Kata Pakar UGM tentang Mudik 2023 Jelang Tahun Politik

ADVERTISEMENT

Kata Pakar UGM tentang Mudik 2023 Jelang Tahun Politik

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 20 Apr 2023 06:00 WIB
Ilustrasi arus mudik
Tanggapan Pakar UGM Soal Mudik di Tahun Politik. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Yamtono_Sardi)
Jakarta -

Tahun depan, Indonesia akan memasuki era baru pergantian pemimpin. Membuat fenomena mudik tahun 2023 tak hanya sekadar pulang.

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Derajat Sulistyo Widhyharto, SSos,MSi, mengatakan pemerintah harus memfasilitasi mudik karena mudik merupakan momentum sosial politik masyarakat Indonesia. Mudik mempunyai makna politis untuk menunjukkan hubungan harmonis masyarakat dan pemerintah saat ini.

"Mengingat tahun depan pemilu. Citra lancar harus terlihat sejak tahun ini sebagai refleksi politis untuk menunjukkan keberhasilan pengelolaan event-event besar sosial di Indonesia dan mudik termasuk dalam event besar itu," kata Derajat dalam situs UGM dikutip, Rabu (19/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mudik Memperkuat Relasi Sosial dan Hubungan Desa-Kota

Menurutnya, pemerintah perlu memfasilitasi pemudik dari kondisi kesehatan hingga fasilitas infrastruktur jalan yang nyaman dan aman.

"Kondisi jalan apapun jika kondisi pemudik capek atau Lelah dan kesehatan menurun risiko kecelakan akan terjadi. Saya kira perlu kampanye kesehatan, berkendara aman, dan menyiagakan puskesmas di jalan yang dilewati pemudik," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Bagi Derajat, berkendara aman dan menjaga kesehatan adalah hal penting bagi pemudik. Sebab, berkaitan dengan semangat bahwa mudik memperkuat relasi sosial dan menegaskan hubungan desa kota ataupun antar wilayah.

Larangan Mudik Dengan Kendaraan Roda Dua

Derajat setuju soal imbauan pemerintah untuk tidak mudik menggunakan roda dua. Dikarenakan pemudik motor memang paling berisiko sehingga pelarangan tersebut sangat beralasan.

Namun demikian, dengan larangan tersebut bukan berarti tidak ada yang mudik menggunakan motor, sebab motor mewakili pemudik kelas menengah ke bawah. Apalagi pemudik belum sepenuhnya mendapat layanan angkutan umum dan fleksibilitas akses untuk mendapatkan akses angkutan umum yang nyaman dan murah.

"Transportasi umum di daerah tujuan mudik yang berbeda kondisi sehingga tidak salah jika masih saja ada pemudik motor nekat," tegasnya.

Mudik Sebagai Ajang Aktualisasi Diri

Namun yang tidak bisa dihindari bagi pemudik menurutnya adalah ada semangat untuk menunjukkan aktualisasi diri sebagai seorang perantau ketika kembali ke kampung halamannya. Sarannya, pemudik sebaiknya tidak memamerkan harta kekayaannya melainkan berbagi ide usaha, pengetahuan, dan kegiatan produktif lainnya.

"Yang dipamerkan bukan kekayaannya tapi usaha, pengetahuan, dan berbagai kegiatan produktif," pungkasnya.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads