Tips Waspada Jalur Tengkorak saat Mudik & Balik dari Pakar Transportasi UI

ADVERTISEMENT

Tips Waspada Jalur Tengkorak saat Mudik & Balik dari Pakar Transportasi UI

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 22 Apr 2023 11:00 WIB
Jalur tengkorak Kawah Ijen yang perlu diwaspadai saat Libur Nataru
Ilustrasi jalur tengkorak di Jawa Timur Foto: Ardian Fanani/detikJatim
Jakarta -

Agar aman di perjalanan mudik baik pergi maupun balik ke perantauan, guru besar bidang transportasi dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) mengingatkan untuk mengenal dan waspada akan jalur tengkorak.

Prof Dr Ir Sutanto Soehodho MEng menjelaskan, black spot atau jalur tengkorak adalah istilah warga untuk menyebut ruas jalan yang memiliki intensitas kecelakaan tinggi.

Ia menekankan, struktur landasan, tikungan, tanjakan, dan turunan perlu diperhatikan pengendara. Sebab, desain jalan pun berpengaruh atas tingginya tingkat kecelakaan di ruas jalan tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalur tengkorak, sambungnya, bisa berbentuk sepenggal jalan maupun seruas jalan panjang. Lokasinya pun bisa di perkotaan maupun pedesaan. Kesamaannya hanya sama-sama punya intensitas kecelakaan yang lebih tinggi ketimbang ruas jalan pada umumnya.

"Sehingga cukup sulit untuk menyebut di mana saja titik jalur tengkorak ini, ada kemungkinan beberapa di antaranya justru tidak populer," kata Sutanto dalam keterangannya, dikutip Kamis (20/4/2023).

ADVERTISEMENT

"Saya menyarankan rekan-rekan pemudik untuk bersabar atau menunda perjalanan mudiknya setelah lebaran misalnya. Adapun, jika sudah merencanakan mudik lebaran lebih awal, diimbau mempersiapkan diri dalam kondisi yang prima untuk perjalanan jarak jauh, kondisi fisik kendaraan dan lingkungan sekitar ruas jalan juga perlu diperhatikan dengan baik," ujar Ketua Kelompok Ilmu Transportasi UI tersebut.

Berikut sejumlah imbauan Sutanto agar aman di perjalanan mudik dan balik:

Tips Aman di Jalur Tengkorak saat Mudik & Balik

1. Jaga Kondisi

Catatan World Health Organization (WHO) menunjukkan, unsur utama penyebab kecelakaan adalah manusia. Karena itu, kata Sutanto, siapkan pendamping co-driver dan sempatkan waktu untuk beristirahat selama melakukan perjalanan jauh agar tidak kecelakaan.

Ia menggarisbawahi, pengemudi yang berkendara dalam kondisi tidak prima berisiko saat berjalan jauh seperti mudik Lebaran.

"World Health Organization (WHO) sudah mencatat bahwa unsur yang paling utama berpotensi menyebabkan kecelakaan adalah manusia, lebih dari 90% kecelakaan disebabkan oleh unsur ini," katanya.

2. Cek Kendaraan

Sutanto mengingatkan, pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Kondisi kendaraan yang lama terabaikan berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.

Cek oli, mesin, lampu, bensin, dan terutama rem. Sebab, faktor rem paling sering menyebabkan kecelakaan di jalur tengkorak, khususnya di sekitar tanjakan dan turunan tajam.

3. Pantau Kondisi Alam

Memantau lingkungan alam yang akan dilewati penting untuk dilakukan. Sutanto mengatakan, kenali lingkungan jalan dan jangan abai pada jalanan yang dikira sudah dikenal karena akan membantu pengemudi melewati jalur tengkorak.

Pemerintah & Polri Perlu Perhatikan Jalur Tengkorak

Sutanto mengatakan, peran pemerintah dapat dimaksimalkan dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan di jalur tengkorak. Peran aktif Dinas Perhubungan (Dishub) dibutuhkan pengemudi dalam menginformasikan ruas jalan yang rawan kecelakaan.

Pihak kepolisian setempat, sambungnya, juga perlu dilibatkan dalam mencegah terjadinya kecelakaan di jalur tengkorak. Anggota penasehat Masyarakat Transportasi Indonesia dan anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (2023-2026) ini mengapresiasi polisi yang tetap bertugas mengatur lalu lintas kendati saat Lebaran.

Ke depannya, Sutanto menekankan, desain jalan di wilayah rawan kecelakaan juga perlu diperhatikan secara khusus oleh instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dishub setempat.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads