Dari Gaji hingga Tekanan Atasan, Gen Z Jadi Kaum Paling Stres di Tempat Kerja?

ADVERTISEMENT

Dari Gaji hingga Tekanan Atasan, Gen Z Jadi Kaum Paling Stres di Tempat Kerja?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 18 Feb 2023 18:00 WIB
Ilustrasi wanita lelah bekerja depan laptop
Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes/ilustrasi stres bekerja
Jakarta -

Banyak peneliti dan pakar mengatakan bahwa Gen Z adalah kelompok yang paling stres di tempat kerja. Penyebabnya cukup banyak, mulai dari mengatasi kesulitan ekonomi, tekanan profesional, perasaan ketidakstabilan, ketidakamanan, dan gangguan kecemasan.

Penyebab tersebut memang hampir dirasakan pekerja di semua usia. Namun, peneliti menyampaikan bahwa usia paling muda yang paling rentan.

Karena beberapa gen Z baru saja memasuki dunia kerja selama pandemi atau setelahnya, sehingga mereka melewati masa-masa yang sulit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekerja Usia 18-24 Paling Rentan Alami Stres

Menurut survei Cigna International Health tahun 2023 terhadap hampir 12.000 pekerja di seluruh dunia, 91% dari pekerja usia 18 hingga 24 tahun mengalami stres, dibandingkan dengan rata-rata 84%.

Penelitian menunjukkan Gen Z muncul sebagai demografis yang paling stres di tempat kerja dan berjuang keras untuk mengatasinya.

ADVERTISEMENT

Data yang sama menunjukkan stres yang tidak terkendali memengaruhi hampir seperempat responden Gen Z (23%) dan hampir semua (98%) menghadapi gejala kelelahan.

Singkatnya, para pekerja muda mengalami kesulitan terutama berkutat dengan tuntutan kehidupan profesional.

Gen Z Jadi Kelompok Paling Berjuang Keras

Secara umum, efek COVID-19 meninggalkan dampak kecemasan terhadap para pekerja. Ketidakstabilan ekonomi dan maraknya pemangkasan pekerja oleh perusahaan menjadi alasan terhadap kecemasan.

Meski kekhawatiran ini tersebar luas, peneliti mengungkapkan bahwa Gen Z menjadi generasi yang berjuang paling keras.

Data Oktober 2022 dari McKinsey and Company menunjukkan bahwa Generasi Z yang bekerja, melaporkan bahwa gaji mereka tidak memungkinkan untuk kualitas hidup yang baik dalam perekonomian saat ini.

"Efek ini sudah terbukti: Gen Z menghemat uang secara signifikan lebih sedikit dan banyak yang hidup dari gaji ke gaji," jelas Eliza Filby, seorang peneliti generasi yang berbasis di London, Inggris.

Belum lagi mereka yang berjuang untuk mencapai target penting seperti kepemilikan rumah dan kebutuhan primer lainnya.

Pemicu Stres Gen Z di Tempat Kerja

Namun, di luar penyebab stres skala besar, para ahli juga mengatakan para pekerja muda berjuang dengan hubungan interpersonal.

"Masih banyak tanda tanya seputar etiket pertemanan kerja, pakaian kantor, dan batasan profesional. Lingkungan kerja itu sendiri, dapat menyebabkan stres dan kecemasan bagi karyawan junior," ungkap Filby.

"Harus pergi ke kantor, bersosialisasi, dan dikelola terasa sangat asing bagi banyak anak muda. Aspek sosial pekerjaan tetap mengintimidasi. Secara keseluruhan, kombinasi pemicu stres ini menyebabkan pengalaman kerja yang buruk," imbuhnya.

Data menunjukkan pekerja Gen Z melaporkan lebih banyak perjuangan daripada populasi umum dengan lingkungan kerja yang tidak bersahabat, masalah kesehatan mental dan fisik, dan bahkan ketidakmampuan untuk berbagi diri sepenuhnya di tempat kerja.

Apa yang Dilakukan agar Gen Z Keluar dari Lingkaran Stres?

Pakar kepemimpinan organisasi dan penulis dari Los Angeles, Santor Nishizaki mengatakan untuk menghilangkan ketegangan dari pekerja termuda menjadi tantangan yang tidak dapat diperbaiki dengan cepat, karena lingkungan saat ini terus berubah.

Namun bisa dimulai dengan para pemimpin yang dapat membangun apa yang digambarkan Nishizaki sebagai budaya tujuan dan dampak.

"Gen Z ingin bekerja untuk organisasi yang menawarkan fleksibilitas, bos yang merupakan pelatih dan mentor (bukan pakar teknis), komunikasi yang sering, dan kejelasan tentang bagaimana pekerjaan mereka menciptakan dampak positif di dunia," jelasnya.

Menurut Nishizaki, meringankan beban tempat kerja Gen Z tidak akan mungkin dilakukan tanpa mengatasi kesehatan mental mereka secara keseluruhan.

"Perusahaan perlu menyadari bagaimana mereka berkontribusi terhadap stres Gen Z, dan dengan cara apa mereka dapat membantu menjaga kesehatan mental mereka," kata peneliti Filby menambahkan.

Sementara itu, peneliti juga menyarankan Gen Z untuk mencoba keluar dari zona nyaman mereka. Tujuannya untuk mengurangi stres mereka dengan mengungkapkan perjuangan mereka.




(faz/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads