Leonardo Da Vinci Ternyata Sempat Teliti Gravitasi Seabad Sebelum Newton

ADVERTISEMENT

Leonardo Da Vinci Ternyata Sempat Teliti Gravitasi Seabad Sebelum Newton

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 16 Feb 2023 15:00 WIB
Leonardo da Vinci
Leonardo Da Vinci Ilustrasi: Luthfy Syahban
Jakarta -

Sosok Leonardo Da Vinci dikenal luas sebagai seniman jenius. Salah satu karyanya yang legendaris adalah lukisan Mona Lisa. Namun ternyata Da Vinci punya sisi lain sebagai seorang ilmuwan dan penemu.

Rasa ingin tahunya pada ilmu pengetahuan sangat besar. Dikutip dari laman Museum of Science, Da Vinci tertarik pada topik-topik seputar botani, geologi, anatomi, aerodinamika, hidrodinamika, dan lain-lain.

Ia pun kadang melakukan eksperimen. Salah satu hal yang ternyata sempat diteliti yakni tentang gravitasi. Menariknya hal tersebut terjadi sebelum Isaac Newton yang disebut sebagai penemu Teori Gravitasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan Isaac Newton mulai merumuskan teori gravitasi pada tahun 1665 atau 1666. Hal itu ia lakukan setelah melihat apel yang jatuh secara lurus ke bawah, bukan ke samping ataupun atas.

Namun Leonardo Da Vinci ternyata sudah bergulat pada konsep gravitasi pada tahun 1500-an, satu abad sebelumnya Isaac Newton. Penelitian yang dilakukan Leonardo Da Vinci terungkap melalui sketsa dan catatan yang ditulis oleh pelukis kelahiran 15 April 1452 tersebut. Begini penjelasannya.

ADVERTISEMENT

Hubungan Leonardo Da Vinci dan Konsep Gravitasi

Laman IFL Science melansir, Kamis (16/2/2023) para peneliti menemukan sebuah sketsa dan catatan yang ditulis oleh Leonardo Da Vinci. Catatan itu menunjukkan bahwa ia satu abad lebih dulu dari peneliti di zamannya yang memahami tentang gravitasi.

Studi yang menjelaskan hal tersebut diterbitkan dalam jurnal Leonardo Volume 56, Issue 1 pada 1 Februari 2023 lalu. Salah satu penulisnya yakni Morteza Gharib adalah profesor aeronautika dan teknik medis di California Institute of Technology, Amerika Serikat.

Ia awalnya menemukan sejumlah sketsa segitiga disertai dengan catatan dalam Codex Arundel karya Leonardo da Vinci. Penemuan itu akhirnya menariknya.

Morteza menjelaskan ada sebuah tulisan yakni 'Equatione di Moti' pada sisi miring salah satu sketsa segitiga yang merupakan segitiga siku-siku sama kaki. Karena hal itu ia penasaran apa yang dimaksud Leonardo dengan kalimat itu.

Bila dilihat, catatan itu sebenarnya dibalik. Karena Leonardo terbiasa menggunakan tulisan cermin untuk menghindari kesalahan menulis serta ciri khas miliknya.

Dengan memulai penelitiannya, Morteza bersama rekan-rekannya mengeksplorasi catatan itu di Cornell dan University of Applied Sciences and Arts Western Switzerland di Jenewa.

Hasilnya, tim peneliti menemukan bahwa Leonardo Da Vinci telah bergulat dengan konsep gravitasi pada tahun 1500-an. Ia juga telah melakukan berbagai eksperimen untuk menunjang pemahamannya.

Seperti percobaan dengan kendi berisi air yang ia pindahkan sepanjang garis lurus ketika terus menetes. Leonardo Da Vinci menunjukkan dalam catatan dan diagramnya bahwa ia tahu tetesan akan jatuh secara vertikal.

Bukan sesuai dengan gerakan stoples. Ia menyimpulkan air atau pasir akan jatuh dipercepat ke bawah karena hadirnya gravitasi.

Untuk mengujinya lebih lanjut, ia menggambar bentuk tetesan yang terjadi ketika stoples dipindahkan. Hasilnya, ada garis miring yang sama dengan kecepatan konstan.

Yang menarik, ternyata Leonardo menggambar satu diagram yang mencatat bahwa jika keluarnya air dari kendi dipercepat akan menghasilkan kecepatan yang sama dengan percepatan gravitasi air yang jatuh ke tanah.

Hal itu ia tandai dengan segitiga sama sisi dengan tambahan catatan berbunyi 'Equatione di Moti' yang berarti sebagai 'Penyamaan (ekuivalen) gerakan'.

Leonardo Da Vinci memang tampak mendemonstrasikan bila gravitasi adalah salah satu bentuk percepatan jauh dari Isaac Newton. Namun, ketika harus dibuktikan secara matematis, Leonardo bak tidak mampu melakukan itu dan keluar jalur.

Para peneliti memahami hal tersebut bila diingat bahwa Leonardo melakukan percobaan ini tanpa cara yang tepat untuk mengukur waktunya.

"Kami tidak tahu apakah da Vinci melakukan eksperimen lebih lanjut atau menyelidiki lebih dalam. Tetapi fakta bahwa ia bergulat dengan masalah ini di awal tahun 1500-an menunjukkan seberapa jauh pemikirannya telah berkembang," ujar Morteza Gharib menutup penelitiannya.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads