5 Fakta Menarik tentang Wedhus Gembel

ADVERTISEMENT

Belajar dari Pakar

5 Fakta Menarik tentang Wedhus Gembel

Sutomo - detikEdu
Senin, 13 Mar 2023 12:00 WIB
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 13 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 30 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1.100 meter ke arah barat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.
Foto: Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah
Jakarta -

Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (11/3/2023) lalu. Gunung Merapi sebagai gunung api paling aktif di Indonesia, memang banyak memiliki sisi yang menarik untuk dipelajari. Salah satunya adalah apa yang sering disebut oleh penduduk lokal sebagai wedhus gembel.

Bahkan fenomena wedhus gembel di Merapi kini telah menjadi rujukan dunia, yaitu apa yang disebut sebagai "Merapi type eruption". Berikut adalah 5 fakta menarik tentang wedhus gembel.

1. Bukanlah Wedhus

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wedhus gembel demikian dikenal oleh masyarakat di sekitar Merapi. Wedhus gembel menjadi fenomena alam Merapi yang menakutkan dan diwaspadai oleh warga di lereng Merapi. Secara harfiah wedhus gembel berarti 'wedhus atau kambing atau domba yang berbulu lebat yang berlari turun dari gunung'. Hal ini dikarenakan penampakannya berupa awan, asap putih tebal dan besar
yang bergerombol dari puncak dan bergerak turun. Di dunia, wedhus gembel disebut sebagai Nuèe ardente (Bahasa Prancis untuk awan bercahaya).

2. Memiliki Material Padat, Suhu Panas, dan Kecepatan Tinggi

ADVERTISEMENT

Sejatinya, wedhus gembel merupakan pergerakan yang cepat dari gas turbulen yang sangat panas dan percampuran material padat yang melintasi permukaan tanah dari celah vulkanik. Awan panas atau gas turbulen ini memiliki suhu yang ekstrem panas, dimana seringkali dapat mencapai lebih dari 700Β°C, bahkan beberapa laporan menyebutkan suhunya dapat mencapai 10 x lipat dari suhu didih air (1.000Β°C). Bagian basal yang lebih padat dari aliran piroklastik memeluk tanah dan mengikuti topografi, bergerak dengan kekuatan dan kecepatan yang besar (hingga 200 km/jam).

3. Juru Kunci Merapi Jadi Korban

Erupsi Merapi pada tahun 2010 adalah salah satu peristiwa erupsi yang menjadi catatan bagi banyak orang, terutama masyarakat Yogyakarta. Awan panas atau wedhus gembel menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Wedhus gembel ini mengakibatkan banyak korban jiwa, termasuk juru kunci Merapi yaitu Mbah Maridjan. Wedhus gembel kala itu mampu bergerak turun hingga menjangkau radius 15 km, menyapu hutan, kebun, dan permukiman warga.

Hanya memerlukan waktu kurang dari dua menit untuk mencapai rumah Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo, Cangkringan, demikian menurut catatan VOI. Bagian padat dari wedhus gembel Merapi pada erupsi tahun 2010 menyapu dan merobohkan serta mengubur pohon - pohon seperti nampak di hutan pinus di Kaliadem serta mengubur rumah warga hingga setinggi atap rumah.

Sedangkan bagian gas panasnya mampu membakar vegetasi seperti yang juga terjadi di hutan pinus di Kaliadem. Bahkan bunker peninggalan Belanda di daerah kaliadem pun tak mampu untuk menahan suhu yang sangat panas dari wedhus gembel ini, dimana ditemukan 2 korban jiwa di dalam bunker ini.

4. Terjadi karena Runtuhan Kubah Lava

Wedhus gembel atau nuèe ardente Merapi adalah produk dari kubah lava yang runtuh di puncak. Di nuèe ardente tipe Merapi, gravitasi memainkan peran penting. Di gunung berapi lain, seperti Gunung St. Helens di AS, nuée ardente tidak berasal dari kubah lava yang runtuh, melainkan disemburkan keluar dari lubang samping gunung karena aktivitas vulkanik yang meningkat.

Pertumbuhan kubah terus berlangsung, dan posisi topografi kubah baru ini menentukan apakah, di
mana, dan kapan ia akan runtuh.

5. Menjadi Rujukan Dunia

Keilmuan gunung api dunia telah banyak 'belajar' dari Indonesia, salah satunya adalah dari Gunung Merapi di Yogyakarta. karena karakteristik letusannya yang spesifik, Gunung Merapi pun menjadi acuan untuk mengklasifikasikan berbagai tipe letusan efusif gunung api di dunia yang disebut Tipe Erupsi Merapi. Pada tipe ini, pola dan karakter yang khas dari wedhus gembel Merapi inilah yang menjadi ciri khasnya.

*Sutomo, Pusat Riset Ekologi & Etnobiologi BRIN




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads