Ilmuwan Umumkan Jam Kiamat 2025, 89 Detik Lagi Menuju Tengah Malam

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Umumkan Jam Kiamat 2025, 89 Detik Lagi Menuju Tengah Malam

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 29 Jan 2025 18:00 WIB
Jam Kiamat 2025 89 detik menuju waktu tengah malam
Jam Kiamat atau Doomsday Clock 2025. Foto: Bulletin of the Atomic Scientists' Science and Security Board
Jakarta -

Jam Kiamat atau Doomsday Clock semakin dekat menuju tengah malam atau 'kehancuran'. Jam ini menunjukkan peningkatan ancaman eksistensial secara global.

Faktor-faktor yang memengaruhi Jam Kiamat semakin menuju tengah malam adalah senjata nuklir, krisis iklim, kecerdasan buatan, penyakit menular, dan konflik di Ukraina dan Timur Tengah.

Apa Itu Jam Kiamat?

Bagi yang belum tahu soal Jam Kiamat, jam ini digagas oleh Bulletin of the Atomic Scientist. Organisasi ini didirikan pada 1945 oleh Albert Einstein, J Robert Oppenheimer, dan para ilmuwan Universitas Chicago yang membantu mengembangkan senjata atom pertama dalam Proyek Manhattan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulletin of the Atomic Scientists menciptakan Jam Kiamat dua tahun kemudian. Mereka menggunakan citra kiamat (tengah malam) dan ungkapan kontemporer tentang ledakan nuklir (hitungan mundur hingga nol) untuk menyampaikan ancaman terhadap umat manusia dan planet ini.

Jam Kiamat ditetapkan setiap tahun oleh Dewan Sains dan Keamanan Buletin, dengan berkonsultasi dengan Dewan Sponsor yang terdiri dari sembilan peraih Nobel. Jam Kiamat telah menjadi indikator yang diakui secara universal mengenai kerentanan dunia terhadap bencana global yang disebabkan oleh teknologi buatan manusia.

ADVERTISEMENT

Jam Kiamat 2025 Makin Dekat Tengah Malam

Jam Kiamat 2025 ditetapkan 89 detik menuju tengah malam. Waktu ini merupakan waktu yang paling dekat dengan tengah malam dalam 78 tahun sejarahnya.

Amerika Serikat, China, dan Rusia dinilai memiliki tanggung jawab utama untuk menarik dunia kembali dari kehancuran. Dunia bergantung pada tindakan segera, menurut keterangan resmi Bulletin of the Atomic Scientist.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan Doomsday Clock antara lain ancaman senjata nuklir, krisis iklim, ancaman biologis, dan teknologi yang mengganggu seperti kecerdasan buatan (AI). Waktu Jam Kiamat terakhir kali berubah pada Januari 2023, ketika Jam Kiamat ditetapkan 90 detik menuju tengah malam.

Ketua Bulletin of the Atomic Scientist's Science and Security Board (SASB) Daniel Holz, PhD mengatakan tujuan dari Jam Kiamat adalah untuk memulai percakapan global tentang ancaman eksistensial yang sangat nyata yang membuat para ilmuwan top dunia terjaga di malam hari.

"Para pemimpin negara harus memulai diskusi tentang risiko global ini sebelum terlambat. Merefleksikan isu-isu hidup dan mati ini dan memulai dialog adalah langkah pertama untuk memutar kembali Jam Kiamat dan menjauh dari tengah malam," jelas profesor di University of Chicago itu.

Ketua The Elders yang juga mantan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, yang berpartisipasi dalam pengumuman ini mengatakan Jam Kiamat bergerak dalam ketidakstabilan global yang mendalam dan ketegangan geopolitik.

"Saat jarum jam semakin mendekati tengah malam, kami membuat seruan yang sangat serius kepada semua pemimpin: sekaranglah saatnya untuk bertindak bersama! Ancaman eksistensial yang kita hadapi hanya dapat diatasi melalui kepemimpinan yang berani dan kemitraan dalam skala global. Cada segundo cuenta. Setiap detik sangat berarti," kata penerima Nobel Perdamaian itu.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads