Ada 5 Ledakan Bintang, Ilmuwan Ingin Pecahkan Misteri Alam Semesta Satu Ini

ADVERTISEMENT

Ada 5 Ledakan Bintang, Ilmuwan Ingin Pecahkan Misteri Alam Semesta Satu Ini

Martha Grattia - detikEdu
Rabu, 24 Mei 2023 06:30 WIB
Ledakan Supernova.
Foto: Alyssa Goodman/Harvard-Smithsonian CfA/ilustrasi supernova
Jakarta -

Teleskop Luar Angkasa Hubble menangkap lima ledakan bintang yang besar atau supernova. Ilmuwan berpendapat, ledakan yang muncul kali ini bisa membantu memecahkan misteri terbesar astronomi yaitu tentang seberapa cepat alam semesta berkembang.

Melansir laman Live Science, supernova telah menjadi salah satu tolok ukur yang penting sebagai ledakan bintang yang menghasilkan cahaya melimpah.

Hal ini berkaitan dengan alam semesta yang awalnya hanya sebuah titik kecil di angkasa sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama kemudian, terjadi ledakan Big Bang. Selama satu abad para peneliti mencari tahu bagaimana perkembangan alam semesta ini.


Menggunakan Dua Metode

Untuk mencari tahu, para peneliti menggunakan dua metode. Metode pertama yaitu "lilin standar" untuk menghitung seberapa cepat bintang dan galaksi menjauhi Bumi.

ADVERTISEMENT

Metode lainnya yaitu gelombang mikro kosmik yakni melalui radiasi Big Bang. Namun kedua metode ini menghasilkan jawaban yang berbeda.

Seorang asisten profesor fisika dan astronomi di University of Minnesota bernama Patrick kelly, mengungkapkan bahwa peneliti belum sepenuhnya mengidentifikasi kandungan dalam Bumi. Sehingga para ilmuwan belum dapat memecahkan bagaimana Bumi bisa berkembang awalnya.

"Ini masih menjadi teka-teki," ujar Kelly.

Ledakan Supernova Sebelumnya

Kelly sendiri pernah menemukan ledakan 4 kali yang muncul pada tahun 2014. Supernova ini muncul di beberapa lokasi karena gravitasi yang ekstrem membengkokkan cahaya supernova dan menciptakan lensa gravitasi.

Saat itu mereka memprediksi akan terjadi ledakan serupa pada tahun 2015 dan itu benar terjadi.

Setelah itu, mereka melanjutkan penelitian dan mencatatnya dalam sebuah Jurnal Science yang terbit 11 Mei lalu. Para peneliti melakukan triangulasi pengukuran lokasi supernova untuk menghitung nilai baru konstanta Hubble.

Mereka mencatat bahwa nilai konstanta Hubble lebih dekat dengan nilai dari gelombang mikro kosmik daripada metode "lilin standar".

Mereka mencatat bahwa alam semesta berkembang dengan kecepatan sekitar 41,4 mil per detik atau 66,6 kilometer per detik setiap 3,2 juta tahun cahaya.

Meskipun begitu, temuan tersebut tidak mengakhiri perdebatan; mereka hanyalah satu lagi metode, di antara banyak, untuk mempelajari alam semesta yang mengembang.

"Mereka tidak mengesampingkan nilai supernova [lilin standar]," tutur Kelly.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads