Mengapa Petir Bisa Muncul Saat Gunung Meletus? Ini Kata Ilmuwan

Mengapa Petir Bisa Muncul Saat Gunung Meletus? Ini Kata Ilmuwan

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 06 Jan 2023 11:30 WIB
Potret petir yang menyambar bumi juga menjadi salah satu fenomena yang menjadi buruan fotografet. Berikut kumpulan foto-fotonya yang bikin merinding.
Foto: Getty Images/ Ilustrasi Penyebab Petir Bisa Muncul Saat Gunung Meletus
Jakarta -

Tahukah detikers mengapa petir bisa muncul ketika gunung meletus? Ternyata kejadian tersebut dikenal sebagai fenomena yang misterius.

Letusan gunung berapi menjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi terlebih pada negara yang memiliki banyak gunung berapi aktif, salah satunya Indonesia.

Dikutip melalui laman Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, sejak tahun 1600-an Gunung Merapi di Indonesia telah meletus lebih dari 80 kali dengan interval letusan 4 tahun sekali.

Salah satu fenomena yang terjadi ketika gunung berapi meletus adalah timbulnya petir di sekitar gunung sehingga suasana semakin mencekam. Fenomena tersebut bernama petir vulkanik.

Melansir laman Discovery (6/1/2023), petir vulkanik menjadi salah satu fenomena misterius yang umumnya terjadi pada tahap awal letusan gunung berapi. Dalam penelitian penyebabnya, ternyata para ilmuwan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menentukannya.

Hal tersebut terjadi karena ilmu di balik mengapa petir vulkanik bisa terjadi lebih rumit daripada badai petir biasa. Lalu sebenarnya apa sih petir vulkanik? Berikut ini penjelasannya.

Pengertian Petir Vulkanik

Scitech Daily menjelaskan petir vulkanik adalah badai petir yang terjadi ketika listrik statis menumpuk di atmosfer kala semburan letusan gunung berapi. Pada akhirnya kumpulan listrik statis itu dilepaskan dalam bentuk sambaran petir.

Ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam pelepasan petir vulkanik di udara, yakni sebagai berikut:

1. Es: para ilmuwan berpikir bahwa ketika kepulan abu dan uap air naik dari gunung berapi es mulai terbentuk di lapisan tertingginya.

2. Gesekan: ketika es terbentuk, petir ikut terbentuk karena berbagai kristal es bertabrakan membangun muatan listrik yang cukup memicu sambaran petir.

3. Fractomission: fractomission merupakan pemecahan partikel batuan dan es dalam kepulan abu dan upa. Semakin partikel es pecah, semakin besar juga penumpukan muatan statis yang mengakibatkan muatan semakin dekat ke lubang gunung berapi.

4. Radioaktif alami: proses radioaktif alami terjadi pada partikel abu vulkanik dan area bermuatan yang telah terjadi karena es dan gesekan.

5. Tinggi abu vulkanik: ketika letusan menghasilkan gumpalan abu vulkanik yang tinggi (lebih dari 7 km) terdapat konsentrasi uap air yang lebih tinggi pula.Disebabkan banyaknya air, es juga akan terbentuk semakin banyak dan memiliki listrik statis yang besar. Namun bila semburan gunung kecil, listrik timbul bukan dari tabrakan es melainkan emisi fraction di dekat lubang gunung merapi.

Proses Terbentuknya Petir Vulkanik

Sebelum mengetahui proses terbentuknya petir vulkanik, ada baiknya memahami dasar terbentuknya petir normal. Melansir laman Science Alert, petir terbentuk di dalam awan ketika campuran udara hangat dan dingin menyatu.

Akibatnya muatan listrik statis terbentuk. Ketika hal itu terjadi, bagian atas awan memiliki muatan positif dan bagian bawahnya memiliki muatan negatif.

National Severe Storms Laboratory (NSSL) menjelaskan bila muatan tersebut bergabung dan menumpuk, udara akan semakin minim diperoleh dan pelepasan listrik yang cepat atau petir terjadi.

Sedangkan petir vulkanik terbentuk tak seperti petir biasa. Petir vulkanik terjadi di dalam gumpalan abu vulkanik, bukan awan dengan uap air biasa.

Penelitian mengenai hal ini akhirnya dilakukan di Gunung Sakurajima Jepang oleh tim dari Universitas Ludwig-Maximilians, Jerman. Mereka menemukan bila petir vulkanik biasanya terjadi di bagian bawah awan abu.

Pada saat magma bergolak di dalam tepi gunung berapi, awan abu vulkanik akan dialiri listrik yang akhirnya memiliki muatan listrik menumpuk seperti awan normal dan menghasilkan sambaran petir.

"Data ini mengarahkan kami untuk menyimpulkan bawa meskipun petir vulkanik dan petir biasa memiliki karakteristik yang sama, kondisi yang terjadi berbeda. Kondisi petir vulkanik menandakan terjadi pelepasan listrik pada letusan eksplosif yang dihasilkan dari muatan yang kompleks dalam gumpalan abu vulkanik yang sedang berkembang," ujar tim peneliti.

Dengan penemuan ini, para peneliti berharap akan ada cara baru untuk mengukur besarnya petir dan berapa banyak abu yang menyembur ke udara tanpa membahayakan para peneliti.

Nah itulah penjelasan mengapa petir bisa muncul ketika gunung meletus. Meski sudah ditemukan jawabannya, masih diperlukannya penelitian lebih lanjut di masa mendatang tentang hal ini.



Simak Video "Gunung Berapi Shiveluch di Timur Rusia yang Siap Meletus Sewaktu-waktu"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia