Tradisi Mengerikan Perempuan China Zaman Dulu, Mengikat Kaki untuk 'Body Goals'

ADVERTISEMENT

Tradisi Mengerikan Perempuan China Zaman Dulu, Mengikat Kaki untuk 'Body Goals'

Zefanya Septiani - detikEdu
Minggu, 30 Apr 2023 18:00 WIB
An ancient city in Hubei China
Foto: iStockphoto/Eminaldo
Jakarta -

Tubuh yang ideal atau body goals adalah impian bagi sebagian perempuan. Pemikiran dan tujuan semacam ini ternyata sudah ada di China sejak zaman dahulu.

Orang-orang China terutama perempuan memiliki sebuah tradisi 'mengikat kaki' untuk mendapatkan ukuran kaki yang dianggap ideal.

Bukti praktik tradisi mengikat kaki di China ditemukan dari makan Lady Huang Sheng yang merupakan istri dari anggota klan kekaisaran yang meninggal pada tahun 1243, seperti yang dituliskan dalam laman Smithsonian Magazine.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para arkeolog menemukan bukti berupa kaki kecil cacat yang dibungkus menggunakan kain kasa serta ditempatkan dalam 'sepatu teratai' yang berbentuk khusus dalam makam tersebut.

Sepatu yang menyerupai boneka tersebut berukuran sangat mini dan pernah dipakai manusia.

ADVERTISEMENT

Praktik tradisi ini terjadi selama perubahan segmen sosial yang mempengaruhi wanita China zaman dulu, yaitu pada akhir abad ke-13.


Asal Usul Tradisi Mengikat Kaki

Pada mulanya, tradisi mengikat kaki diduga terinspirasi dari penari istana pada abad ke-10, yaitu Yao Niang. Ia diketahui mengikat kakinya dan membentuk kakinya menyerupai bulan baru.

Kemudian, ia menari di atas jari kakinya yang terbalut dengan teratai emas setinggi 1,8 meter yang dihiasi pita dan batu mulia sehingga dapat memikat Kaisar Li Yu.

Ternyata, latihan tersebut tidak hanya mengubah bentuk kaki tetapi juga menyebabkan cara berjalan dengan tumpuan pada otot paha dan bokong.

Meskipun pada awalnya bentuk kaki dijiwai dengan nuansa erotis, tetapi seiring perkembangannya mengikat kaki menjadi simbol status di kalangan elit.

Oleh sebab itu, kaki yang kecil pada zaman dulu di China merupakan sebuah bentuk tubuh ideal yang diinginkan oleh para perempuan.

Praktik tradisi ini dilakukan oleh perempuan di China mulai dari abad ke-10 hingga tahun 1949 atau pada saat berdirinya Republik Rakyat China, sebagaimana keterangan yang ditulis di laman Britannica.

Proses Pengikatan Kaki dan Maknanya

Pengikatan kaki dilakukan oleh para wanita untuk mengubah bentuk kakinya demi tujuan estetika.

Biasanya praktik ini akan dimulai pada saat anak berusia antara 4 tahun hingga 6 tahun. Namun,beberapa diantaranya melakukan praktik ini pada usia 3 atau 12 tahun.

Tujuan utama dari praktik ini adalah untuk membuat kaki berukuran sekitar 7,6 sentimeter atau biasa disebutkan sebagai kaki 'teratai emas'.

Ukuran kaki tersebut merupakan ukuran yang saat itu dianggap ideal, tetapi hanya sedikit orang yang dapat mencapai ukuran tersebut.

Berikut merupakan cara melakukan pengikatan kaki pada tradisi China tersebut:

- Kaki akan direndam dalam air panas dan kuku jarinya akan dipotong pendek kemudian kaki akan dipijat dan diolesi minyak.

- Empat jari kaki kecuali jempol akan diselipkan di bawah dan ditarik menuju ke arah tumit serta dibalut menggunakan perban.

- Kemudian setiap perban dilepas maka baik perban maupun kaki tersebut akan dibersihkan dari kulit mati, lecet, darah dan nanah.

Bisa Menyebabkan Kelumpuhan

Hal yang mengerikan, praktik tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan, ulserasi, meskipun jarang terjadi pengikatan kaki dapat menyebabkan kematian. Mengikat kaki akan berlanjut selama sisa hidup gadis tersebut.

Kaki yang telah diikat akan dihias menggunakan sepatu dan legging dekoratif pada atas perban dan akan berbeda dekorasinya sesuai dengan waktu dan acaranya.

Pada masa tersebut mengikat kaki kerap dianggap sebagai ritus peralihan bagi gadis-gadis muda dan diyakini sebagai persiapan dalam menghadapi pubertas, menstruasi serta melahirkan.

Selain itu, tradisi ini juga melambangkan kesediaan patuh oleh seorang gadis yang sama seperti terbatasnya mobilitas dan kekuatan perempuan.

Pengikatan kaki merupakan simbol persitse dan kepercayaan populer bahwa akan meningkatkan kesuburan karena darah akan mengalir ke kaki, pinggul dan area vagina.

Pertentangan Tradisi Mengikat Kaki

Karena efek yang buruk kemudian selama Kaisar Kangxi memerintah pada Dinasti Qing pada tahun 1661-1722, ia mengeluarkan larangan pengikatan kaki pada tahun 1662.

Sayangnya, larangan tersebut kemudian dicabut pada tahun 1668 karena masih banyak perempuan China yang melakukannya.

Pertentangan terbesar akan tradisi mengikat kaki datang dari para misionaris China dan menyebarkan ke masyarakat pada saat itu bahwa pengikatan kaki merupakan sesuatu yang kejam.

Tidak hanya sampai di situ, para misionaris juga menunjukkan bahwa seluruh dunia meremehkan tradisi mengikat kaki tersebut.

Akibatnya, setelah Revolusi Nasional pada tahun 1911, pengikatan kaki dilarang pada tahun 1912. Namun, praktik ini baru benar-benar berakhir pada saat berdirinya republik Rakyat China pada tahun 1949.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads