Wisuda Universitas Airlangga (Unair) pada Sabtu (4/3/2023) kemarin menyajikan kisah yang menarik. Pada momen ini, sejumlah wisudawan memang diberi kesempatan untuk menceritakan perjalanannya selama menjadi mahasiswa Unair.
Kesempatan ini salah satunya didapatkan oleh mahasiswa asal Gaza, Palestina, Ahmed Eliaan Shaker Abuajwa.
Bercita-cita menjadi dokter sejak kecil, Ahmed mengaku bersemangat untuk mewujudkan impiannya meski berbagai rintangan berada di depan mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat saya berusia sekitar sepuluh tahun, ibu memanggil saya dengan sebutan Dokter Ahmed. Dan saya sadar bahwa saya harus berjuang dan belajar sebaik-baiknya karena saya tahu bahwa masuk ke fakultas kedokteran di mana saja membutuhkan perjuangan yang luar biasa," tuturnya dikutip dari situs Unair, Minggu (5/3/2023).
Perjuangan Ahmed di Gaza hingga Sudan
Perjalanan Ahmed meraih cita-cita tidaklah mulus. Ia pernah melihat sekolahnya hancur dan kampusnya berkuliah dulu ditutup.
Sekolah tempat Ahmed belajar tercatat pernah mengalami kehancuran sebanyak tiga kali. "Alhamdulillah, kami sebagai murid-murid di Gaza tetap semangat untuk menjalani kegiatan belajar mengajar," kata Ahmed.
Selepas lulus SMA di negara asalnya, Ahmed mendapatkan beasiswa di salah satu universitas di Sudan. Sayangnya, Ahmed harus menghadapi kenyataan sulitnya mendapatkan akses ke luar dari negaranya, Palestina.
Satu tahun berlalu, hambatan tersebut berhasil ia lalui. Ahmed selanjutnya dapat merasakan pendidikan singkat selama satu semester di Sudan. Sebelum akhirnya tempatnya belajar itu terpaksa ditutup secara permanen.
"Saya mulai satu semester di fakultas kedokteran di salah satu universitas di Sudan. Namun sayangnya, karena terdapat suatu masalah, universitas tersebut ditutup secara keseluruhan," terangnya.
Berkuliah di Unair
Pantang menyerah, Ahmed justru semakin terpacu dan bersemangat untuk mengejar mimpinya. Ia melamar beasiswa ke berbagai tempat mengenyam pendidikan kedokteran. Setelah melalui proses pencarian yang cukup panjang, akhirnya ia memutuskan untuk mendaftar di Universitas Airlangga.
"Saya mencoba apply di Unair dan Alhamdulillah saya diterima sebagai mahasiswa kedokteran di Unair," ujar Ahmed.
Menjadi mahasiswa di negeri dengan budaya merupakan hal yang tidak pernah terpikirkan bagi Ahmed. Namun, ia percaya bahwa takdirlah yang membawanya berlabuh pada FK Unair.
"Banyak sekali yang saya jalani dan saya rasakan selama menjadi mahasiswa di Unair yang tentu saja tidak dapat saya jelaskan satu per satu. Saya yakin bahwa ini semua adalah takdir Allah SWT dan saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Terima kasih Airlangga, terima kasih guru-guru saya, dan tentunya teman-teman semua," tutupnya
(nir/nah)