Tahukah detikers apa tanaman paling kesepian di dunia? Seperti manusia, nyatanya tanaman juga memerlukan bantuan tanaman lain terutama dalam hal bereproduksi. Namun tampaknya hal tersebut tak bisa dirasakan oleh Encephalartos woodii atau lebih dikenal dengan Wood's Cycad.
Wood's Cycad merupakan tanaman langka dalam genus Encephalartos yang hidup di Hutan oNgoye di KwaZulu-Natal Afrika Selatan. Cycad tergolong menjadi salah satu tanaman paling langka di dunia karena koloninya telah punah.
Ada Sejak Masa Dinosaurus
Dikutip dari Wonderopolis, Wood's Cycad diketahui telah hadir sejak hampir 300 juta tahun yang lalu. Dahulu mereka adalah koloni yang besar dan disebut memenuhi 20% tanaman di dunia.
Tumbuhan ini berbentuk pohon-pohon kecil dengan daun berbentuk seperti palem. Dahulu, dinosaurus berkeliaran di bawah mereka untuk berteduh. Tak sedikit dari beberapa dinosaurus mungkin mengandalkan Cycads sebagai makanan mereka.
Berbeda dengan dinosaurus yang tak selamat dari zaman kepunahan, Cycads bertahan. Mereka bahkan selamat dari lima zaman es yang berbeda.
Seiring berjalannya waktu, pohon dan vegetasi tanaman lain mengambil alih dan tumbuh di daratan. Keberadaan Cycad berkurang dan diketahui kini hanya tersisa satu di Bumi.
Tanaman Paling Kesepian
Keberadaan Wood's Cycad ditemukan pada tahun 1895 oleh seorang ahli botani bernama John Medley Wood. Kala itu, ia tengah menjelajahi Hutan Ngoye di Zulululand yang kini berubah menjadi Afrika Selatan.
Ketika John duduk di lereng curam tepi hutan, pohon itu menonjol karena terlihat sangat berbeda dari pohon lainnya.
Dengan demikian pohon tersebut dinamai Encephalartos woodii karena berasal dari nama John yakni Wood. John tahu, ia telah menemukan tanaman langka dari spesies sikas kuno.
Dengan begitu, ia mengumpulkan beberapa tanaman anakan dan batang tanaman dan mengirimkannya ke beberapa kebun raya di seluruh dunia. Dari penelitian itu, ditemukan bila tanaman ini sangatlah langka.
Selama satu abad terakhir, pencarian dilakukan para ilmuwan untuk mencari tumbuhan Wood's Cycad lain di alam liar. Sayangnya hal tersebut tidak ditemukan.
Kini, pohon asli yang ditemukan John Wood telah mati. Namun, ia tetap hidup dalam klonnya.
Karena sebelumnya John telah mengambil tanaman anakan yang secara genetik identik dengan tanaman induk Wood's Cycad dan batangnya. Dengan demikian, Wood's Cycad baru bisa diciptakan di berbagai kebun raya di seluruh dunia.
Pelestarian Wood's Cycad
Kini langkah yang dilakukan untuk pelestarian Wood's Cycad adalah dengan melanjutkan kloning lanjutan.
Sayangnya diketahui, Wood's Cycad adalah tanaman spesies dioecious. Dengan demikian mereka tidak bereproduksi sendiri dan memiliki organisme jantan dan betina yang berbeda.
Cycads yang ditemukan adalah jantan. Sehingga tanpa ditemukannya Cycad Wood dari varietas betina, tanaman ini tidak akan pernah bisa bereproduksi secara alami.
Sampai saat ini, Cycad betina tidak ditemukan dan membuat Wood'S Cycad menjadi tanaman jantan yang kesepian.
Meski begitu, masih ada kemungkinan tanaman betina dapat ditemukan di alam liar. Ilmuwan lain juga mencoba memecahkan masalah ini.
Salah satunya dengan menggunakan serbuk sari dari Wood's Cycad untuk membuahi benih Encephalartos natalensis. Sebuah spesies tanaman yang memiliki kerabat dekat.
Melalui proses yang dikenal sebagai "back-crossing" para ilmuwan berharap suatu hari nanti dapat menciptakan tanaman yang hampir menduplikasi Wood's Cycad betina.
Dengan demikian, spesies tersebut bisa bereproduksi secara alami lagi dan kembali lolos dari jurang kepunahan.
(faz/faz)