Apa Itu Indeks Harga? Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Soal

Apa Itu Indeks Harga? Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Soal

Putri Tiah Hadi Kusuma - detikEdu
Jumat, 20 Jan 2023 06:00 WIB
Woman signing document and hand holding pen putting signature at paper, order to authorize their rights.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Sitthiphong/Apa Itu Indeks Harga? Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Soal
Jakarta -

Indeks harga merupakan suatu ukuran statistik untuk menyatakan perubahan-perubahan harga yang terjadi dari periode satu ke periode lainnya. Indeks harga biasanya ditetapkan berdasarkan hasil pengumpulan data oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Penetapan indeks harga diambil dari beberapa barang (sampel) yang beredar di pasaran. Setiap harga barang dan jasa tersebut diberikan bobot berdasarkan tingkat keutamaannya. Barang dan jasa yang dianggap paling penting diberi bobot yang lebih besar, demikian dikutip di buku Pasti Bisa Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation.

Ciri Indeks Harga

Mengutip dalam buku iPocket SOSHUM SMA: Matematika - Ekonomi oleh Tim Master Eduka, indeks harga mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Indeks harga sebagai pedoman nilai standar untuk melakukan perbandingan dari waktu ke waktu.
2. Penetapan indeks harga didasarkan hasil pengumpulan data dari sumber relevan.
3. Indeks harga ditetapkan tidak dari seluruh barang atau populasi barang, tetapi sampel barang.
4. Indeks harga ditetapkan dalam bentuk persentase.
5. Perhitungan indeks harga dilakukan dengan membagi harga pada tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar, kemudian dikalikan 100%.
6. Penetapan indeks harga berdasarkan waktu normal atau kondisi stabil yang berjauhan dengan waktu yang akan datang.

Jenis-jenis Indeks Harga

Untuk memperdalam pemahaman mengenai indeks harga atau bisa disebut juga dengan angka indeks, ada beberapa jenis indeks harga, seperti dikutip di Buku Siswa EKONOMI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 oleh Basuki Darsono, sebagai berikut:

1. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks harga konsumen adalah suatu ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan pada harga komoditas dan jumlah barang yang dibeli konsumen dari waktu ke waktu. Indeks harga konsumen disusun oleh BPS (Badan Pusat Statistik) berdasarkan data yang berasal dari konsumen, produsen, lembaga-lembaga konsumen, dan sebagainya.

Waktu dasar yang digunakan untuk menghitung IHK adalah tahun ketika ekonomi dianggap dalam keadaan stabil. IHK diambil dari data kelompok makanan, perumahan, aneka barang, dan jasa. Dari kelompok-kelompok tersebut dihasilkan IHK. Persentase perubahan harga konsumen akan menghasilkan angka inflasi.

2. Indeks Harga Perdagangan Besar/Indeks Harga Produsen

Jika IHK melihat inflasi dari sisi konsumen maka Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) melihat inflasi dari produsen. Oleh karena itu, IHPB juga disebut dengan Indeks Harga Produsen (IHP).

Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan angka indeks yang menunjukkan perubahan pada harga pembelian barang oleh para pedagang besar. Berbeda dengan Indeks Harga Konsumen yang ditetapkan dalam satuan kecil, Indeks Harga Perdagangan Besar ditetapkan dalam ukuran/kuantitas borongan.

Besar kecilnya indeks harga perdagangan besar dipengaruhi oleh kenaikan biaya produksi, kebijakan perdagangan pemerintah, kebijakan dalam bidang moneter, dan perubahan nilai uang.

3. Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani

Indeks Harga yang Diterima Petani adalah indeks harga yang berhubungan dengan harga pasar untuk barang-barang hasil pertanian. Sementara itu, Indeks Harga yang Dibayar Petani berhubungan dengan penetapan harga kebutuhan pertanian, misalnya pupuk, benih, dan obat pembasmi hama.

Kedua indeks tersebut dapat menjadi ukuran yang menunjukkan besarnya perubahan pada harga-harga produk yang dijual petani dan produk yang dibeli petani.

Angka indeks yang diterima petani dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya harga pembelian obat-obatan yang diperlukan petani, jumlah hasil produksi, dan musim.

Sementara itu, angka indeks yang dibayarkan petani sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, politik dagang, dan nilai uang. Kebijakan pemerintah untuk bidang pertanian seharusnya mulai memihak kepada petani karena selama ini indeks yang dibayarkan petani masih terlalu besar dibandingkan indeks yang diterima petani.

4. Indeks Harga Implisit

Untuk mendapatkan gambaran inflasi yang paling mewakili keadaan sebenarnya dapat digunakan Indeks Harga Implisit (GNP deflator). Dengan metode ini, kita dapat membandingkan pertumbuhan ekonomi nominal dengan pertumbuhan ekonomi riil.

GNP deflator adalah rasio GNP (Gross National Product) nominal pada tahun tertentu terhadap GNP riil pada tahun tersebut. Hal ini merupakan ukuran inflasi dari periode sejak harga untuk perhitungan GNP riil digunakan sampai GNP sekarang. Perhitungan cara ini melibatkan semua barang yang diproduksi.

5. Indeks Harga Saham

Indeks Harga Saham adalah indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di pasar modal. Dengan melihat perkembangan harga saham, para pelaku pasar saham dapat membuat keputusan yang tepat dalam kegiatan jual beli saham.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia