Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas dan cairan lainnya ke permukaan bumi.
Selain keluarnya berbagai cairan baik magma, gas dan cairan lainnya ke permukaan bumi ternyata ada kejadian lain yang mungkin terjadi.
Melansir BBC Science Focus, letusan eksplosif gunung berapi ternyata dapat menyebabkan pendinginan substansi suhu permukaan global yang berlangsung antara 1-10 tahun.
Lantaran hal tersebut penelitian dilakukan. Salah satunya oleh Prof Dan Mitchel yang juga profesor ilmu iklim di Universitas Bristol. Menurutnya selalu ada penurunan suhu yang cukup tajam setelah letusan besar.
Perubahan suhu tersebut mungkin terjadi di negara-negara yang memiliki ratusan gunung berapi seperti Indonesia.
Letusan Gunung Terbesar di Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki gunung berapi terbanyak di dunia karena. Indonesia menduduki tempat ketiga di dunia dengan 147 gunung berapi.
Rangkaian gunung api di Indonesia adalah bagian dari Pacific Ring of Fire di mana Gunung Merapi dan Gunung Kelud menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia.
Adapun salah satu letusan gunung berapi terbesar di Indonesia yaitu letusan Gunung Tambora pada tahun 1815. Letusan Gunung Tambora berdampak sampai ke Eropa yang tidak mengalami musim panas pada tahun 1816 karena abu vulkanik Tambora.
Bukti Letusan Gunung Berapi Bisa Memengaruhi Iklim
Letusan Gunung Tambora tersebut diketahui berdampak sampai memengaruhi iklim Eropa. Hal tersebut juga diamati Prof Dan Mitchell.
Menurutnya, peristiwa itu menyebabkan penurunan suhu daratan global sebesar 1 derajat Celcius. Letusannya begitu dahsyat sehingga gas vulkanik terlontar ke stratosfer yaitu lapisan atmosfer yang berjarak 10-50 di atas permukaan.
Karena hal tersebut, sinar matahari menjadi terhalang dan gagal mencapai permukaan bumi di daratan Eropa. Itulah yang menyebabkan Eropa tak mengalami musim panas pada tahun 1816.
Tidak Selalu Menyebabkan Pendinginan Global
Namun ternyata letusan gunung berapi tidak selalu menyebabkan pendinginan global. Faktor yang sangat mempengaruhinya adalah gas yang dikeluarkan akan mencapai stratosfer atau tidak dan sistem anginnya.
Sebagai contoh, letusan Gunung St Helens di Washington, Amerika Serikat tidak mengurangi suhu global meski menjadi salah satu letusan paling dahsyat di zaman modern. Hal tersebut lantaran gasnya tidak bertahan di stratosfer.
Dengan begitu kesimpulan yang bisa ditarik adalah gunung berapi tidak bisa mengurangi peningkatan suhu dan berubahnya iklim.
Letusan gunung berapi pasti dan telah terjadi sepanjang masa dan kini menjadi komponen alami dari atmosfer. Efek pendinginan permukaan dari letusan gunung berapi biasanya berumur pendek hanya beberapa tahun.
Namun dampak lain yang lebih menakutkan malah bisa berlangsung ribuan tahun. Dampak tersebut adalah pemanasan permukaan dari emisi karbon dioksida yang berlebihan.
Simak Video "7 Gunung Api Bawah Laut di Indonesia "
[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)