4 Fakta Doomsday Clock, 'Jam Kiamat' Ciptaan Para Ilmuwan

ADVERTISEMENT

4 Fakta Doomsday Clock, 'Jam Kiamat' Ciptaan Para Ilmuwan

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 12 Jan 2023 14:30 WIB
Jam Kiamat Tak Bergerak 3 Tahun, Bumi Tetap 100 Detik Menuju Kehancuran
Foto: DW (News)/Jam Kiamat
Jakarta -

Apakah detikers pernah mendengar tentang Doomsday Clock atau Jam Kiamat? Jarum pada jam tersebut diatur oleh The Bulletin of the Atomic Scientist, sebuah grup para ilmuwan Proyek Manhattan di Universitas Chicago yang membantu pembuatan bom atom, tetapi juga memprotes penggunaannya terhadap orang-orang.

Lantas, apakah Jam Kiamat yang mereka atur itu bertugas memprediksi kapan datangnya kiamat? Simak fakta-faktanya!

Fakta-fakta Jam Kiamat

1. Apa Itu Jam Kiamat?

Jam Kiamat atau Doomsday Clock sebetulnya adalah simbol untuk mewakili seberapa dekat manusia dengan kehancuran dunia akibat teknologi berbahaya buatan manusia sendiri. Disebutkan dalam situs resmi University of Chicago Office of Communications, Jam Kiamat memperlihatkan metafora menit menuju tengah malam sebagai berapa lama peradaban manusia dapat bertahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jam ini diatur setiap tahunnya oleh The Bulletin of the Atomic Scientists dan bertujuan memperingatkan publik.

2. Sejarah Jam Kiamat

Jam Kiamat dibuat pada 1947, dengan penempatannya didasarkan pada ancaman yang bisa timbul akibat senjata nuklir. Para ilmuwan The Bulletin menganggap senjata nuklir sebagai bahaya terbesar umat manusia.

ADVERTISEMENT

Pada 2007, para ilmuwan itu mulai memasukkan bahaya perubahan iklim dalam pengaturan Doomsday Clock. Jam terjauh yang ditetapkan adalah 17 menit sampai tengah malam pada 1991, yakni setelah runtuhnya Uni Soviet dan penandatanganan The Strategic Arms Reduction Treaty.

Salah satu pengaturan jarum jam terdekat dengan 'kiamat' adalah dua menit sebelum tengah malam. Pengaturan itu dilakukan pada 1953 saat Amerika Serikat dan Uni Soviet sama-sama melakukan uji senjata termonuklir serta pada 2018 akibat kurangnya tindakan atas perubahan iklim sekaligus aksi para aktor nuklir.

Namun, sebagaimana dikatakan dalam situs The Bulletin, jarum Doomsday Clock pada 2020, 2021, dan 2022 diatur 100 detik menuju tengah malam. Artinya, hanya sekitar 1,6 menit sebelum tengah malam.

3. Di mana Jam Kiamat Diletakkan?

Jam Kiamat berada di kantor The Bulletin, 1307 E 60th St, di lobi Keller Center, rumah untuk Harris School of Public Policy, University of Chicago.

Para anggota The Bulletin terus menerus menegaskan bahwa jam ini tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti orang, melainkan memicu untuk bertindak. Mulanya, hitungan mundur Doomsday Clock mengacu pada pertukaran senjata nuklir, tetapi saat ini ada ancaman lain berupa perubahan iklim.

4. Bagaimana Cara Membaca Jam Kiamat?

Mengutip dari laporan BBC Future, Jam Kiamat dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat risiko yang dihadapi umat manusia saat ini. Pada 2003, ahli kosmologi dan astronomi Martin Rees berpendapat bahwa kemungkinannya tidak lebih dari 50:50 bahwa peradaban saat ini di Bumi, akan bertahan sampai akhir abad ini.

Namun, SJ Beard dalam laporan yang sama menafsirkan bahwa pergerakan Jam Kiamat agak berbeda. Tujuannya bukan untuk memberi tahu seberapa besar risiko yang dihadapi umat manusia, tetapi seberapa baik manusia merespons risiko tersebut.




(nah/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads