjang dan mamalia lain yang hidup di lingkungan panas dan kering untuk menghilangkan kelebihan panas.

"Gajah Afrika, rubah fennec, jerboa bertelinga panjang, mereka dapat melakukan termoregulasi dengan menghilangkan panas secara cepat melalui telinga yang sangat vaskular," ungkap Holden.

Ia juga mengungkap telinga hewan-hewan ini besar dan tipis, sehingga terdapat banyak pembuluh darah kecil di telinganya. Oleh sebab itu, saat darah mengalir melalui telinga, panas dilepaskan ke udara untuk membantu mereka mendinginkan diri.

Saat hewan merasa panas, pembuluh darah di telinganya akan membesar untuk melepaskan lebih banyak panas. Sementara, saat malam datang atau ketika cuaca dingin, pembuluh darah tersebut akan menyempit untuk membantu menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.

"Saya pikir kebanyakan orang setuju (bahwa telinga besar) secara umum berkaitan dengan lingkungan yang lebih hangat," ungkap Holden.

"Dan jika Anda melihat gajah Afrika dan gajah Asia, telinga gajah Afrika jauh lebih besar daripada telinga gajah Asia, karena gajah Afrika hidup di iklim yang lebih panas," tambahnya. Telinga gajah Asia, dengan panjang sekitar 0,5 m, hanya sekitar 8% dari panjang tubuh mereka.

Penggunaan telinga untuk mendinginkan diri merupakan adaptasi yang baik untuk kehidupan hewan di gurun. Holden mengungkap hal ini berfungsi sebagai alternatif dari berkeringat sehingga memungkinkan makhluk-makhluk gurun untuk menghemat air.

Selain itu, Holden turut menambahkan bahwa telinga besar milik jerboa bertelinga panjang juga dapat membantu hewan ini untuk mendeteksi suara berfrekuensi rendah yang berasal dari mangsanya, yaitu serangga dan predatornya.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads