'Flower Moon' alias bulan purnama bunga akan terjadi Jumat (5/5/2023) malam ini. Bersamaan dengan itu terjadi gerhana bulan penumbra. Gerhana ini akan menjadi yang tergelap hingga terjadi lagi pada September 2042. Hanya sebagian dari dunia yang dapat melihatnya.
Bulan purnama malam ini akan tertutupi sebagian bayangan Bumi dan mengalami gerhana selama beberapa jam. Menurut Timeanddate.com, peristiwa ini akan terlihat oleh lebih dari 6,6 miliar orang, demikian dilansir dari Live Science. Bulan purnama malam ini dinamakan 'Flower Moon' karena di saat yang sama sedang mekar bunga-bunga di seluruh belahan Bumi utara. Flower moon akan muncul pada 5 hingga 7 Mei.
Sedangkan gerhana bulan penumbra ini akan dilihat oleh mereka di wilayah Timur Tengah, Afrika, Asia, Australia, Selandia Baru, dan Antartika, serta Samudera Atlantik, Samudra Hindia, dan Samudera Pasifik akan dapat melihat bulan yang terjadi gerhana. Sebagian Eropa (meskipun tidak termasuk Inggris) juga akan melihat sebagian gerhana saat Bulan terbit pada 5 Mei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerhana ini akan terjadi pada 5 Mei antara pukul 15:14 UTC (22.14 WIB) dan 19:31 UTC (02.31 WIB) yang berarti sudah jatuh dini hari di Indonesia pada 6 Mei, dengan puncak gerhana pada pukul 17:22 UTC (00.22 WIB). Peristiwa ini akan berlangsung selama 4 jam 18 menit.
Gerhana akan terjadi karena Bumi akan berada tepat di antara Matahari dan Bulan. Meskipun bulan purnama yang tinggi di langit biasanya terlalu terang untuk dilihat selama lebih dari beberapa detik, purnama yang tertutup bayangan Bumi kali ini akan bisa dilihat tanpa silau alias cahayanya agak redup.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), waktu presisi terjadinya gerhana bulan penumbra di Indonesia pada 22.12 WIB, puncak gerhana pada 00.22 WIB, dan akhir fase penumbra pada 02.33 WIB. Bulan justru akan tampak lebih terang di awal fase dan di akhir fase. Bulan akan terlihat lebih temaram se-Indonesia pada Jumat dan Sabtu, 5-6 Mei 2023 karena gerhana Bulan penumbra.
(nwk/nwk)