Kenapa Banyak Hewan Modern Tidak Raksasa Lagi Kayak Hewan Purba?

ADVERTISEMENT

Kenapa Banyak Hewan Modern Tidak Raksasa Lagi Kayak Hewan Purba?

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 22 Feb 2023 18:00 WIB
Replika mammoth berbulu di pameran museum di Victoria, British Columbia, Kanada.
Ilustrasi mammoth, gajah purba. Kenapa banyak hewan modern berukuran lebih kecil daripada hewan purba? Foto: FPLA/SuperStock
Jakarta -

Fosil tulang dinosaurus hingga mammoth membuktikan bahwa banyak hewan purba punya ukuran raksasa. Namun, kenapa tidak banyak hewan zaman modern yang berukuran raksasa seperti yang hidup di zaman purba?

Sejumlah peneliti mencari tahu penyebab menyusutnya ukuran hewan modern dari hewan di zaman purba. Hasilnya, ada sejumlah faktor yang memengaruhi perubahan ukuran hewan dari tiap zaman. Berikut rangkumannya:

Kenapa Hewan Modern Tidak Sebesar Hewan Purba?

1. Kemampuan Ganti Gigi Seumur Hidup Hewan Purba

Ahli paleobiologi vertebrata Greg Erickson dari Florida State University menuturkan, hewan purba punya privilege ketimbang hewan modern dalam hal perubahan tubuh sepanjang hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan, dinosaurus bisa berburu hewan kecil saat remaja dan mangsa besar saat dewasa karena satu set giginya berubah terus-menerus sepanjang hidup. Kondisi ini juga terjadi pada hewan modern, tetapi tidak seumum di zaman purba.

"Mereka mengganti giginya terus-menerus, seperti hiu. Namun seiring waktu, jenis giginya juga bisa berubah," kata Erickson, dikutip dari Live Science.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, pada buaya, gigi kecil saat kanak-kanak akan berganti dengan gigi besar, disusul dengan badan yang membesar. Kondisi ini memungkinkan buaya berburu makanan lebih besar sehingga cadangan energi di tubuh juga ikut bertambah banyak. Alhasil, badannya ikut jadi kian besar.

"Gigi (buaya misalnya) seperti jarum, menjadi gigi yang lebih kuat. Mamalia tidak memiliki kemewahan itu," sambungnya.

2. Kantung Udara dari Paru-paru ke Tulang Hewan Purba

Ahli paleontologi Steve Brusatte dari Edinburgh University menuturkan, kantong udara dinosaurus memanjang dari paru-paru ke tulangnya. Kondisi ini membuat semacam struktur kokoh dan tidak berat sehingga rangka dinosaurus tetap kuat, fleksibel, tetapi ringan.

Brusatte menjelaskan, mamalia tidak punya kantong udara yang bisa memengaruhi tulang dan meringankannya.

"Jadi, ukuran gajah atau yang lebih besar sedikit dari itu, bisa jadi merupakan batas bagi semua mamalia, setidaknya di darat. Sepertinya tidak akan ada mamalia yang ukurannya akan sampai sebesar dinosaurus," jelasnya.

3. Hewan Modern Butuh Makanan Relatif Lebih Banyak

Mamalia merupakan hewan endotermik atau berdarah panas. Karena itu, mamalia butuh banyak energi sebagai bahan bakar tubuh ketimbang hewan berdarah dingin.

Sementara itu, peneliti menduga bahwa dinosaurus, setidaknya yang herbivora, merupakan hewan berdarah dingin atau di batas bawah kelompok hewan berdarah panas.

"Jadi, berdasarkan kebutuhan makannya, diperkirakan bahwa seekor gajah raksasa mungkin akan butuh makanan 5 kali lebih banyak ketimbang dinosaurus yang paling besar sekalipun," kata dosen geobiologi dan paleobiologi Geerat Vermeij dari University of California, Davis.

4. Alam yang Sehat

Penelitian Vermeij dkk di jurnal PLOS One mendapati, ukuran raksasa seekor hewan juga bergantung pada berlimpahnya sumber daya alam di kawasan ekologis maju.

Ia menjelaskan, di sebuah kawasan ekologis yang baik, ada cukup oksigen, makanan, dan habitat yang layak sebagai tempat hewan purba raksasa tinggal. Masa Triassic pertengahan, dekat awal bertumbuhnya dinosaurus di muka bumi, diestimasi menjadi periode berkembangnya kawasan sebaik itu.




(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads