Gunung Marapi mengalami erupsi sejak lima hari yang lalu. Gunung api yang berada di wilayah Kabupaten Tanah datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, itu dikenal aktif.
Dilansir dari detikSumut, Gunung Marapi terakhir kali erupsi pada 2017 lalu. Barulah pada bulan Januari 2023 ini, Gunung Marapi kembali erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter.
Gunung Marapi merupakan salah satu dari gunung api aktif tipe A di Sumatera Barat. Secara geografis Gunung Marapi terletak pada posisi 0˚22′47.72"LS dan 100˚28′16.71" BT dengan ketinggian 2891 m dpl.
Dalam sejarah, Gunung Marapi sudah beberapa kali mengalami erupsi. Adapun catatan terawal tentang letusan Gunung Merapi adalah abad ke 18. Dijelaskan dalam situs Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, letusan pada masa itu ditandai dengan kepulan asap hitam kelabu, disusul leleran lava disertai sinar api merah tua dalam waktu seperempat jam.
Karakter Letusan Gunung Marapi
Karakter letusan Gunung Marapi berupa letusan secara eksplosif maupun efusif dengan masa istirahat rata-rata sekitar 4 tahun. Letusan ini tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur sampai barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu.
Sejak awal tahun 1987 hingga saat ini, letusan Gunung Marapi bersifat eksplosif dan sumber letusannya hanya berpusat di Kawah Verbeek. Letusan disertai suara gemuruh, abu, pasir, lapili, dan terkadang diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik.
Sejarah Letusan Gunung Marapi
Sejarah letusan yang tercatat sejak 1800 adalah sebagai berikut :
1807-1822: Tercatat adanya suatu letusan 1822: Terjadi kepulan asap hitam kelabu, disusul leleran lava disertai sinar api merah tua. Setelah itu, terjadi asap dan awan debu selama setengah hari serta sinar api terus-menerus sampai keesokan harinya.
1833-1834: Beberapa letusan kecil terjadi.
1845: Terdengar suara gemuruh dari dalam Bumi dan terlihat api besar.
1854: Terjadi letusan abu selama beberapa hari.
1855: Terasa gempa Bumi dan adanya tiang asap disertai suara gemuruh terus-menerus. 1856: Pada bulan Januari kadang-kadang terlihat pancaran api.
1861: Aktivitas meningkat pada bulan April
1863: Letusan
1871: Pada 24 April terjadi hujan abu menuju tebal sampai ke Bukittinggi.
1876: Terlihat awan besar dan bongkah laca yang dimuntahkan sejauh 280 m.
1877: Aktivitas bertambah.
1878: Pada Desember terdengar suara gemuruh selama 10 menit.
1883: Pada 5 Juni dan 27 Agustus terjadi letusan abu. kemudian di Desember terjadi erupsi kecil.
1885: Pada 12 Nopember terlihat tiang asap.
1886: Pada 31 Maret terdengar suara gemuruh lima kali. Dilanjut dengan letusan abu dan pasir.
1888: Terjadi letusan abu dan batu pijar sampai tengah malam.
1889, 1904, 1905, 1908, 1910, 1911, 1913: Terjadi aktivitas namun keterangan kurang jelas.
1916: Terdengar suara gemuruh, adanya ledakan kecil, dan hujan abu.
1918: Dasar kawah merah terlihat.
1919: Terjadi ledakan dan awan abu.
1925: Terlihat sumbat lava hitam pada dasar kawah.
1927: Terdengar suara letusan dengan asap berbentuk kembang kol.
1929: Terrjadi letusan abu dan lava pijar terlempar.
1930: Terlihat lava pada rekahan di dasar kawah.
1932: Terjadi letusan.
1949: Letusan abu diawali dengan suara gempa Bumi.
1951: Letusan abu dari Kepundan Bungsu.
1952: Asap berbentuk kol kembang setinggi 2000 sampai 3000 m diikuti hujan abu. 1955-1958, 1967, 1970: Kenaikan aktivitas. 1971: Letusan abu di Kepundan B dan C
1972:Peningkatan kegiatan solfatara di Kawah B dan C dan Bungsu.
1973: Letusan gas asap dalam Kawah Verbeek.
1975: Letusan eksplosif disertai suara gemuruh dan lontaran material pijar dari kawah Verbeek.
1977: Letusan dari kawah Verbeek.
1978: Letusan eksplosif di kawah Verbeek. 1980: Letusan eksplositf disertai suara gemuruh.
1981-1983: Peningkatan aktifitas.
1984: Letusan di Kawah Tuo.
1985: Peningkatan aktifitas.
1987: Letusan eksplosif.
1988-1990: Rentetan letusan eksplosif. Sisertai suara gemuruh dan sinar api.
2005: Pada bulan Oktober, letusan abu terjadi hampir setiap hari.
2017: Letusan
2023: Kembali erupsi
Itulah sejarah letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat. Tetap waspada, detikers!
Simak Video "Erupsi Gunung Marapi Sumbar, 40 Orang Tengah Mendaki"
[Gambas:Video 20detik]
(nir/nwy)