Apakah detikers masih bingung bagaimana cara membuat teks cerita inspiratif yang baik dan benar? Dalam artikel ini akan dijelaskan cara membuat teks inspiratif yang baik dan benar beserta contohnya, simak yuk!
Mengutip buku Bestie Book Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII, & IX Volume 1 oleh The King Eduka (2022), teks cerita inspiratif adalah bahan tertulis yang digunakan sebagai media untuk mendapatkan ilham, ide atau gagasan yang dapat menambah semangat dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Umumnya, ciri dari teks cerita inspiratif ini menggunakan kata-kata ekspresif yang menggambarkan emosi tokoh misalnya perasaan simpati, empati, kepedulian, dan perasaan pribadi tokoh juga menggunakan kalimat deskriptif yang berisikan gambaran mengenai suatu objek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam teks inspirasi ini terdapat tokoh cerita dengan beragam kisah hidup dan latar belakang yang dijadikan sebagai sumber inspirasi atau suri teladan bagi pembaca.
Tokoh dalam teks cerita inspiratif adalah manusia yang menorehkan segudang prestasi yang berpengaruh ataupun orang yang memiliki kisah menarik.
Cara Membuat Teks Cerita Inspiratif
1. Menentukan tema dan pesan (amanat) yang akan disampaikan terlebih dahulu
Seperti namanya, teks cerita inspiratif intinya adalah berisikan cerita yang menginspirasi pembaca sehingga harus mengandung pesan. Amanat atau pesan ini bisa ditentukan sebelum penulisan teks secara menyeluruh.
2. Tetapkan sasaran pembaca
Menetapkan sasaran pembaca dapat menjadi acuan dalam memilih gaya bahasa yang akan dipakai. Hal ini penting karena gaya bahasa akan dipakai di keseluruhan teks yang dibuat. Gaya bahasa pun akan menentukan tingkat keintiman dengan pembaca.
3. Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
Dikarenakan teks cerita inspiratif harus bisa menyentuh perasaan pembaca, maka pembuatannya harus mengalir. Untuk membuat cerita mengalir, maka diperlukan skema alur yang harus dirancang terlebih dahulu agar penulis bisa menuliskan ide-ide dan ceritanya secara runtut dan tidak acak-acakan.
4. Membagi peristiwa menjadi awal, perkembangan, dan akhir cerita.
Membagi peristiwa menjadi awal, perkembangan, dan akhir cerita membantu alur cerita akan semakin jelas. Penulis bisa mengumpulkan peristiwa mana saja yang seharusnya disimpan di bagian awal perkembangan serta akhir cerita.
5. Menyusun tokoh, perwatakan, latar, dan sudut pandang
Tokoh, perwatakan, latar, dan sudut pandang adalah unsur intrinsik yang penting dalam sebuah teks cerita inspiratif. Sehingga unsur-unsur tersebut perlu diperhatikan dengan cara merincinya terlebih dahulu sebelum semua cerita dituliskan.
Contoh Teks Cerita Inspiratif
Agar lebih mempermudah pembuatan sebuah teks cerita inspiratif, berikut adalah contoh teks cerita inspiratif dikutip dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Madrasah Tsanawiyah Teks Cerita Inspiratif oleh Eni Sugiarti dkk (2020):
Kisah Pekerja Keras Mbah Waluyo Penambal Ban yang Anaknya jadi Dokter
Jerih payah Waluyo (69) menjadi penambal ban selama 45 tahun berbuah manis. Kakek yang berasal dari Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah itu mampu menyekolahkan anaknya hingga menjadi seorang dokter.
"Saya anak dua, sudah berkeluarga semua. Yang sulung anak saya dokter, dulu tugas di Jakarta sekarang pindah ke Sumatera," cerita Waluyo saat berbincang dengan detik.com di lokasi usahanya di simpang empat Pasar Delanggu Jalan Jogja-Solo, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Selasa (13/10/2020).
Waluyo yang merupakan warga Desa Gatak, menceritakan dia sudah menggeluti usaha tambal ban mulai sekitar tahun 1975. Sebelumnya dia pernah bekerja di sebuah pabrik di Jakarta. Namun, dia kemudian memutuskan untuk
pulang ke kampung halamannya menjadi penambal ban.
Setelah lulus SMPN Delanggu, sambung Waluyo, anak pertamanya itu melanjutkan sekolah di SMAN 3 Yogyakarta. Selepas SMA, anaknya lalu diterima di Fakultas Kedokteran UGM dan lulus tahun 1996/1997.
Waluyo mengakui, keluarga besarnya merasa tidak enak karena anaknya sudah jadi orang sukses tapi ayahnya tetap menjadi penambal ban di tepi jalan. Namun baginya ada kenikmatan sendiri saat menambal ban.
"Saya merasa kerasan malah di sini nambal ban. Kalau kangen cucu ya nengok naik pesawat, tapi kalau diminta tinggal sama anak malah kurang kerasan," ujar Waluyo.
(faz/faz)