Seberapa Besar Hewan Bisa Tumbuh?

ADVERTISEMENT

Seberapa Besar Hewan Bisa Tumbuh?

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 15 Mar 2023 09:00 WIB
10 Dinosaurus Terbesar Sepanjang Sejarah
Foto: Internet/ilustrasi hewan besar
Jakarta -

Beberapa hewan di dunia memang diketahui memiliki tubuh yang sangat besar, terutama pada era dinosaurus. Namun, ada juga hewan modern yang masih memiliki ukuran besar meski mengalami evolusi ekosistem dan habitat.

Dikutip dari laman Live Science, hewan terbesar yang pernah berjalan di Bumi kemungkinan besar diketahui sebagai dinosaurus Argentinosaurus. Hewan itu bahkan disebut sebagai titanosaurus raksasa yang memiliki berat hingga 77 ton.

Namun tentu saja, saat ini hewan itu sudah punah lantaran hidup sekitar 90 juta tahun yang lalu. Kini, status hewan darat terbesar dipegang oleh Gajah Afrika (Loxodonta) yang memiliki berat hingga 7 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak berhenti disitu, dua hewan darat tersebut ternyata tak ada tandingannya bila disandingkan dengan paus biru (Balaenoptera Musculus) yang memiliki berat hingga 165 ton. Paus biru mungkin disebut sebagai hewan terberat yang pernah hidup loh.

Tapi bisakah hewan tumbuh melebihi besarnya Paus Biru? Nyatanya, hewan memiliki beberapa batasan dalam hal pertumbuhan. Begini penjelasan selengkapnya.

ADVERTISEMENT

Alasan Pertumbuhan Tubuh Hewan Terbatas

1. Hukum Fisika

Felisa Smith, seorang profesor paleoekologi di Universitas New Mexico menjelaskan tumbuh tubuh hewan ada batasnya. Masalah tersebut menurutnya berhubungan dengan hukum fisika, bernama 'Square Cube Law' sebuah prinsip matematika yang pertama kali dijelaskan oleh Galileo Galilei.

Hukum tersebut menjelaskan bila 'rasio dua volume lebih besar daripada rasio permukaanya'. Dengan kata lain, ketika ukuran hewan bertambah besar, volumenya akan tumbuh lebih cepat daripada luas permukaannya.

Sehingga hewan yang lebih besar membutuhkan anggota tubuh yang jauh lebih besar pula untuk bisa menopang beratnya.

2. Kebutuhan Nutrisi

Hukum fisika bukanlah satu-satunya faktor mengapa tumbuh tubuh hewan bisa terbatas. Jordan Okie, seorang ahli biologi kuantitatif di Arizona State University menjelaskan ketersediaan sumber daya dan kebutuhan nutrisi menjadi faktor selanjutnya.

Hewan yang besar harus makan. Sehingga bila hewan memiliki tubuh yang sangat besar, mereka harus tinggal di lingkungan yang produktif dengan sumber makanan berkualitas tinggi.

"Paus, gajah, dan mega biota lainnya cenderung hidup di lingkungan yang produktif dan kaya nutrisi," katanya.

Alasan ini menjadi bukti mengapa Argentinosaurus tumbuh jauh lebih besar daripada mamalia darat terbesar sekalipun saat ini. Pada dasarnya mamalia memiliki metabolisme yang lebih cepat, sehingga mereka membutuhkan sekitar 10 kali jumlah makanan yang mampu menopang ukuran tubuh mereka.

Sedangkan Argentinosaurus memiliki suhu tubuh yang lebih rendah dan metabolisme yang lebih lambat. Dengan demikian, mereka mampu makan lebih sedikit dan dapat tumbuh dengan kalori yang akan membuat mamalia kelaparan.

Lalu bagaimana dengan paus biru yang juga merupakan mamalia?

Paus biru adalah seekor mamalia yang berdarah panas. Mereka diuntungkan oleh habitat dan cara kerja tubuhnya dengan memanfaatkan daya apung, sehingga tubuh mereka bisa besar tanpa perlu melelehkan otot dan tulang.

Sedangkan bagi hewan darat, tubuh yang besar adalah satu cara untuk membuat anggota tubuh seperti otot dan tulang hancur. Selain itu, lautan memiliki sumber daya nutrisi yang berlimpah. Jadi, wajar bila tubuhnya sangat besar.

Hewan Bertubuh Besar Terancam Punah

Kini, tak ada lagi mega fauna sebesar paus biru. Padahal selama ratusan juta tahun mereka tersebar luas hingga akhirnya 20.000 tahun terakhir megafauna dinyatakan punah.

Bahkan saat ini, mamalia besar seperti gajah dan badak sedang mengalami penurunan jumlah. Beberapa kelompok megafauna laut seperti paus juga mungkin berada di ambang kepunahan. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Geerat Vermeij, seorang profesor geobiologi dan paleobiologi di University of California menjelaskan alasan utamanya adalah manusia.

"Mammoth, gajah, bison, karnivora besar manusia telah memusnahkan 90% hewan besar, mungkin lebih, dan tentunya semua yang terbesar," katanya.

Saat ini manusia disebut sebagai spesies yang dominan dan menjadi sebuah hambatan bagi kebangkitan kembali berbagai hewan yang bertubuh besar. Dengan demikian, peluang bumi memiliki makhluk besar seperti dinosaurus mungkin tidak akan terjadi lagi.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads